Bismillahirrahmannirrahiim
《Happy reading guys》
.
.
.Kini Haura dan juga Tasya tengah berbincang-bicang mengenai cerita apa yang mereka punya selama mereka tidak bertemu. Ghifa? Dia sudah kembali ke kamar nya sendiri setelah tiba-tiba saja ia tertidur di balkon kamar Haura, lalu di bangun kan oleh adek nya itu dan suruh pindah ke kamar nya sendiri
"Oh iya kak.. selama gue gak berkomunikasi sama lo, gue cerita di buku diary tau? Dan mengenai Aznanta.. gak ada yang tau lagi setelah lo, ka Ghifa sama Mita"
Tasya yang mendengar perkataan Haura barusan pun seketika terkejut. "Mita? Tumben apaan dah lo cerita ke dia?"
Haura pun terkekeh. "Hehe.. awal nya gue cuma tanya-tanya doang tentang ponpes itu ke dia, terus Mita malah tanya-tanya yang lain? Ya udah gue ceritain sedikit?", jelas Haura
Ia menceritakan kejadian pada beberapa hari lalu ketika ia dan juga teman-teman nya ingin pergi main pada malam hari
Sementara mereka semua berada di balkon, kecuali Haura dan Mita, seketika Haura pun terdorong ingin menanyakan tentang ponpes yang berada di dekat rumah Mita itu
"Mit.. gue mau nanya dong", ucap nya serius
"Serius banget lo? Mau nanya apaan?"
"Ponpes yang di deket rumah lo tuh beneran ponpes Darussalam kan?"
"Iya, kenapa lo? Mau masuk ponpes situ?"
"Ngga, nanya doang"
"Oalah.."
"Kalo ponpes gitu di jadi satu sama cewek nya juga?"
"Ngga lah anj*r! Cowok ya cowok sendiri, cewek juga begitu"
Haura pun mengangguk faham "Kenapa lo? Hayo.. lagi deket sama anak pondok situ lo?", tanya Mita
"H-hah? E-engga, nanya doang gue"
"Masa sih? Cerita dong.. kalo iya lo lagi suka sama cowok? Selama kita kenal, kita gak pernah tuh denger lo cerita tentang hidup lo, tentang kisah cinta lo, palingan lo cerita kalo ada kejadian yang baru lo alami aja, kayak waktu lo sama Yesa beli bakso terus lo ketawa sejalan-jalan gegara lo lupa bayar? Lo sebenernya anggap kita temen lo gak sih?"
"Bukan nya gua gamau cerita ke kalian tentang gimana hidup gue, keluh kesah gue, gue cuma gamau kalian terbebankan dengan masalah gue aja Mit, tentang kepahitan yang semua gue rasain, itu gue cuma cerita ke kak Tasya kalo gue benar-benar butuh tempat cerita, dan sisa nya gue pendam", batin nya
Mita pun menepuk lengen Haura karena aneh dengan sikap temannya itu yang tiba-tiba diam. "Ra? Malah ngelamun?"
"H-hah? Kenapa?"
"Apa sih lo? Lagi mikirin apa?"
"Engga kok"
"Aneh lo sumpil, tetiba diem?"
"Lo nanya apa tadi?", alih nya
"Nanya apaan?"
"Tadi lo di awal ngomong apa?"
"Lo lagi deket sama anak ponpes Darussalam?"
"Apa gue cerita tentang Aznanta ke Mita aja kali ya? Gapapa deh walaupun sedikit juga", batin nya kembali berucap
"Anj*r Haura! Mikirin apa sih? Gak fokus banget di ajak ngobrol?", ucap Mita yang gemas dengan tingkah Haura itu, saking gemas nya Ia pun menabok lengan Haura
"Ini cukup lo sama kak Tasya aja ya yang tau?", bisik nya
"Kenapa emang?"
"Janji dulu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Aznanta [End]
Ficção Adolescente"Dia Aznanta" menceritakan tentang seorang gadis bernama Haura Zivandra, yang terkenal akan kepribadian nya yang cuek dan juga pendiam, sehingga siapapun yang melihat nya akan mengira jika diri nya sedang marah. Padahal tidak Hingga pada suatu ketik...