20. Pacar Ketua Geng

108 11 5
                                    


Lebih dari 3000 kata, tapi...

*Selamat membaca*
💙

***

Dua bulan kemudian~~

Selama itu, ada yang tetap sama, ada juga yang berubah.

Yang masih tetap sama adalah hubunganku dengan Elvin. Yah, kenyataan yang menyebalkan aku masih menjadi pacarnya. Aku masih terjebak bersamanya, entah sampai kapan, aku tak tahu.

Ada juga yang masih sama, perasaanku pada Vian. Aku masih menyukainya, mengaguminya, juga mengharapkan cintanya. Aku masih terjebak dalam perasaan yang salah ini, entah sampai kapan, aku tak tahu.




Dua bulan ini aku hanya menjalani alur kehidupan yang telah di takdirkan oleh tuhan. Seolah seperti karakter yang hanya mengikuti naskah cerita yang telah di susun sedemikian rupa.

Aku di takdirkan menjadi kekasih Elvin, ya aku menjalaninya. Aku menuruti ajakan kencannya, menghabiskan waktu dengannya. Berusaha menjadi pacar yang baik meskipun semua yang ku jalani terasa palsu. Ini bukan diriku, tapi sekali lagi, aku hanya mencoba menjalaninya.


Jadi kesimpulannya, dua bulan ini yang masih sama adalah ragaku yang masih terikat dengan Elvin. Lalu perasaanku yang masih sama untuk Vian.



Dan sekarang, kuberitahu yang berbeda dan yang berubah.

Prediksi kecil yang pernah terlintas di pikiranku ternyata terjadi. Aku sempat khawatir akan kedekatanku dengan Elvin yang akan menimbulkan kecurigaan dari banyak orang. Seperti yang kalian tahu, aku tak ingin orang lain tahu.

Tapi ketidaksengajaan telah merubahnya.

Satu bulan yang lalu Riko tak sengaja mengungkapkan hubunganku dengan Elvin pada teman sekelas. Saat itu kami sekelas di berikan tugas oleh guru, Riko datang ke mejaku untuk mencontek jawaban milikku. Dia tanpa sengaja memanggilku dengan sebutan "Pacarnya Elvin" dan itu juga tak sengaja di dengar oleh Elira dan Salsa yang terkenal sebagai kepala pengibahan di kelas ini.

Apa lagi, sejak detik itu satu kelas tahu fakta bahwa dua teman mereka menjalin hubungan. Mereka mulai menatapku dan Elvin dengan cara yang berbeda, terkadang menjadikan kami bahan godaan di kelas. Walaupun yang lebih sering menggoda adalah Riko dan Vian, mungkin hanya teman-teman Elvin yang berani. Karena yang lain lebih dulu mundur, takut pada Elvin sebelum mengeluarkan bahan candaanya.

Tapi semua tak berhenti sampai di sini. Informasi tentang hubunganku dengan Elvin menyebar begitu cepat ke seluruh penjuru sekolah, terkecuali para guru. Ini hanya seperti rahasia umum para murid.

Dan setidaknya kedua orang tua kami tak mengetahui hubungan ini.
Itu yang paling penting!

Namun tetap saja ada hal yang
membuatku tak nyaman. Aku mulai terkenal, bukan sebagai murid berprestasi ataupun teladan. Namun sebagai Hira, pacar Elvin si pentolan sekolah. Sejak saat itu semua orang menatapku berbeda. Di kenal banyak orang karena hal seperti ini sungguh membuatku kesulitan. Setiap aku berangkat, berjalan di koridor, baris di lapangan, jajan di kantin, pulang sekolah di parkiran, tatapan mereka bermacam-macam. Ada adik kelas yang tiba-tiba menunduk takut padahal aku tak berbuat apapun. Ada teman seangkatan yang dulu tak pernah tersenyum sekarang mulai melempar senyum padaku, padahal aku tak mengenal mereka. Dari kakak kelas lebih parah, aku sering medapatkan tatapan sinis terutama dari para kakak kelas perempuan. Dan dari kakak kelas laki-laki mereka sering menggoda ketika aku berjalan melewati mereka.
Seperti...

"Oh, yang ini orangnya"

"Ini pacarnya Elvin?"

"Jangan dia, ceweknya Elvin tuh"

HIRA IN ELEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang