[20] Lampu hijau??

125 9 0
                                    

Bismillahirrahmannirrahiim

《Happy reading guys》
.
.
.

• 20.04 WIB

Kini ia pun tengah duduk di ayunan yang berada di balkon nya itu, sembari membaca novel milik Aznanta yang sempat ia pinjam tadi. Dengan hembusan angin malam yang menemani diri nya, tiba-tiba saja suasana berubah menjadi sendu ketika mood nya seketika berubah

Ia pun menatap langit dengan penuh harapan, pikiran dan hati nya terus saja menyebut nama lelaki yang kini begitu penting dalam hidup nya

"Allah.. terimakasih ya, karena Engkau masih ingin menggerakkan hati Hamba untuk bersujud kepada-Mu. Allah ku.. apakah Engkau menghadirkan Aznanta di dalam hidup Hamba ini sebagai ujian? Atau sebagai perantara Hamba untuk berhijrah?"

"Jika sebagai ujian, bantu lah Hamba untuk menghadapi ujian ini dengan baik, berilah Hamba petunjuk agar Hamba tidak mengulangi kesalahan yang sama. Namun.. jika kehadiran Aznanta ini sebagai perantara Hamba untuk berhijrah, semoga niat Hamba untuk memperbaiki diri ini memang karena-Mu, bukan karena Aznanta."

"Dan.. terimakasih, karena Hamba rasa semenjak kehadiran Aznanta ini, Hamba memang merasakan perubahan di dalam diri Hamba, walaupun sedikit.. tapi Hamba berharap, semoga ini memanglah hidayah untuk Hamba dari-Mu, dan Hamba berharap, semoga kehadiran Aznanta ini bisa membawa perubahan baik di dalam hidup Hamba. Terimakasih Ya Allah..", gumam nya sembari merasa syukur karena Tuhan telah menghadirkan lelaki itu di dalam hidup nya

Ia rasa.. ia tidak ingin mendapatkan Aznanta nanti dengan cara yang tidak di sukai oleh Allah, walaupun ia bukan wanita baik-baik, tapi setidaknya ia harus tetap belajar untuk tidak melakukan kesalahan yang sama

Apakah kodrat wanita itu hanya menunggu untuk di cintai? Salah kah jika ia berjuang dalam hal ini?

Dan tanpa di sadari, seseorang pun menyauti ucapan Haura itu. "Aamiin..", ucap seseorang yang ntah dari kapan ia datang, lalu tiba-tiba saja duduk di sebelah Haura

Haura yang merasa jika sedari tadi ia seorang diri disini pun terkejut ketika menyadari kehadiran nya. "Kakak? Dari kapan disini?", tanya nya

"Gak lama sih, dari 5 menit yang lalu kek nya?". Jawab seseorang yang ternyata dia adalah Ghifa

"Kakak denger semua tadi?"

Ghifa pun mengangguk. "Iya lah.. kenapa? Kaget? Biasa aja kali"

"Ngapain sih tetiba datang? Ketuk dulu kek kalo masuk ke kamar orang!"

"Udah ya! Kamu nya yang gak denger!"

"Oh.. ya udah aja sih"

"Ada apaan?", sambung nya

"Gak jadi lah, tadi kakak cuma mau gangguin kamu aja, liat kamu lagi ngapain, eh.. kamu nya malah ngegalau disini"

"Yeuh.. siapa juga yang ngegalau? Orang lagi baca buku"

Perkataan Haura barusan pun sontak membuat Ghifa terkejut. "Hah? Sejak kapan suka baca buku? Tumben?"

"Gak terlalu sih, gabut aja tadi maka nya pinjam buku ini ke temen"

"Oh iya? Liat dong"

Dia Aznanta [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang