[23] Rumah sakit

122 8 0
                                    

Bismillahirrahmannirrahiim

《Happy reading guys》
.
.
.

Kini Haura pun masih tertidur karena pengaruh obat yang di berikan oleh dokter. Tidak lama setelah itu, ia pun mulai tersadar dari tidur nya. Pandangannya melihat ke setiap sudut ruangan, aroma obat begitu menyengat di indra penciumannya. Dan dengan tiba-tiba kepala nya terasa begitu sakit ketika mengingat kejadian yang menyebabkan ia berada disini. "Aduh.. sakit banget kepala gue!", lirih nya sembari memegang kepala nya yang terasa sakit

Seorang dokter dan juga perawat yang kini sedang sibuk dengan alat medis di ruangan Haura, seketika mereka terkejut ketika mendengar lirihan Haura yang merasa kesakitan. Mereka pun bergegas mendekati Haura dan bertanya. "Haura? Udah siuman? Tenang ya.. tahan dulu, jahitannya masih basah itu, jangan dulu di pegang, nanti kebuka lagi", ucap dokter itu

"Saya kok bisa ada disini? Saya kenapa?", tanya nya. Ia belum bisa mengingat kejadian yang menimpanya beberapa saat lalu

"Kamu abis kecelakaan, ternyata selain luka di tangan, kaki dan juga benturan di dada kamu, di kepala mu juga ada sedikit pendarahan di dalam nya. Untung nya seseorang menelepon kami dengan tepat waktu"

"Boleh saya ketemu dia?"

"Boleh, kamu jangan terlalu lama untuk berinteraksi dulu, tubuh mu membutuhkan istirahat yang cukup"

"Baik, dok"

"Ya sudah kalo begitu, kita pamit dulu ya? Kalo butuh apa-apa, panggil saja kami"

"Iya dok, terimakasih"

"Iya nak.. sama-sama"

Dokter dan juga perawat itu pun pergi keluar dari ruangan Haura. Tidak lama setelah itu, seorang wanita pun masuk, Haura menoleh ke arah wanita itu. Namun..

"Mbak? Sudah siuman kah?", tanya wanita itu

"Kakak nya yang tadi tolongin saya kah?"

"Iya mbak"

Tiba-tiba seseorang itu pun teringat sesuatu dan memberikan nya kepada Haura. "Oh iya mbak, tadi saya nemu hp ini di dekat motor mbak nya"

"Oh iya, makasih ya kak, udah bantu saya, saya gatau deh gimana jadi nya kalo gak ada yang bantu"

"Tadi juga orang yang bawa mobil nya udah di bawa ke polisi kok, mereka lagi di minta pertanggungjawaban"

"Hm.. ya udah kalo gitu, sekali lagi.. terimakasih ya?"

Wanita itu pun mengangguk. "Tadi juga ada yang telfon, nama nya kak Ghifa. Maaf banget mbak.. saya lancang udah angkat panggilan itu, dan bilang kalo kamu kecelakaan terus di bawa ke sini", ucap wanita itu sembari menunduk karena kerasa tidak enak

"Oalah.. gapapa kok kak, itu kakak saya, makasih udah kasih tau"

Reflek dia pun mendongakkan kepala nya dan menatap Haura. "I-Iya mbak, sama-sama"

"Kakak nama nya siapa? Boleh kita kenalan?", tanya Haura sembari menjabatkan tangannya

"Boleh, nama aku Ulfa, mbak", jawab wanita itu dengan antusias

Dia Aznanta [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang