[26] Perdebatan

113 5 0
                                    

Bismillahirrahmannirrahiim

《Happy reading guys》
.
.
.

Hari pun menjelang sore, langit yang tadi nya berwarna biru, kini mulai berubah menjadi warna jingga. Matahari yang tadi nya begitu cerah menyinari bumi pun, kini perlahan tenggelam dan akan berganti dengan bulan yang akan menyinari bumi pada malam nanti dengan sinar nya yang indah

Seorang gadis yang beberapa menit lalu baru terbangun dari tidur nya, dan merasa jika badannya tidak enak karena beberapa hari belakangan ini tidak mandi pun, seketika ingin sekali rasa nya membersihkan diri nya yang sangat gerah ini. Tapi.. apakah luka nya sudah boleh kena air??

Ia pun meraba-raba meja sebelahnya itu untuk mengambil ponsel nya, dan menghubungi Ghifa. "Hallo, kak?", ucap nya

"Kenapa?", jawab Ghifa dari seberang sana

"Aku mau mandi, luka nya udah boleh kena air belum sih?"

"Boleh aja, kalo kamu kuat nahan perihnya sih, gapapa"

"Boleh ya berarti?"

"Iya"

"Oke lah"

Ia pun mengakhiri panggilannya secara sepihak lalu menyimpan kembali ponsel nya itu dan berjalan untuk menuju ke lemari pakaiannya

Ketika ia membuka lemari nya itu, betapa senang nya Ia ketika melihat sebuah barang yang beberapa hari belakangan ini sangat ia tunggu-tunggu kedatangannya. Ya.. paket yang beberapa hari lalu ia pesan, akhirnya sudah sampai juga. "Yeayyy.. akhirnya gue punya gamis juga", ucap nya dengan senang

"Mandi dulu lah gue, abis itu unboxing paket nya deh"

Dengan langkah yang tertatih-tatih karena luka di kaki nya terasa sakit jika di gerakkan, ia pun terus berusaha menuju ke kamar mandi dengan perlahan-lahan

Beberapa saat kemudian, kini ia pun sudah selesai membersihkan diri nya. Seperti yang ia katakan tadi? Ia pun mengambil paket yang berada di lemari nya itu, lalu segera membuka nya satu persatu. "Iihhh lucu banget woy lah! PKL dah ya gue pake nanti?"

Ia pun melanjutkan membuka paket yang lainnya hingga Adzan Maghrib berkumandang. Ia segera bergegas pergi ke kamar mandi untuk berwudhu lalu di lanjut sholat Maghrib seorang diri di kamar

***

"Ya Allah, Ra.. lo kenapa bisa gini dah? Kok lo gak kasih tau gue sih? Kok lo jadi jarang ngabarin gue?", tanya Tasya yang beruntun

Ya.. malam ini Haura di jenguk oleh Tasya, Umi dan juga Abi. Namun saja.. Umi dan Abi berada di ruang tamu bersama dengan kedua orang tua Haura, dan sekarang di kamar hanya ada Haura, Tasya dan juga Ghifa

"Gue pikir semenjak lo lamaran kemarin, selama itu lo sibuk sampai nanti lo nikah, jadi gue gak berkabar deh ke lo"

"Astagfirullahal'adzim, sibuk gak selama itu woy. Beberapa hari kemarin doang gue sibuk bikin skripsi buat kuliah, selebihnya ya gue bantu Umi di butik"

"Ohh.. gitu ya? Tau gitu mah gue bantu Umi juga di sana"

"Ya lo sih gak berkabar"

"Ya sorry, tau mana gue?"

"Mana gue tau", saut Ghifa yang kini ia berada di sofa kamar Haura, sedangkan Haura dan juga Tasya berada di atas kasur milik Haura

"Nyambung aja!"

"Yeuh.. di kasih tau juga"

"Eh.. btw, gimana kelanjutan lo sama Aznanta? Gue sama Reyhan bulan depan In Syaa Allah mau nikah, kak Ghifa sebulan setelah gue, lo?"

Dia Aznanta [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang