Bab 010

1.2K 129 7
                                    

Rion turun dari mobil Varel dengan wajah yang terlihat sangat gelap itu.

"Bajingan!" Teriak Rion yang lalu pergi begitu saja, meninggalkan Varel yang tersenyum penuh arti itu.

Ia tersenyum dan lalu mengelus kasar bibirnya yang kini berdarah.

"Heh......aku akan mendapatkanmu!" Ujar Varel menatap tajam punggung kecil milik Rion yang kini sedang berjalan menjauh darinya.

Rion berjalan dengan menghentakkan kakinya, sambil mengumpat tentang Varel yang berbuat seenaknya tadi.

"Sistem" -Rion.

[Tu...tuan...ada apa?]

"Oh tau takut?, Katakan padaku dimana mobilku berada?" -Rion.

[Ada dishowroom mobil milik keluarga tuan]

"Hah?" -Rion.

▼▼▼▼▼▼▼▼

Showroom mobil.......

Rion bergegas masuk kedalam dengan pakaian seragamnya. Iapun masuk kedalam dan melihat-lihat mobil yang lain.

Ia terus melirik, namun tidak ada yang benar-benar menarik perhatiannya. Malahan yang menarik perhatiannya adalah seseorang wanita tua yang nampaknya malah diusir oleh seorang pegawai.

Bahkan yang lebih parahnya lagi, orang itu malah menghinanya dengan kata-kata yang jauh lebih kasar.

Seperti.........

"Hey miskin, jika tak punya uang, nggak usah deh sok-sokan kesini" ujarnya yang membuat Rion menatap tajam.

Iapun terus memperhatikan hingga tiba-tiba saja sebuah tangan malah mendorong wanita tua itu hingga membuat Rion semakin kesal.

Iapun dengan cepat berlari kearah mereka dan lalu menangkap badan wanita tua itu agar tak jatuh kelantai.

Rion menatap tajam pegawai itu dan lalu berkata......."beginikah caramu melayani pelanggan?" Tanya Rion yang membuat orang-orang disana menoleh kearah mereka.

Pegawai itu malah meremehkan, membuat situasi semakin terasa mencekam setelah ia menyebutkan hal ini......."hy anak miskin, orang rendahan macam lu ngapain juga datang kemari?, Nggak guna lu kek gini, tau nggak?" Ujarnya yang semakin mengundang tatapan sinis dari Rion.

Rion menatap sinis, namun itu berlaku sebentar. Iapun terkekeh pelan dan lalu menatap remeh pegawai itu.

Puk

"Orang rendahan?, Kalo gua orang rendahan, maka lu adalah kotoran yang jauh lebih rendahan" jawab Rion.

Pegawai itu mengeratkan giginya, berancang-ancang dan........

Plak

Sebuah tamparan keras membuat semua orang kaget. Apalagi saat ia menoleh menghadap kembali kepada sang pelaku.

Sedangkan sang pelaku cuman senyum-senyum namun penuh kengerian didalamnya.

"Berani banget pengen nampar gue, lu hah?" Ujarnya yang tak lain adalah Rion.

Sedangkan orang yang terkena tamparan malah si pegawai yang rupanya kalah cepat dari tangan Rion yang lebih dulu sampai dipipinya.

"Kau.........penjaga seret mereka berdua keluar!" Teriaknya yang membuat wanita tua yang ada dibelakang Rion terkejut.

Ia terkejut bukan karna masalahnya, tapi karna pemuda itu malah ikut terkena imbasnya hanya karna menolong dirinya.

Iapun menarik tangan Rion dan menggeleng kepala untuk tidak melanjutkan pertengkaran ini.

MY HAREM LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang