Bismillahirrahmannirrahiim
《Happy reading guys》
.
.
.Kini mereka semua pun baru saja selesai melipat serta mempacking seragam damkar sebanyak 100 pcs. Alhamdulillah nya.. seragam damkar sudah selesai semua dan tinggal di kirim kan ke tempat tujuan
"Alhamdulillah.. selesai juga", ucap Eca sembari menyimpan gunting di tempat nya
"Iya.. Alhamdulillah", saut Karin
"Langsung di beresin aja, biar nanti kalian enak istirahat nya", ucap mba Niar
Haura pun antusias berdiri ingin mengambil sapu di depan ruangan, namun.. dengan tidak sengaja, ternyata Aznanta pun ingin melakukan hal yang sama. "Eekhmm bisa bareng gitu ya berdiri nya?", saut Karin
"Kamu mau ngapain berdiri?", tanya Haura kepada Aznanta
"Mau ambil sapu di depan"
"Kamu? Mau ngapain?", sambung Aznanta
"Ambil sapu juga"
"Aku aja udah yang nyapu"
"Tapi-"
"Aku aja Ra, kamu duduk aja sana", ucap Aznanta sembari menatap kedua mata Haura
Haura yang di tatap seperti itu pun seketika mengalihkan pandangan nya dan juga mengalah. "Y-Ya udah deh, aku duduk nih ya?", ucap nya dengan gugup tanpa melihat ke arah Aznanta. Ntahlah.. antara takut dan juga salting ia rasa di tatap seperti itu
"Hm.. duduk aja sana, aku aja yang nyapu"
Haura benar-benar takut akan tatapan dari Aznanta itu, begitu tajam ia ketika menatap, seolah-olah ia ingin menerkam dan memakan Haura
Dan akhirnya.. Aznanta pun mengambil sapu, lalu membersihkan ruangan packing yang sempat kotor karena kerjaan tadi
Tidak lama setelah itu, Aznanta pun selesai menyapu, lalu duduk bergabung kembali dengan mereka sembari berbincang-bicang
Ketika mereka sedang berbincang-bicang, tiba-tiba mang Darsa datang lalu mengajak beberapa orang dari mereka. "Weyy.. siapa yang mau ikut ngepress baju jersey di rumah Bu Novi?"
Semua pun diam dan saling pandang satu sama lain. "Ikut yuk Ra?", ajak Sasya
Haura pun bingung ingin jawab apa, ia menoleh ke arah teman-teman nya untuk meminta jawaban. "Gapapa Ra.. sana ikut aja, soal nya nanti disini mau ada om-om bawah mau pada ngepress baju juga", jawab mba Niar yang memberi saran agar Haura ikut bersama mang Darsa saja ke rumah Bu Novi, karena mba Niar tau, jika Haura takut dengan abang-abang yang di bawah
"Ya udah deh", jawab nya
"Aznanta.. ikut yuk? Bawa in kertas buat ngepress nya", ajak mang Dasra
Aznanta yang orang nya jarang sekali ngomong pun hanya mengangguk dan langsung berdiri
"Kita nanti naik motor nya siapa?", tanya Sasya
"Motor nya mba Tata, nanti kamu sama temen mu itu", jawab mang Darsa
"Oalah.. ya udah deh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Aznanta [End]
Fiksi Remaja"Dia Aznanta" menceritakan tentang seorang gadis bernama Haura Zivandra, yang terkenal akan kepribadian nya yang cuek dan juga pendiam, sehingga siapapun yang melihat nya akan mengira jika diri nya sedang marah. Padahal tidak Hingga pada suatu ketik...