Bismillahirrahmannirrahiim
《Happy reading guys》
.
.
.• 17.15 WIB
"Huh.. capek banget woy lah!", gumam seorang gadis yang baru saja pulang dari sekolahnya, karena setelah sidang tadi, ia dan juga Eca ikut rapat yang di adakan di dalam ekskul yang mereka ikuti
Ia pun seketika terdiam dalam beberapa saat sembari meredakan rasa lelah yang sedang ia rasakan itu. Dan ketika ia tengah terdiam, tiba-tiba ponsel nya pun bergetar yang menandakan ada panggilan masuk. Ia pun langsung terbangun dari tidurnya, lalu melihat siapa yang meneleponnya sore-sore seperti ini. "Yesa?", gumamnya. Dan tanpa berlama-lama, ia pun mengangkat panggilan tersebut. "Hallo, ada apa, Yes?", ucap nya
"Nanti malam tolong dateng ke markas, kita mau bicara sama lo", ucap Yesa dari seberang sana, dari nada bicara nya saja, Haura bisa menyimpulkan bahwa Yesa tengah marah pada nya
Ketika Haura ingin menjawab, tiba-tiba Yesa mengakhiri panggilannya begitu saja. Haura pun mendengus lelah, dan mau tidak mau.. ia harus menghadapi permasalahan yang satu ini, ntahlah.. masih ada berapa permasalahan lagi yang harus ia hadapi kedepannya
Ia pun menyimpan kembali ponselnya itu, lalu beranjak dari atas kasurnya dan pergi membersihkan tubuh nya yang terasa lengket karena keringat
***
"Oke, gue sibuk. Jadi langsung aja gue mau bilang, kalo kita-kita memutuskan buat keluar dari Gang ini. Hidup kita juga udah membaik, hubungan kita sama orang tua kita juga udah akrab kembali, kita sibuk sama kegiatan di kampus. Dan sesuai sama permintaan lo juga, lo mau Gang ini bubar kan? Ya udah.. bubar lah", jelas Yesa
Haura yang terkejut akan apa yang Yesa katakan pun, seketika menoleh ke arah teman-teman nya yang kini tak ada yang menatapnya satu pun. Dengan rasa sesak di dada, dan berat hati untuk menjawab perkataan Yesa barusan pun, akhirnya Haura meng-iyakan perkataan dari temannya itu. "Oke, kalo itu yang kalian mau juga, gue memutuskan.. Butterfly Gang resmi BUBAR", jawab Haura sembari memberi tekanan di akhir perkataannya
"Makasih ya karena selama ini kalian udah mau berteman sama gue, kalian mau berbagi keluh kesah kalian ke gue, mau berbagi waktu hanya buat nongki bareng gue. Maafin gue kalo selama ini gue belum bisa jadi teman yang baik buat kalian, gue selalu ngerepotin kalian, jadi beban buat kalian. Kalian sehat-sehat ya? Gue ikut seneng kalo hubungan kalian sama keluarga kalian udah membaik, tetap jaga kesehatan ya? Gue pamit. Assalamu'alaikum", ucap Haura sembari pergi keluar dari Markas dan langsung pergi dari pekarangan tempat itu
Ketika di perjalanan... ia pun melajukan motornya dengan cukup cepat, pikirannya kini sedang berisik dan terus mengetuk dirinya atas segala permasalahan yang datang. Ia benar-benar tidak kuat dengan ini semua, ia lelah, kapan ia bisa beristirahat dengan tenang?. "AARRGHHHHH!", teriak nya untuk melampiaskan amarahnya
Hingga pada akhirnya, kini ia pun tengah berada di bukit, tempat nya dengan Tasya ketika mereka tengah merasakan banyak masalah yang datang, karena di tempat itu.. terlihat jelas pemandangan kota dan luasnya langit dari atas bukit, sehingga ketika mereka berada di tempat itu, mereka merasa suasana hati nya sedikit tenang karena melihat pemandangan yang indah di hadapan mereka itu
Tapi kali ini.. ia datang hanyalah seorang diri, ehh.. ngga deng, ia datang bersama dengan banyak nya masalah yang sedang ia rasakan, dan ia harus menghadapi itu semua satu persatu. Dengan tatapan kosong yang mengarah ke langit, seolah-olah ia meminta tolong kepada Tuhan agar permasalahan ini cepatlah berlalu, karena ia sudah tak kuat lagi dengan semua ini, batinnya terus-terusan berteriak dengan kencang, rasa sesak di dada terus-terusan menyakiti dirinya, dan pikirannya terus-terusan mengutuk diri nya karena permasalahan ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Aznanta [End]
Teen Fiction"Dia Aznanta" menceritakan tentang seorang gadis bernama Haura Zivandra, yang terkenal akan kepribadian nya yang cuek dan juga pendiam, sehingga siapapun yang melihat nya akan mengira jika diri nya sedang marah. Padahal tidak Hingga pada suatu ketik...