49

145 29 6
                                    






Happy reading












kai menatap nara yang sedang tersenyum kearahnya, ia mendekat ke wajah nara dan menempelkan bibirnya ke bibir nara

nara hanya bisa diam membeku saat kai mulai melumat bibirnya, nara yang terbuai dengan ciuman kai segera membalasnya, semakin lama ciuman tersebut semakin intens

kai menekan tengkuk nara untuk memperdalam ciumannya, saat kai ingin melesakkan tangannya ke baju nara, ia dikejutkan dengan pintu yang terbuka

segera kai melepaskan ciuman tersebut dan membenarkan posisi duduknya, diliat ibu sedang terdiam didepan pintu sambil membawa nampan

canggung. itu yang dirasakan kai dan nara, tak lama ibu tersadar dari lamunannya dan segera menampilkan senyum hangatnya

“maaf, ibu ganggu ya? ibu hanya ingin membawakan susu hangat untuk kalian”

segera kai beranjak dari kasur dan menghampiri ibu, ia mengambil alih nampan yang dibawa ibu

“terimakasih bu, maaf kai jadi merepotkan” ucapnya

“tidak sama sekali nak, diluar masih hujan deras, kamu bisa menginap untuk malam ini, lagipula besok hari libur” ucap ibu sambil tersenyum

kai tersenyum, sedikit senang saat ibu memperbolehkannya untuk menginap, ia menjadi bersyukur dengan adanya hujan yang cukup deras membawanya kemari

kai bisa melihat ibu yang sedang menatap nara yang masih duduk dikasur dengan pipi yang memerah, seolah mengerti tatapan ibunya, nara segera beranjak dari kasur

"ibu hanya ingin bilang untuk jangan melakukan hal lebih, terlalu muda untuk kalian melakukan hal itu" ibu menggerakkan tangannya

ibu menepuk lengan kai dan tersenyum “ibu belum siap menjadi nenek” setelah mengucapkan itu, ibu segera pergi dari kamar nara

kai dan nara terdiam, merasa malu dan canggung kegiatan nya sempat diliat ibu camilla, kai menutup pintu kamar nara dan berjalan kearah nara yang menampilkan wajah kesalnya

"kamu sih! cium cium aku, ibu jadi lihat kan"

"maaf, aku mana tahu ibu akan masuk kedalam"  kai melengkungkan bibirnya

nara mencibik bibirnya dan berbaring kembali ke kasur, tentunya diikuti kai yang berbaring disebelah nara sambil memeluknya

mereka berbaring bersama dengan nara yang membaca novel dan kai yang hanya diam memeluk nara, sesekali ia memperhatikan buku yang dibaca nara

saat sedang asik berbaring terdengar notif berkali-kali dari handphone kai, ia hanya melirik sekilas dan melanjutkan memeluk kekasihnya

nara yang sedang membaca buku melihat notif dari handphone kai, ia mengelus rambut kai, kai mengadah menatap nara yang masih mengelus rambutnya

"bukankah seharusnya kamu membalas pesan kak jovan? Ia pasti mengkhawatirkan mu"  nara menggerakkan tangannya

kai menggeleng acuh dan setia dengan posisi nya yang memeluk tubuh nara

"setidaknya bilang kalau kamu akan menginap disini, jangan buat mama dan kak jovan khawatir" nara menggerakkan tangannya lagi

dengan berat hati, kai akhirnya melepaskan pelukan nara dan mengambil handphone nya untuk membalas pesan sang kakak

dengan berat hati, kai akhirnya melepaskan pelukan nara dan mengambil handphone nya untuk membalas pesan sang kakak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


kai melemparkan handphone nya ke nakas setelah membalas pesan jovan, nara yang melihat itu mencubit hidup kai

"kalau saja kamu adikku, aku akan memarahi kamu karna menjawab pesanku seperti itu"  nara menggerakkan tangannya

"untungnya kamu kekasihku" gumam nya sambil memeluk tubuh nara kembali, mencari kehangatan dipelukan kekasihnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Silent Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang