Bismillahirrahmannirrahiim
《Happy reading guys》
.
.
.Hari-hari pun berlalu, dan kini waktu yang di tunggu-tunggu pun tiba. Hari ini adalah hari dimana Siswa maupun Siswi kelas XI di SMK Akusara, melaksanakan sidang prakerin yang sudah 4 bulan mereka lalui kemarin. Dengan jantung yang berpacu begitu cepat, mereka pun terus berlatih berbicara agar bisa lulus sidang, karena perkataan yang mudah di pahami adalah salah satu point penting agar sidang ini bisa berjalan lancar dan mereka pun bisa lulus sidang nantinya
Namun.. tidak dengan seorang gadis yang kini tengah berkumpul dengan kedua temannya itu di dalam kelas. Bukannya ia harus belajar seperti teman-teman nya yang lain, ia malah bersantai sembari memakan cemilan dan juga bermain ponsel. Bukannya ia tak ingin belajar juga, tapi ia adalah tipikal orang yang lebih baik berbicara langsung, spontan apa adanya, tanpa harus belajar berbicara seperti mereka, karena itu akan menjadi beban di pikirannya dan ia akan sulit berbicara ketika sidang nanti
"Heh bocah! Diem mulu perasaan dari kemarin-kemarin? Kenapa? Gak enak badan?", tanya Karin sembari menepuk pundak teman yang berada di sebelahnya itu
"Ngga, emang lagi mau diem aja, gatau mau ngapain", jawab nya sembari menoleh ke arah temannya itu. Ia benar-benar bosan dengan kehidupan ini, ia kehilangan semangat nya, tapi.. mau tidak mau, ia harus melanjutkan hidupnya ini seorang diri
"Tumben? Gak chattingan sama Aznanta?"
"Ngga lah, gak ada kepentingan juga"
"Turunin napa gengsi kamu, Ra! Gengsi amat?", saut Sasya
"Ishh bukannya masalah gengsi, saya cuma gamau dia risih aja, udah ya.. dia gak mungkin juga ada rasa sama saya
"Masa sih? Tapi sikap Aznanta ke kamu sama ke kita-kita tuh beda, Ra", ucap Karin
"Ya karena kalian jarang berkomunikasi aja ke dia"
"Bohong? Lagi berantem ya?"
Haura pun menghela nafasnya dengan begiru berat, rasa-rasanya muak sekaki dengan topik ini. "Astagfirullahal'adzim.. Ca.. buruan balik napa Ca.. ruqyah temen-temen mu ini!"
"Aneh aku kadang sama kamu, Ra. Kadang tetiba salting, tetiba gak percara diri, tetiba overthinking. Kenapa sih? Jelasin geura, kali-kali kita denger kamu cerita, jangan terus di pendam abis itu pas berisik kamu tetiba diem, pusing kita kadang kalo mau ngomong sama kamu"
Seketika Haura pun tertunduk karena merasa bersalah kepada teman-temannya atas perubahan mood nya yang tetiba berubah dengan cepat. Gak enak ya ternyata jadi wanita problematik? Wanita yang punya trust issue, yang selalu gak percaya diri buat ngelakuin segala hal, selalu ngerasa gak berhak bahagia, gak berhak di cintai, bahkan.. ia selalu ngerasa kalo ada adalah sumber dari semua permasalahan yang datang.
Ketika Haura ingin menjelaskan hal itu pun, tiba-tiba Eca datang karena barusaja selesai dengan kegiatannya di ruangan Tefa. "Assalamualaikum", ucap Eca yang baru saja datang, lalu duduk bergabung dengan teman-teman nya itu
"Wa'alaikumussalam", jawab mereka
"Lagi pada ngapain nih? Serius banget muka nya?"
"Mau dengerin Haura cerita"
"Oh iya? Ceritalah.. aku mau denger nih"
Haura pun melihat satu persatu teman-temannya yang begitu excited ingin mendengar cerita yabg akan ia katakan ini. "Jadi gini ya guys.. tentang saya sama Aznanta itu, kita gak lebih dari teman. Mungkin selama PKL, kalian selalu liat saya sama Aznanta yang pernah ngobrol berdua sampe kadang kalian baper ketika liat kita toh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Aznanta [End]
Teen Fiction"Dia Aznanta" menceritakan tentang seorang gadis bernama Haura Zivandra, yang terkenal akan kepribadian nya yang cuek dan juga pendiam, sehingga siapapun yang melihat nya akan mengira jika diri nya sedang marah. Padahal tidak Hingga pada suatu ketik...