25. TABUNGAN RINDU

105 54 12
                                    

Akhir pekan yang biasa El pakai untuk menempel pada kasur, kini ia pakai untuk melakukan banyak aktifitas, yang tentunya karena Jevian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhir pekan yang biasa El pakai untuk menempel pada kasur, kini ia pakai untuk melakukan banyak aktifitas, yang tentunya karena Jevian.

Sudah sekitar 3 minggu lamanya, setelah Jevian kembali lagi masuk ke dalam hidup El, membuat El merasa sudah ada banyak perubahan dari dirinya. Malam yang biasa El gunakan untuk menangis, sudah digantikan dengan aktivitas melihat indahnya langit malam ditemani Jevian, hari-hari yang biasanya penuh dengan kesibukkan karena tak ingin merasa kesepian, sudah tergantikan oleh kegiatan bercerita bersama Jevian. Sebenarnya, masih ada banyak perubahan lainnya yang terjadi pada kehidupan El, tentunya mengarah ke hal yang lebih baik.


Saat tiba di kost El, seperti biasa, Jevian sudah mendapati si gadis yang menunggunya di bangku depan kost. Terbalut dengan dress pink selutut yang dipadukan dengan cardigan pink sebagai outhernya, surainya yang teruntai dihiasi pita pink di kanan dan kirinya, membuat gadisnya terlihat begitu memukau. Entah sudah berapa kali mereka bertemu, Jevian masih selalu kagum, kala melihat gadisnya menghampiri dirinya, rasa gugup serta takjub bercampur menjadi satu. Setiap kali melihat gadisnya, membuat dirinya selalu mengucap rasa syukur, sebab kembali dipertemukan dengan gadis kecilnya ini.

Kali ini, Jevian membawa El ke sebuah festival, entah festival apa, yang jelas, di sana banyak orang yang sedang berlomba, berpameran, beratraksi, berdagang dan masih banyak lagi.


Ketika sampai, Jevian segera membawa El pergi ke sebuah pameran, di sana, El dapat melihat banyak karya-karya cantik, milik orang-orang hebat. Senyum El terus merekah sedari tiba, ia benar-benar dibuat kagum akan karya-karya indah yang ada di sana. Jangan ditanya bagaimana perasaan Jevian saat ini, bahkan, sejak awal radarnya terus menangkap sosok gadis di yang ada sampingnya, ia tak peduli lagi akan karya-karya cantik di sekelilingnya, menurutnya, gadisnya ini jauh lebih cantik, melebihi apapun.

Dirasa puas, kini Jevian membawa El ke sebuah kios yang tidak jauh dari tempat pameran, kios tersebut menjual berbagai macam alat lukis, gambar, dan apapun yang berhubungan dengan art, bahkan, di sana juga menyediakan layanan reservasi tempat untuk melukis.

Jevian benar-benar membawa El  pergi melukis, seperti yang sudah ia janjikan tadi malam. Satu minggu lalu, Jevian sempat melihat beberapa luka goresan di lengan El. Sebab frustrasi El selalu melakukan self-harm untuk meredakan rasa sesak di dadanya. Tentu Jevian sangat ingin menghentikan aktivitas konyol si gadis, dirinya bahkan sempat menyembunyikan beberapa benda tajam yang ada di kost gadis itu.


El tidak terlalu berbakat dalam bidang seni. Jadi, ia hanya menggradasikan beberapa warna gelap, membuat lukisannya terlihat abstrak. El bahkan menggerakan kuas semaunya, tanpa aturan.

Jevian mengembangkan senyumnya, kala melihat hal itu. Betapa gembiranya dirinya, melihat gadisnya tertawa riang saat beberapa cat mengenai pipi atau lengan si gadis dan dirinya.

ELEVEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang