Dia Aznanta [End]

[13] Balkon kamar

Bismillahirrahmannirrahiim

《Happy reading guys》
.
.
.

"Di setiap pertemuan, pasti ada perpisahan. Namun mengapa ketika mendekati perpisahan itu, selalu ada kenangan yang sangat susah untuk di lupakan?"

-Haura Zivandra-

• 20.14 WIB

Kini Haura tengah berada di ruang tamu bersama dengan keluarga nya. Seperti yang tadi Ghifa katakan, diri nya akan memberitahu sesuatu kepada keluarga nya itu

"Kak? Mau ngomong apaan? Buru dah", ucap Haura

"Sebelum nya.. izinin kakak buat cerita dulu"

"Hm.. silahkan", jawab Bagas yang merupakan Ayah dari Haura dan juga Ghifa

Haura Zivandra, dia merupakan seorang gadis berumur 16 tahun yang kini tengah bersekolah di SMK Akusara dengan jurusan Multimedia, ia merupakan anak terakhir dari 2 bersaudara, yang dimana ia memiliki seorang kakak bernama Muhammad Ghifa Algara, yang kebetulan ia baru saja pulang dari pondok nya selama beberapa tahun ia menimba ilmu agama di Pondok pesantren di daerah Subang

Mereka berdua merupakan anak-anak dari pasangan Wulan Agatha dan Bagas Algara, yang dimana mereka adalah seorang pengusaha yang memiliki perusahaan cukup besar di daerah Bekasi ini. Sehingga sedari dulu, mereka lebih banyak menghabiskan waktu nya untuk bekerja dan juga bertemu dengan rekan-rekan kerja nya, sehingga jarang sekali mereka mempunyai waktu bersama anak-anak nya.

"Jadi.. waktu kakak masih di pondok, kakak pernah dapat tugas bareng mas Andre, buat jemput Ning Hafsyah di pondok nya. Kita gak cuma berdua, Kyai sama Umi juga ikut jemput. Singkat cerita.. pas kita udah sampai disana, ternyata Ning Hafsyah udah nunggu di depan bareng sama ketiga temannya"

"Turun lah kita? Kakak sama mas Andre bantu buat masukkin barang-barang yang Ning Hafsyah bawa ke mobil, berpamitan lah mereka? Kakak sama mas Andre juga bergegas buat masuk lagi ke mobil. Tiba-tiba pas mereka masih berpamitan, salah satu teman dari Ning Hafsyah ini ntah gimana, tiba-tiba mau jatuh ke belakang, kakak yang liat itu reflek lah nolongin biar dia gak jatuh? Eh.. kakak malah di tuduh mesum sama dia? Di kira nya kakak mencari kesempatan dalam kesempitan? Kan kakak gak kenal dia siapa? Niat kakak juga buat nolong kok? Malah di tuduh begitu"

"Beberapa saat kemudian, kakak kok kepikiran sama cewek itu? Perasaan yang kakak rasain juga beda, kakak bingung lah waktu itu, apa kakak nih jatuh hati ke dia? Alhasil kakak berdoa lah ke Allah buat minta petunjuk. Ntah dorongan dari mana? Tiba-tiba kakak sholat istikharah, dan kakak berdoa tentang cewek itu. Hal yang membuat kakak kaget adalah, Allah kasih kakak jawaban yang baik, ya udah.. kakak lanjut lah"

"Sebelum nya juga kakak tanyain beberapa info tentang dia ke Ning Hafsyah, dan Alhamdulillah nya Ning Hafsyah mau cerita, jadi pas kakak udah dapat info tentang dia, kaak pikir-pikir juga dengan matang, akhirnya kakak mutusin buat nikahin dia"

"Soal nya kakak takut nanti dengan ada nya perasaan ini, malah tanpa di sengaja kakak berbuat dosa", jelas Ghifa

"Masya Allah.. ini nih baru didikan Ayah", ucap Bagas dengan bangga kepada anak lelaki nya itu

"Lucu nya.. jadi kapan kakak mau ke rumah dia?", tanya Wulan

"Kalo bisa sih secepat nya, kakak juga udah pernah di kasih nomor dia dari Ning Hafsyah, tapi belum pernah kakak chat, soal nya kakak gatau mau bilang apa? Takut nanti malah ngelakuin dosa dari chattingan itu, gak ada kepentingan juga?"