[6] Azra??

173 12 0
                                    

Bismillahirrahmannirrahiim

《Happy reading guys》
.
.
.

• 05.02 WIB

Seorang gadis yang kini baru saja bangun dari tidur nya pun langsung saja melakukan rutinitasnya di pagi hari, yaitu melamun untuk beberapa saat sembari mengumpulkan nyawa nya itu.

Setelah diri nya sudah cukup tersadar, ia pun langsung berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri nya.

Beberapa saat setelah itu, ia pun keluar dari kamar mandi lalu dengan tidak sengaja, pandangan nya menatap ke arah balkon, seperti nya... udara pagi ini lumayan bagus??.

Namun sebelum ia ingin pergi ke balkon, ia harus membersihkan kamar nya terlebih dahulu, dan juga merapihkan benda yang letak nya tidak sesuai dengan tempat nya.

Setelah selesai beres-beres kamar nya yang sempat berantakan itu, ia pun berjalan ke sebuah meja yang dimana sudah ia khusus kan untuk menyimpan cemilan dan juga minuman.

Ia pun melakukan rutinitas yang kedua, yaitu membuat susu coklat kesukaan nya, lalu ia juga mengambil beberapa cemilan untuk menemani nya di pagi ini, sembari duduk di sebuah ayunan yang memang sengaja ia simpan disana di kala ia sedang bersantai.

Suara kicauan burung dan udara sejuk di pagi hari ini membuat suasana hati nya ntah kenapa menjadi bagus, mood nya seketika naik begitu saja, ia pun tersenyum sembari memandangi langit yang masih sedikit mendung karena semalam hujan deras.

"Hm... mood banget gue hari ini", ucap nya sembari tersenyum.

Ketika diri nya sedang bersantai sembari meminum susu kesukaan nya itu, dan juga memakan cemilan yang tadi ia bawa, tiba-tiba saja seekor burung pun hinggap di hadapan nya. Dan burung tersebut pun berkicau seolah-olah mengajak Haura untuk mengobrol.

*cit.. cit.. cit.. suara burung tersebut

"Eh? Burung siapa ini?", gumam Haura sembari mengambil burung yang kini hinggap di hadapannya itu.

"Lo sendiri aja kesini? Keluarga lo mana? Kasihan banget lo, mana masih kecil?"

Burung tersebut pun terus saja berkicau, Haura yang tidak mengerti bahasa binatang pun hanya bisa diam, dan ia menganggap setiap burung berkicau itu tandanya burung tersebut sedang senang.

Ia pun mengambil ponsel nya lalu memotret burung itu. Namun... anggapan nya salah, burung itu terus saja berkicau karena merasakan kesakitan. Ia pun mengamati tubuh burung tersebut, dan benar saja.. di bagian kaki burung itu terdapat luka disana.

"E-eh? Kaki lo kenapa? Sakit ya? Hm... kasihan"

Ia pun beranjak dari tempat duduk nya itu, lalu berpindah duduk di bawah lantai, dan menyimpan burung tersebut disana. "Bentar, lo tunggu disini ya? Gue mau ambilin obat dulu buat lo"

Ia pun bergegas mengambil betadine dan juga cotton bud yang berada di atas laci kamar nya itu, lalu mengobati luka di kaki burung tersebut secara perlahan-lahan.

"Burung.. lo kenapa bisa begini dah? Lo terluka karena di sakiti atau terluka karena sendiri?", gumam nya sembari mengobati luka tersebut.

Dia Aznanta [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang