Happy Reading.
“Kamu adalah cewek idiot yang pernah gue temui tau nggak!”
— ALVARO SEAN SAMUDERA."Mama varo mau es yangt itchu," Alvaro yang saat itu masih berumur 5 tahun sedang melihat penjual es krim di seberang jalan. Ia menunjuk penjual es tersebut kemudian mengajak ibunya membeli. Sedang Marcel sedang duduk bersama ayahnya pak Yoga.
"Mama boleh kan varo beli ec krim?" tanyanya lagi dengan penuh semangat. Ia benar-benar menginginkan es krim. Ibu Alvaro tak tega jika anaknya itu terus menyuruhnya membeli es krim. Ia pun menyanggupi permintaan Alvaro.
"Iya-iya mama akan beliin Alvaro es krim," ibu Alvaro mengelus rambut Alvaro kemudian mengecup keningnya.
"Yeeyy, varo sayang mama," Alvaro langsung memeluk ibunya. Ibu Alvaro hanya tertawa riang melihat putra kecilnya itu.
"Tunggu di sini, mama beliin dulu," tukasnya lagi. Kemudian berjalan ke seberang untuk membeli es krim yang diminta oleh Alvaro. Alvaro duduk manis menunggu ibunya membawakan es krim yang sudah ia idam-idamkan.
"Awas!" teriak seluruh warga berlari menghampiri seorang wanita sudah tergeletak dengan bersimbah darah bercucuran.
Pak Yoga yang sedang bermain bersama Marcel Langsung ke sana, mencoba cari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Namun siapa sangka. Diluar dugaannya. Istrinya yang telah menjadi korban tabrak lari.
"Dinda, bangun sayang. Tolong telpon ambulance!" teriak begitu saja, sembari memeluk istrinya. Ibu Alvaro dan Marcel. Marcel terdiam ia hanya tau jika ibunya pingsan lalu pergi menjauh dari kerumunan warga.
"Kak mereka lagi ngapain?" tanya Alvaro dengan wajah polos. Marcel tak mendengar apa yang dikatakan Alvaro. Ia duduk kembali seperti semula. Memegang kepalanya yang sangat sakit.
"Aaaaa sakit!" Marcel mengerang kesakitan. Alvaro langsung menghampiri Marcel yang sudah merasakan sakit dibagian kepalanya.
"Kakak kenapa? Apanya yang sakit," Alvaro yang saat itu masih kecil tidak tahu harus berbuat apa.
"PERGI KAMU DASAR PEMBUNUH!" bentak Marcel mendorong keras tubuh Alvaro hingga terhuyung ke belakang. Alvaro saat itu tidak tahu dengan kakaknya.
Ia tak memperdulikan kakaknya sekarang, ia hanya duduk menunggu kedatangan ibunya yang belum juga datang sampai saat ini.
****
"Ayo sarapan dulu sebelum berangkat ke sekolah. Karena sarapan itu penting biar nggak kelaparan nanti," ujar seorang laki-laki berjalan dari dapur membawa sepiring nasi goreng di tangannya.
Namanya YOGA PRAMANA. Ayah Alvaro dan juga Marcel. Ia seorang produser di sebuah studio film. Nama perusahaan adalah the Indonesian pictures. Dikenal sebagai seorang produser dan juga seorang sutradara yang handal dan karyanya sudah tidak diragukan lagi. Ayah dengan dua anak ini walaupun sesibuk apapun tetap menyempatkan diri untuk anak-anaknya.
Alvaro yang tengah menuruni anak tangga melihat ayahnya sedang membawa nasi goreng kesukaannya. Ia tiba-tiba merasa lapar hingga mau tak mau ia harus makan terlebih dahulu.
"Selamat pagi ayah, ayah lagi masak nasi goreng kesukaan Alvaro?" Alvaro menghampiri ayahnya yang baru saja melepas celemek nya.
"Iya, ini nasi goreng kesukaan kamu. Siapa lagi yang ayah buatkan selain kamu. Marcel kan nggak tinggal sama kita," ujar ayah lalu duduk di kursi.
"Iya yah, wih kayaknya enak nih," seru Alvaro langsung mengambil nasi goreng buatan ayahnya itu dengan semangat.
"Ayo ayo langsung makan, nanti terlambat lagi kek kemarin," pungkas pak Yoga.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAR [END]
Teen FictionSEBELUM BACA ADA BAIKNYA FOLLOW DULU YAH. A cerita by Ahmad Fitrah Sinopsis : Lahir dari keluarga miskin tidak menjadi penghalang bagi seseorang untuk berprestasi. Begitupun juga dengan Mentari, seorang siswa SMA Nusantara, cantik dan berprestasi...