Happy reading
tidak berselang lama, pintu terbuka menampilkan gio yang baru saja pulang, mereka semua sontak menoleh kearah pintu dan betapa terkejutnya ada seseorang lagi dibelakang gio
"lah sabian?!" teriakan terkejut mereka, sabian yang merasa namanya dipanggil akhirnya menoleh dan mendapati teman-temannya yang sedang menatap kearahnya
"kenapa?"
"PAKE NANYA! LO BARENG SAMA GIO?!" teriak jenan kesal
"gue ketemu dia tadi, jadi gue barengin" ucap sabian, gio yang mendengar itu mengangguk setuju
"iya kak, tadi aku ketemu kak bian, terus kita bareng" ucap gio
"eh adek udah pulang, ganti baju sana gih, yang lain pindah ke taman belakang ya? disana lebih luas" suara ibu menginterupsi kegiatan keterkejutan mereka
mereka langsung mengangguk setuju dan berjalan ke halaman belakang yang cukup luas, disana ada meja yang lumayan besar dan juga ada ayunan disana
"lo ga mungkin cuma kebetulan ketemu gio" ucap jenan saat mereka sudah sampai di halaman belakang
"gue beneran cuma kebetulan ketemu gio" ucap sabian
"tapi dia panggil lo bian!" ucap jenan yang kesal karena sabian yang tetap kukuh
"itu kan nama gue bego" ucap sabian yang terlanjur kesal
"woy, ngomongin apaan?" suara rio menginterupsi mereka
sabian mengabaikan Rio dan berlalu pergi darisana dan ikut berkumpul dengan yang lain, diikuti jenan dengan menggandeng tangan Rio yang masih tampak kebingungan
"nara, gimana kabar lo?" sabian mulai angkat bicara
sabian yang merasa nara terlihat bingung akhirnya menepuk kai, kai yang paham langsung menggerakkan tangannya
"sabian tanya kabar kamu"
"baik"
Sabian mengangguk paham
"itu tangan lengket amat bro" ucap mike yang melihat Nara menggenggam tangan kai
Kai langsung menoleh kearah nara yang menggenggam tangannya dengan erat, ia tertawa dan menaikan alisnya sombong
"yeu tai, belum ada hubungan apa-apa udah sombong, apalagi ada hubungan" ucap Rio yang langsung dihadiahi tawa semua orang
Nara kebingungan dan menepuk pundak kai, dan menggerakkan bibirnya
"apa"
Kai hanya menggeleng dan tersenyum kearah nara sebagai respon, nara hanya mengangguk mengerti walaupun ia sedikit penasaran apa yang mereka tertawakan
Saat sedang asik berbincang, Ibu Camilla datang membawakan makanan bersama gio dibelakangnya
"waahh ibu, padahal ga perlu bawain makanan, kita jadi ga enak" ucap mike sambil mencomot makanan disana
"yeuu! gitu lo tetep ngambil" ucap Rio, semua yang ada disana tertawa melihatnya
"tau malu-maluin" sambung jenan yang heran dengan tingkah temannya
"kalian ini, kalau begitu ibu masuk kedalam dulu ya, kalian senang senang disini yaa" mereka semua mengangguk, ibu Camilla mulai berlalu pergi darisana
"bang jo tumben ikut kesini bang? biasanya lo sibuk" tanya Rio
"jengukin adik ipar dong yo" ucap jovan
Kai yang mendengar tertawa dan mengacungkan jempolnya
"adik ipar siapa? pacarin dulu kak Nara nya" ucap gio, semua orang disana langsung tertawa mendengar ucapan gio
"tuh Kai dengerin, pacarin dulu kak Nara nya" ucap jenan yang masih tertawa
Kai melihat kearah Nara yang sedang kebingungan, nara yang merasa diperhatikan langsung menoleh dan mendapati kai yang sedang menatapnya
"mereka bilang, kamu harus jadi pasangan aku"
Nara membelak melihatnya, nara langsung melepaskan genggaman tangan kai dengan pipi yang bersemu
semua orang disana langsung berteriak menggoda nara dan juga kai
"lucu banget sih nara malu malu" ucap nata yang gemas melihat reaksi nara
"lihat deh pipi nya merah banget" sambung niel yang langsung diangguki nata
Nara yang merasa mereka menggoda dirinya akhirnya menunduk dan menyembunyikan mukanya yang memerah, sedangkan kai hanya tertawa menahan gemas melihat tingkah nara
kalau naa sedang nulis kesaltingan mereka rasanya mau langsung namatin ini cerita T______t
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love
RomanceKaivan yang selalu meyakinkan Nara bahwa ia menerima semua kekurangan Nara disaat semua orang membenci nya "Jangan mencintaiku Kai, semua orang membencimu karena mencintaiku" "Aku tidak peduli, aku mencintai kamu Nara" "Kamu tau aku tuli Kai" "Aku...