Happy reading
Pagi ini Kai sudah sampai di sekolahnya, jam menunjukkan pukul 07.30 yang tandanya sudah banyak murid di sekolah
Saat berada di depan kelas kekasihnya, ia berhenti dan melihat nara sedang menghapus papan tulis, Kai seketika mengembangkan senyumnya
Nara menoleh kearah pintu dan mendapati seseorang yang tersenyum kearahnya, kai melambaikan tangannya tanpa menghilangkan senyumnya, nara yang melihat itu ikut memberikan gestur untuk kai segera pergi darisana
Melihat itu kai menjulurkan lidahnya meledek, ia mengepalkan tangannya dan berucap 'semangat' sebelum akhirnya ia benar-benar pergi darisana, nara yang melihat itu hanya menggeleng heran
****
Bel istirahat berbunyi, nara tadinya hanya ingin dikelas membaca novelnya, tapi itu semua gagal saat melihat seseorang duduk dihadapannya sambil tersenyum
"ayo kita makan bersama"
"tidak mau, aku sedang tidak lapar" balas nara
Kai menggeleng protes, Kai menarik tangan nara supaya berdiri, ia melambaikan tangannya tidak setuju
"aku ingin baca novel Kai"
Kai tidak mengindahkan gerakan tangan protes dari nara, ia menggandeng tangan kekasihnya dan mengajaknya keluar dari kelas
Nara yang digandeng hanya bisa pasrah dan menunjukkan ekspresi kesalnya, kai yang melihat itu mencubit hidung nara, dan seketika nara menghempaskan tangan kai
"aku tidak ingin makan, tidak lapar! "
"kamu harus makan, supaya cepat besar" balas kai
sesampainya dikantin, mereka berdua duduk bersama teman-teman kai, nara bisa melihat sudah ada dua makanan yang disajikan disana tanpa ada pemiliknya
"tuh, udah gue pesenin sesuai permintaan lo" ucap sabian
"gue kira lo ga jadi kesini, baru mau gue makan" ucap Michael dengan tidak tahu dirinya
"berani lo sentuh makanan gue, gue suruh kak nat buat jauhin lo sama niel"
"setan lo kai" umpat Mike
kai melihat nara hanya diam tanpa menyentuh makanannya sama sekali, Kai mengambil sendok yang sudah terdapat bubur disana, ia menyodorkan bubur itu ke nara
"makan, ini enak" ucap Kai
"aku sudah bilang tidak lapar Kai"
"sudah dibelikan, kamu mau buat sabian sedih karena kamu tidak mau makan?"
Nara yang melihat itu memajukan bibirnya, dengan terpaksa ia membuka mulutnya dan membiarkan bubur masuk kedalam mulutnya
"Nara kenapa? kok ga mau makan?" tanya jenan yang berada di samping nara
Nara menggeleng dan memberikan tanda 'oke' untuk merespon jenan
akhirnya nara menghabiskan makanannya, dan tentunya karena Kai menyuapi nya terus menerus padahal ia sudah memberi sinyal bahwa ia sudah kenyang
"nanti pulang bersama ya" Kai menggerakkan tangannya disusul Nara yang merespon dengan anggukan
****
tidak terasa bel pulang sudah berbunyi, nara segera keluar dari kelasnya dan berjalan menuju kekasihnya berada
belum setengah perjalanan menuju lapangan, nara dikejutkan dua orang yang berlari kearahnya
"nara! hehehe maaf ya kita udah lari biar lo ga nunggu lama, tapi rio lelet banget!"
"ya wajar! lo nyuruh gue nemenin lo disaat gue lagi makan" ucap rio yang kesal
"jenan, rio ada apa lari-lari?"
jenan dan rio saling menyenggol, sedikit bingung ingin merespon seperti apa, nara yang melihat itu hanya tersenyum
"ehh kita disuruh kai buat jemput lo, biar lo ga sendiri" ucap jenan sambil memberi isyarat yang sedikit ia mengerti
nara menepuk jidat nya dan menggerakkan tangannya
"kai suruh kalian untuk jemput aku?"
rio dan jenan kompak mengangguk
"maaf ya sudah merepotkan kalian"
"eh! engga kok ra, yuk ke lapangan, Kai udah nungguin" ucap jenan sambil merangkul tangan nara diikuti rio yang berjalan disamping jenan
Sampai dilapangan, nara melihat Kai sedang berbincang dengan teman basketnya, nara bisa melihat kai yang berkeringat, ia bisa menebak bahwa kai habis bermain basket
Kai yang melihat nara berjalan kearahnya, ia langsung berlari menghampiri nara sambil tersenyum
saat dihadapan nara, bukannya mendapat senyuman manis dari kekasihnya, kai malah mendapat pukulan dan cubitan dari nara
"aduh ra! aku salah apaa?" kai berusaha menutupi tubuhnya supaya tidak mendapat pukulan dari nara
"Kamu suruh jenan dan rio jemput aku untuk apa? aku kan jadi tidak enak dengan mereka!"
"mereka yang mau, aku tidak memaksa" balas Kai dengan jujur (sedikit)
nara memutar matanya malas, Kai melihat kearah jam ditangannya
"langsung pulang?" Kai menggerakkan tangannya
Nara menempelkan telunjuk ke dagunya seperti gestur berpikir
"aku ingin donat, boleh?"
Kai mengangguk sebagai jawaban, ia menggandeng tangan nara, sempat menoleh kebelakang dan mendapati teman-temannya menatap mereka berdua, Kai mengangkat tangannya
"gue duluan!" teriak kai sebelum akhirnya pergi bersama nara
"gue baru sadar, Kai bucin banget ke nara" ucap salah satu teman basket Kai
"gue baru liat kai bucin gini, agak serem ya" disambung suara yang lain
"lo baru lihat adegan begini doang, lo bakal lebih kaget kalo liat yang lain" ucap mike menambahkan
Mike pergi dari lapangan disusul teman-temannya yang lain, meninggalkan ekspresi terkejut dari teman ekskul kai
segini dulu lanjut besok, ak ada ulangan bsok maw belajar (bye bye)
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love
RomanceKaivan yang selalu meyakinkan Nara bahwa ia menerima semua kekurangan Nara disaat semua orang membenci nya "Jangan mencintaiku Kai, semua orang membencimu karena mencintaiku" "Aku tidak peduli, aku mencintai kamu Nara" "Kamu tau aku tuli Kai" "Aku...