Bismillahirrahmannirrahiim
《Happy reading guys》
.
.
.• 13.15 WIB
Kini Haura pun tengah berada di sebuah Mall karena ia tengah berbelanja untuk keperluannya nanti di pondok, mulai dari membeli barang-barang yang suruh di bawa, alat tulis cadangan, hingga gamis dan jilbab yang akan ia gunakan di kesehariannya. "Beli apa lagi ya? Alat tulis udah, perlengkapan mandi udah, apa ya yang belum?", gumamnya sembari berpikir barang apa lagi yang akan ia beli
"Oh iya? Gamis ya? Mana wajib bercadar lagi? Tempat nya dimana dah?". Ia pun menoleh ke arah kesana kemari sembari mencari toko yang menjual gamis plus dengan cadar
Ia berjalan menelusuri satu persatu toko untuk mencari pakaian tersebut, dan tak membutuhkan waktu lama, akhirnya ia menemukan toko yang ia cari itu, dan ia pun langsung bergegas memasuki toko tersebut untuk membeli beberapa pakaian. "Yang ini bagus gak ya?", gumamnya sembari melihat gamis yang sedang ia pegang itu
Ia tak bisa memilih gamis mana yang harus ia beli, karena disini motifnya berbagai macam dan juga bagus-bagus, sehingga ia sulit untuk memilih mana yang bagus untuk nya. Namun seketika.. sesuatu pun terbesit di pikirannya, Tasya??. "Apa gue tanya kak Tasya kali ya? Udah lama juga gue gak berkabar sama dia?", gumam nya
Tanpa berlama-lama, ia pun langsung menghubungi Tasya lewat chat, karena ia ingin bertanya terlebih dahulu apakah wanita itu sedang sibuk atau tidak??
*Room chat :
Haura :
"Assalamu'alaikum, kak. Lo lagi sibuk gak?"
Tanpa membutuhkan waktu lama, Tasya pun langsung membalas chat Haura
Tasya :
"Wa'alaikumussalam, ngga. Kenapa, Ra?"
Haura :
"Bantu gue buat pilihin gamis dong?"
Tasya :
"Boleh, vc aja"
Haura :
"Oke"
Haura pun langsung menelepon Tasya, dan meminta tolong kepada wanita itu agar memilihkan gamis mana yang cocok utnuk dirinya pakai. "Ini bagus gak?", tanya Haura sembari memperlihatkan gamis yang ia tunjuk
"Jangan, yang lain aja. Itu terlalu banyak motif nya", jawab Tasya dari seberang sana
Haura pun mengarahkan kameranya ke berbagai arah, agar Tasya dapat memilih-milih gamis yang lainnya
Hingga pada akhirnya, Haura pun selesai berbelanja, dan kini ia pun tengah dalam perjalanan menuju ke rumah nya
***
"Alhamdulillah.. akhinya nyampe juga", ucap Haura yang baru saja sampai di rumah nya
Ketika ia barusaja duduk di atas kasurnya, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamarnya, dan ia pun bergegas untuk membuka pintu tersebut. "Eh? Ada apa, Yah?", ucap nya. Karena ternyata yang tadi mengetuk pintu adalah Bagas, Ayahnya sendiri
"Udah siap semua barang-barang mu?", tanya Bagas
"Udah, tinggal di packing aja biar nanti besok langsung berangkat"
"Jam berapa kamu berangkat?"
"Jam 9 pagi"
Seketika.. Bagas pun kebingungan, karena besok jam 9 juga jadwalnya ia berangkat ke luar negeri. "Ra, tapi besok Ayah sama Ibu jam setengah 9 harus udah ada di bandara, soalnya pesawatnya take off jam 9 pas"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Aznanta [End]
Fiksi Remaja"Dia Aznanta" menceritakan tentang seorang gadis bernama Haura Zivandra, yang terkenal akan kepribadian nya yang cuek dan juga pendiam, sehingga siapapun yang melihat nya akan mengira jika diri nya sedang marah. Padahal tidak Hingga pada suatu ketik...