[60] Restu (Extra Chapter)

68 10 0
                                    

Bismillahirrahmannirrahiim

《Happy reading guys》
.
.
.

"Aku tak perduli bagaimana masa lalu mu, karena masa lalu tetaplah masa lalu. Dan saat ini aku fokus dengan diri mu yang sekarang, lalu kita akan membangun masa depan yang lebih baik dari masa lalu kita masing-masing. Tunggu aku.. akan aku perjuangan mu hingga waktunya tepat, karena darahku sudah mengalir di tubuhmu, Nona"

-Muhammad Aznanta El-Fatih-

Kini Haura pun masih berada di dalam, keadaannya pun semakin memburuk karena ia kehilangan banyak darah, dan kebetulan stok golongan darah Haura di rumah sakit sedang kosong, sehingga ia membutuhkan darah dari seseorang agar keadaan nya sedikit membaik. "Permisi.. degan keluarga pasien bernama Haura Zivandra?", tanya seorang dokter yang kini barusaja keluar dari ruangan

Mereka yang berada di depan ruangan ICU pun, seketika mendongak dan reflek berdiri secara bersamaan. "Kita keluarga Haura, Dok. Ada apa?", jawab Ghifa panik

"Pasien kehilangan banyak darah, sehingga ia membutuhkan kurang lebih setengah kantong darah dengan golongan A, keadaan pasien sekarang sangatlah memburuk dan membutuhkan donor darah tersebut"

"Apakah di antara kalian ada yang golongan sama dengan beliau? Atau ada dengan golongan darah O?", sambung sang Dokter

Ghifa, Tasya, dan Abi Devan pun hanya bisa terdiam, karena golongan darah mereka adalah AB, sehingga mereka tidak bisa untuk mendonorkan darahnya untuk Haura. Sedangkan Umi dan Ulfa memiliki golongan darah O, namun mereka juga tak bisa mendonorkannya karena Umi memiliki darah rendah, sedangkan Ulfa sekarang sedang mengandung

"Golongan darah saya A, Dok. Apa saya bisa mendonorkan darahnya untuk Haura?", saut Aznanta, yang barusaja datang bersama dengan teman-teman nya setelah mereka pergi ntah kemana setelah sholat tadi. Dan itu yang membuat pandangan mereka seketika tertuju pada nya

"Apakah anda merokok? Atau menderita penyakit tertentu?"

"Tidak"

"Baiklah.. mari ikut saya"

"Nan?", ucap Ghifa tak percaya dengan apa yang Aznanta lakukan, sebegitu pentingnya kah adeknya itu di kehidupan dirinya?

"Apapun saya lakukan buat Haura, Bang. Tenang aja.. yang terpenting kesehatan Haura dulu"

Ghifa pun terdiam dan tentunya masih terkejut dengan yang Aznanta lakukan ini, sedangkan Abi Devan.. beliau hanya bisa tersenyum melihat keseriusan yang ada pada diri lelaki itu

"Mari mas, ikut saya", lagi dan lagi ucap Dokter kepada Aznanta

Aznanta, dokter dan kedua perawat pun pergi ke suatu ruangan Unit Transfusi Darah (UTD), untuk melakukan pendonoran darah untuk Aznanta

"NAN.. GUE IKUT!", teriak Huda sembari berlari ke arah Aznanta dan di ikuti pula dengan teman-teman yang lain

***

Kini Haura pun barusaja setelah melakukan operasi untuk segala luka yang berada di tubuhnya itu, dan syukurnya.. darah milik Aznanta bisa di donorkan dan di berikan untuk Haura, sehingga gadis itu terselamatkan karena darah yang di butuhkan itu cukup

Dan kini keadaan Haura masih belum pulih setelah operasi itu karena masih terpengaruh obat yang di berikan oleh dokter, sedangkan Aznanta.. ia masih ada di ruangan UTD karena masih dalam proses penyembuhan untuk daya tahannya kembali pulih setelah melakukan donor darah tadi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dia Aznanta [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang