Menurut lo, apa lo bakal rela ngelakuin apa aja asal orang yang lo cinta baik-baik aja ?
Tampak seorang gadis tengah berjalan dengan tatapan kosongnya. Kemana tujuannya, gadis itu hanya mengikuti langkah kakinya saja.
Masih teringat jelas apa yang didengarnya tadi.
*Flashback*
Tidak lama setelah Bima masuk, Naiara melihat mereka berdua sedang duduk serius. Pikirnya, mungkin sedang membahas tentang pekerjaan. Sehingga ia menunggu pria itu di luar.
Juna tidak ada ditempat. Ia sedang pergi ke toilet. Sepertinya ada yang salah dengan perutnya itu.
"Sebenarnya gue mau ngajak lo ketemu diluar. Tapi karena gue benar-benar lagi banyak kerjaan, jadi kita bicara disini aja."
"Kebetulan ada yang mau gue bicarain juga sama lo. Yaudah, lo dulu aja."
"Begini, setelah gue pikirkan lagi berkali-kali. Meski ini keputusan yang terlalu mendadak bagi gue." Sambil memegang berkas perjanjian yang dibuatnya. "Gue menyetujui perjanjian itu. Tapi.. Gue juga punya syarat buat lo."
Lalu memberikan berkas itu untuk dibaca Bima.
"Perjanjian ?"
"Mm. Baca aja."
Bima pun mengambil berkas itu dan membukanya. Ia membacanya secara detail hingga selesai.
"Perjanjian pra nikah ?"
Naiara yang berada diluar juga tanpa sengaja mendengar pembahasan mereka tentang surat perjanjian itu.
Setelah dipikir-pikirnya lagi, ia teringat akan pembicaraan papanya Bima ketika di rumah sakit waktu itu.
"Yupp. Karena kita sebentar lagi bakalan menikah. Yaa gue juga harus membuat perjanjian diantara kita dong. Bukan cuma keluarga lo doang yang bisa buat perjanjian."
Apa ? Menikah ?
Mereka berdua akan menikah ?
Jadi.. Isi perjanjian itu..
Nggak !
Bima.. Aku gak lagi salah dengar kan.. ?
Tanpa mendengarkan kelanjutannya, Naiara pun langsung pergi dari tempat itu. Ia benar-benar shock mendengarnya.
Jadi ini alasan kamu bilang bakalan ngejemput aku setelah kamu nyelesain masalah kamu.
Ternyata kamu bakalan menikah sama kak Aline. Meski tubuhnya lemas untuk bergerak, tapi ia harus tetap melangkahkan kakinya untuk segera pergi menenangkan pikirannya.
"Lho, bukannya lo udah tau soal perjanjian yang diberikan pak Raymond ke papa gue kemarin ?" Lalu segera mengambilkan berkas perjanjian yang Raymond berikan kemarin. "Nih, lo baca dulu."
Bima membacanya satu persatu.
Inti dari isi perjanjian itu yaitu dengan adanya pernikahan antara Bima dan Aline, perusahaan GG group akan bersedia bekerja sama membantu kembali berdirinya ARline group hingga sukses seperti semula dan tidak akan saling mengganggu.
"Gak. Ini gak benar. Gue benar-benar gak tau soal perjanjian ini. Lo juga tau sendiri kan kalo gue dan Naiara udah tunangan. Jadi gak mungkin gue nikah sama lo."
"Gini deh, sebaiknya lo bicarain lagi sama keluarga lo. Gue juga gak mau ada kebohongan lagi yang terjadi dikeluarga gue."
"Menurut lo, apa lo benar-benar mau menikah begitu aja sama orang yang sama sekali gak lo cinta ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Non-Fiction"Oyy.. ! Lo manusia apa bukan ?" Teriak seseorang yang tidak jauh dari belakangnya. Dengan cepat, Naiara menghapus air matanya. Seseorang itu pun mendekati Naiara. Ia tidak terlihat seperti dalam kondisi sadar sepenuhnya. "Ooh, ternyata lo manusia."...