09. SHE'S

117 75 6
                                    

Tidak terasa, hari begitu cepat berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak terasa, hari begitu cepat berlalu. Mungkin, sudah sekitar tujuh bulan lamanya Rafa dan El berkencan.

Tentu hubungan mereka tidak semulus yang dibayangkan, mereka pernah berhenti berhubungan, bahkan Rafa sempat berkencan dengan teman sekelas El. Ya, tapi, hanya bertahan sekitar dua atau tiga minggu saja.

Pada akhirnya, mereka memutuskan untuk kembali bersama. Namun, sudahlah, toh alasan mereka putus saat itu, karena El sempat terlalu dekat dengan Haren.

Sebenarnya, El hanya menganggap Haren teman, dan perasaannya juga, hanya untuk Rafa, tapi mau bagaimana lagi, Rafa ini benar-benar pencemburu buta. Pada akhirnya, setelah hubungan mereka selesai, justru Rafa yang langsung berkencan, sungguh menyebalkan.

Setelah mereka memutuskan untuk kembali, semua berjalan sesuai ekspektasi El.

Ah iya! Kini Rafa sudah mulai mengikuti eskul voli di sekolah, alhasil setelah pulang sekolah, Rafa akan menggunakan waktunya untuk kegiatan eskul sampai sekitar pukul 5 sore, sedangkan El, tetap pulang saat semua jam pelajaran berakhir.

Pada awalnya semua berjalan lancar-lancar saja, El juga tidak pernah mendengar kabar buruk saat dirinya tidak di sekolah bersama Rafa-nya. Namun, beberapa minggu setelahnya, salah satu adik kelas El sempat memberitahu dirinya, jika ada teman sekelasnya yang tertarik dengan Rafa, awalnya El tidak menggubrisnya.

"Bukankah tertarik dengan seseorang, adalah hal yang wajar?" Pikirnya.

Akan tetapi, semakin lama, aduan dari adik kelas El ini, mulai membuat dirinya merasa terusik.

"Dia suka deketin, Kak Rafa, kalau lagi istirahat." Hanya ini pada awalnya.
Namun, keesokan harinya, El kembali mendapatkan aduan baru dari adik kelasnya ini. "Dia kasih, Kak Rafa, surat tau." Tambahnya.

Bagaimana mungkin, El tidak terusik akan hal itu. Akhirnya, El memutuskan, untuk menghubungi adik kelas yang dimaksud, melalui salah satu aplikasi chat. Jika ditanya, bagaimana El bisa mendapatkan nomor telepon adik kelas itu?

Berry's, bukan kah barusan sudah ku bilang, yang mengadu pada El ini, adalah temannya si adik kelas yang dimaksud. Wah teman macam apa, yang mengadu sikap buruk temannya pada orang lain?

Biarlah, Itu juga bukan urusan El, toh pada awalnya, bukan El yang meminta diberitahu.

El sempat berdebat kecil di room chat, bagaimana tidak? Jawaban adik kelasnya itu, jelas membuat dirinya naik pitam. El tak begitu ingat persis bagaimana chatnya, namun ada satu chat yang tercetak jelas di benaknya.

[Yaudah si kak, lagian terserah gw kali, mau deketin Kak Rafa atau nggak, bukan urusan lo juga.]

El benar-benar mengumpati Yesa saat itu, siapa Yesa? Itu nama adik kelas yang baru saja El umpati, tingkah lakunya.

ELEVEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang