16✨

929 21 1
                                    

.
.
.
HAPPY READING><

Veline dan Naven di sambut ramah oleh para pelayan di mansion nya. Veline duduk di ruang tamu dengan Naven di sebelahnya.

"Saya panggilkan nyonya dulu ya non Veline." Ucap BI asih, kepala pelayan di sana.

Veline mengangguk menanggapi. "Lo mau minum apa Ven? Biar gue bikinin ke dapur." Tanya Veline.

"Biarkan para pelayan kamu saja yang membuatkan, kamu di sini bersama saya." Ucap Naven mencegah.

"Mbak!" Panggil Veline pada seorang pelayan yang melintas.

Pelayan itu mendekat. "Masyaallah non Veline, udah dari kapan di sini?" Tanya Ainun, teman sekaligus pelayan yang selalu membantu Veline.

"Baru aja sampe mbak." Ucap Veline. "Oh iya, tolong buatin kopi hitam buat suami Veline ya mbak, gulanya dikit aja."

Ainun mengangguk. "Tunggu sebentar ya biar mbak buatkan dulu." Ucap mbak Ainun dengan logat jawanya.

"Kamu kelihatannya dekat dengan para pelayan di sini." Ucap Naven. "Mereka sepertinya sangat menyayangi kamu."

Veline mengangguk. "Kalau bunda sama ayah pergi dinas, temen-temen gue cuman para pelayan. Gue ngga di bolehin keluar dari rumah ini, buat berteman aja susah." Jelas Veline.

"Jadi kamu tidak memiliki teman sama sekali?" Tanya Naven.

"Lisa, dia temen gue yang di bolehin nyokap bokap gue Dateng ke rumah ini, selebihnya pertemanan gue di batasi."

"Lisa itu yang kemarin membohongi saya?" Tanya Naven. Veline menahan tawanya saat Naven mengatakan kalau Lisa telah membohonginya.

"Iya yang itu, baik kok orangnya." Ucap Veline.

Naven tersenyum tipis. "Kamu bahagia?" Tanya Naven.

"Gue–"

"Yaallah anak bunda." Tiba-tiba saja Celline datang dan memeluk tubuh Veline. "Kamu apa kabar sama Naven?" Tanya Celine.

Veline tersenyum teduh. "Baik bunda, bunda apa kabar?" Tanya Veline balik.

"Bunda baik kok."

"Obatnya sering di minum kan?"

Celline mengangguk. "Ayahmu selalu mengingatkan bunda untuk meminum obat tepat waktu." Ucap Celline.

"Syukurlah kalau gitu."

Celline tersenyum. "Naven, gimana dengan perusahaan kamu?" Tanya Celline pada Naven.

"Baik, dan bagaimana dengan perusahaan kalian?" Tanya Naven.

"Perusahaan kami sudah membaik sejak adanya bantuan dari kamu, terima kasih banyak untuk bantuannya." Ucap Celline. Naven hanya mengangguk singkat.

"Bun, ayah kemana?" Tanya Veline.

"Ayah belakangan ini sedang sibuk bolak-balik keluar negri sayang." Ucap Celline sembari mengusap surai Veline.

NavelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang