.
.
.
Happy Reading!!Veline menutupi wajahnya yang memerah. "Ke-kesel kenapa?" Tanya Veline gugup.
Naven menggeleng. "Jangan bawa kekasih kamu ke rumah kita, atau rumah ini akan saya hancurkan." Ucap Naven, entah kenapa itu membuat Veline merinding.
"Ketemu aja nggak." Ucap Veline ketus.
"Hm, lalu kemarin kamu bertemu dengan siapa? Setan?"
Veline bingung. "Gue nggak ngerasa kalau gue ketemu cowok-oh!" Veline paham sekarang. "Dia temennya Lisa, kemarin dia nganterin cake buatan Lisa." Ucap Veline.
"Teman?"
Veline mengangguk. "Kemarin lo gue tawarin malah nggak mau." Ucap Veline.
"Saya tidak suka dengan cake. Lagi pula itu tidak cocok dengan saya." Ucap Naven.
Veline menatap Naven bingung. "Apanya yang nggak cocok? Manusia itu sama aja tau." Ucap Veline.
"Saya tidak suka cake, terlalu manis." Ucap Naven, ia bangun dan beranjak pergi.
"Mau ke mana?" Tanya Veline.
Naven menoleh. "Saya mau ke kantor lagi, tadi saya di chat dengan nomor tidak di kenal, dia mengancam saya dan ternyata kejadian tadi yang terjadi." Jelas Naven. "Saya mungkin harus mencari tau siapa yang menghubungi saya." Ucap Naven.
"Kalau udah tau orangnya mau lo apain?" Tanya Veline.
"Saya akan berterima kasih, dan memberinya sedikit pelajaran karena sudah mengganggu waktu saya." Ucap Naven terdengar serius.
Veline membelalakkan matanya. "Eh jangan dong!" Ucap Veline. "Gue udah tau siapa orangnya, lo nggak perlu kasih pelajaran nanti biar gue aja yang ngomong ke orangnya."
"Kamu tau?"
Veline mengangguk. "Tau, biar gue aja nanti yang temuin dia. Gue sekalian mau main." Ucap Veline. Ia bangun dan mengambil tasnya.
"Kamu di rumah, biar dia yang ke sini. Saya tidak mengizinkan kamu pergi." Ucap Naven.
"Hah? Gue mau ke rumah Lisa, gue pulang jam 3 nanti." Ucap Veline.
Naven menahan tangan Veline dan menariknya pelan menuju sofa kamar, ia mengambil ponsel Veline.
"Eh mau ngapa ngapain lo." Veline hendak mengambil kembali ponselnya. Tetapi Naven menghindar. "Gausah aneh-aneh deh Ven."
"Datang ke rumah saya dalam 5 menit." Ucap Naven dan mematikan sambungan televon. "Jangan kemana-mana, sampai saya tau kamu keluar kamu akan terima akibatnya." Ancam Naven. Ia pun pergi meninggalkan Veline yang masih bengong.
"Heh! Dasar aneh lo mainnya nganceman!" Teriak Veline. "Dia nelvon siapa sih?" Veline membuka ponselnya dan melihat riwayat panggilan. "Dia nyuruh Lisa ke sini dalam 5 menit? Lisa aja nggak bisa bawa mobil anjir suruh 5 menit."
Sedangkan Lisa yang mendapat panggilan mendadak itu pun panik sendiri. "Anjir lah 5 menit, gue mau naik apa anjir!!" Heboh Lisa. Tanpa pikir panjang ia keluar rumah dan melihat Erlangga yang hendak bepergian.
"Langga!" Panggil Lisa. Yang di panggil pun menoleh.
"Kenapa Lis?" Tanya Erlan. "Kok kaya panik gitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Naveline
CasualeMenceritakan Eveline yang di jodohkan dengan pria kaya raya dari keluarga Randrazof, Eveline yang penurut dengan ucapan orang tuanya hanya mengiyakan ucapan sang papa yang sangat jarang di rumah, sekalinya di rumah malah ingin menjodohkan putri tung...