Sebelum baca ceritanya ada baiknya di vote dan komen dulu. Terserah deh mau komen apa.
HAPPY READING.
Pagi-pagi buta, suara deruman motor Alvaro terdengar begitu besar hingga membangunkan Mentari. "Oiii kenapa lo pagi pagi banget ke rumah gue?" Mentari keluar rumah untuk melihat Alvaro yang sudah ada di depan pintunya.
"Gue mau ngajak lo ketemuan di taman, boleh kan sebelum kita berangkat ke sekolah?" Mentari bingung karena ia belum mandi tapi karena Alvaro sudah datang dan tidak ingin mengecewakan. Mentari akhinya menyanggupi Alvaro.
'Yaudah ayo," mereka berdua hanya berjalan kaki, tidak jauh dari rumah Mentari memang ad taman yang biasanya dipakai untuk bermain anak-anak. Selama di perjalanan mereka hanya diam-diaman tidak ada yang berbicara satu sama lain.
"Ibu lo udah ngasih tau nama orang yang mau dijodohin sama lo?" tanya Alvaro. Ia ingin tahu saja.
"Hmm belum, tapi gue berdo'a supaya nggak berjodoh sama gue," kata Mentari, ia begitu jijik jika mengingat itu.
Alvaro bingung. "Lo nggak usah do'a seperti itu. Mungkin aja dia dia emang Jodoh lo yang terbaik. Tetapi positif thinking." kata Alvaro. Mereka berdua menikmati indahnya matahari terbit dengan berakhirnya sang fajar.
****
Kring kring kring....
Bel pertanda masuk. Namun bukan di SMA Galaski. Semua siswa sekarang berkumpul di lapangan. Tampaknya kepala sekolah akan mengumumkan kapan mereka ulangan.
"Ayo Tar entar telat," Queen menarik Mentari yang sedang memperbaiki kemaja bajunya.
"Tunggu dulu," Mentari tidak bisa leluasa sekarang, ia harus berhimpit dengan beberapa warga yang lain.
"Iya-iya," saat ingin ke lapangan di saat koridor sedang sesak untuk berlarian. Mereka berdua tak sengaja bertemu Marcel.
"Mentari, entar sore kita ke sekolah yah buat ngelatih anak-anak paskib!" kata Marcel, meminta Mentari untuk datang. Mentari setuju memberikan jempol tangannya.
****
Seluruh siswa SMA Galaski sudah berkumpul di tengah lapangan dari kelas 10 sampai 12 telah berkumpul.
"Sebentar lagi ujian semester akan dimulai untuk itu kalian harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baik mungkin. Dan belajar terus agar nilai kalian tetap stabil."
"Baiklah tanpa berlama-lama. Langsung saja saya umumkan tentang jadwal ujian akan dilaksanakan pada tanggal 21 Mei 2024, maka dari itu kalian harus mempersiapkan diri, mungkin itu saja pesan dari saya."
Setelah percakapan dan pengumuman tadi semua langsung membubarkan diri termasuk dua sahabat ini. Alvaro dan Marcel. Queen dan Mentari. Di Koridor mereka masih sempatnya berbelanja.
****
Saat pulang sekolah Alvaro membawa Mentari singgah di rumahnya. Untuk ke-tiga kalinya Mentari masuk ke rumah Alvaro. "Kenapa Tar? Lo masih kagum sama rumah gue?" Alvaro melihat Mentari yang memandang rumahnya hingga tidak sengaja menabraknya.
"Auhhh," Mentari reflek memegang jidatnya yang terasa sakit saat menabrak tubuh Alvaro. "Al sana minggir gue mau lewat," Alvaro gemas melihat Mentari yang tak sadar jika ini adalah rumahnya.
Mereka berdua sekarang sudah belajar. Sudah penuh dengan beberapa buku yang siap mereka pelajari.
"Kita terakhir kali belajar itu pas—!”
𝗕𝗘𝗥𝗦𝗔𝗠𝗕𝗨𝗡𝗚...
Terimakasih udah baca kisah mereka. Yuk baca bab selanjutnya. 😶
See you🥲
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAR [END]
Novela JuvenilSEBELUM BACA ADA BAIKNYA FOLLOW DULU YAH. A cerita by Ahmad Fitrah Sinopsis : Lahir dari keluarga miskin tidak menjadi penghalang bagi seseorang untuk berprestasi. Begitupun juga dengan Mentari, seorang siswa SMA Nusantara, cantik dan berprestasi...