15✨

970 16 0
                                    

.

.

.

Happy Reading!

Jessica menoleh, menatap orang  yang sudah berani menantangnya. "Lo-"

"Iya gue, kenapa? Ngga suka lo?" Sarkas Veline.

"Ngapain lo di sini?" Tanya Jessica dengan nada tak suka.

Veline mengibaskan rambutnya ke belakang. "Suka-suka gue lah, kok lo yang sibuk. Sedangkan lo, ngapain jamet kaya lo di sini?" Tanya Veline.

"Lo yang jamet sialan!" 

Veline menutup mulutnya dengan wajah syok. "Ah iya, lo bukan gue jamet lo bukan jamet, lo kan pelakor yang jadi simpenan suami pamannya temen gue." Ucap Veline dengan suara yang sengaja di keraskan. Semua orang menatap Jessica dengan atapan yang berbeda-beda, terdengar suara bisik-bisik di mana-mana.

'Cih, gayanya melangit ternyata simpenan om-om.'

'Ngga kaget sih, udah kelihatan soalnya.'

'Kaya gitu mengaku kalau akan menjadi istri dari Tuan besar.'

'Ada ya manusia kaya dia, menjijikan.'

'Tapi kok mereka saling kenal ya?'

Dan banyak lagi bisikan-bisikan yang dapat di dengar oleh Jessica.

"SIALAN!!" Jessica mendekati Veline lalu menarik rambut Veline dengan kuat.

"Aduh, rambut gue mahal coy, tangan haram lo bikin rusak sama kotor rambut gue!" Teriak Veline berusaha melepaskan tangan Jessica.

"Rasain, ini karena lo udah berani sama gue, inget ya jalang. Lo sama gue itu lebih unggul gue, lo ngga akan bisa ngalahin gue, lo itu masih bocil yang kerjaannya bergantung!!" Ucap Jessica, ucapannya mengundang tanda tanya para karyawan di sana.

Rahel kebingungan di tengah-tengah mereka. "Aduh, ini aku harus gimana, kalian ngga ada yang bantuin aku apa peman-teman?" Tanya Rahel dengan wajah yang kebingungan. Karyawan di sana hanya menggeleng tak berani mengganggu akifitas dua perempuan yang saling menjambak itu.

"Sialan!" Veline menarik rambut Jessica tak kalah kuat. "Ngga usah sok deh lo, walaupun jarak umur kita beda beberapa tahun bukan berarti gue ngga bisa ngalahin lo ya bangsat!" Ucap Veline lalu mendorong kuat Jessica. "Sial, rambut berharga gue." Gumam Veline sembari membenahi rambutnya.

"Berani lo dorong gue hah!?" Jessica mendekat hendak menampar Veline, tiba-tiba taangannya di tahan seseorang.

'Aduh Tuan besar lagi.'

'Nah kan, turun tangan langsung beliau.'

'Siapa yang akan di bela ya?'

'Jessica sih, kan dia udah lama deket sama pak Naven.'

'Iya sih, tuh anak baru juga sok-soan ngelawan sih.'

'Iya sih cantik, tapi ngga gitu juga dong, mau di pecat sebelum waktunya apa ya?'

Beberapa bisikan itu membuat Veline was-was. gimana kalau beneran Jessica yang di bela? Di sini Veline hanyalah istri kontraknya, sedangkan Jessica adalah orang yang sudah berpacaran dengan suaminya selama ini. Apakah Veline akan diperalukan?

"Kenapa kamu di sini, Jessica?" Tanya Naven. Ia melepas cengkaman tangannya dari tangan Jessica.

"Aku kangen kamu, tapi waktu aku dateng beberapa karyawan kamu halangin aku, terus dia malah ngehina aku dan jambak rambut aku." Adu Jessica dengan manja.

NavelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang