12✨

118 6 1
                                    

.
.
.
Happy Reading!!

Veline menatap tak percaya pada Lisa. "Gue salut sih sama lo Lis, bisa ya lo ngide gitu?" Ucap Veline.

Lisa mengangkat dagunya sombong. "Iya lah, Lisa gitu loh." Ucapnya sembari menghempaskan rambutnya ke belakang.

"Terus Tante sama om lo gimana?" Tanya Veline. "Ngga cerai kan?"

Lisa menatap sinis Veline. "Ya cerai lah bloon, gue ngga mau Tante gue di duain anjir, dia udah kaya nyokap kedua gue makanya gue ngga rela kalau semisalkan om Jason nyelingkuhin Tante Mara gue." Ucap Lisa. Ada raut emosi yang tercetak jelas di wajah cantiknya.

Veline mengangguk, ia menatap langit-langit rumah. "Gue mau cerai sama Naven Lis, gue ngga bisa terus terusan gini." Ucap Veline tanpa menoleh pada Lisa. Lisa memukul lengan Veline cukup keras. "Awss sakit bangsul!" Ringis Veline.

"Lo cerai sama Naven yang ada lo jadi topic trending anjir di media sosial dan berita! Lo tau sendiri Naven pengusaha muda tampan yang jaya sebelum umurnya 20 tahun, dan lo mau cerai tanpa sebab?" Omel Lisa.

"Gue udah fikirin ini, ngga bakal nunggu 5 bulan deh Lis, gue ngga mau nanti gue beneran suka sama Naven terus cinta gue bertepuk sebelah tangan."

Lisa menatap Veline dengan tatapan yang sulit di artikan. "Kalau demi kebahagiaan lo gue bakal dukung lo Vel, tapi jangan nyesel nantinya." Ucap Lisa.

"Gue ngga jamin." Lirih Veline.

Saat Lisa sudah pulang Veline mulai merenung. "Kalau bisa bulan depan." Gumam Veline. Tang ingin terus memikirkannya Veline membuka ponselnya.

Ting!

Sebuah notifikasi muncul, Veline membukanya. "Kok kesel ya?" Ucap Veline. "Tapi ini nomor siapa?" Veline terus menatap foto yang di kirim oleh nomor tak di kenal. Foto yang menunjukkan Naven sedang bersama Jessica.

Ting!

+62××× ×××× ××××

Yakin masih ingin bertahan?
Suami kamu lebih menyukai dan menyayangi kekasih lamanya.

Siapa kamu?

Tidak perlu tau saya siapa.
Segeralah bercerai dengan suamimu!

Veline meletakkan ponselnya. "Buka handphone biar ga mikirin masalah, eh malah berkali-kali lipat. Gue mau kerja aja deh!" Ucap Veline. Ia segera membuka handphonenya kembali lalu membuka web lamaran pekerjaan.

Mata Veline berbinar saat menemukan pekerjaan yang pas untuk dirinya, di lihatnya jam yang sudah menunjukkan pukul 19.02 Veline segera bersiap untuk melamar pekerjaan.

Setibanya di sana Veline langsung menemui manager di sana untuk melakukan pelamaran.

Saat masuk Veline melihat seorang pria yang duduk di kursi kebesarannya dengan tatapan yang tak teralihkan dari komputer
"Jadi kamu yang mau daftar?" Tanya pria tersebut tanpa menoleh pada Veline.

"I-iya pak." Ucap Veline gugup.

"Mana surat lamaran kamu?" Tanya pria tersebut tanpa menoleh lagi pada Veline.

NavelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang