Bab 012

1.3K 143 4
                                    

Pria itu seketika menatap Rion yang kini ada dihadapannya. Melihat dengan seksama dan akhirnya membuka suara.

"Apa kita kenal?" Tanyanya dengan penasaran.

Sedangkan Rion yang ditanya hanya diam, menatap kosong keudara dengan raut wajah yang sedikit kesal.

Itu bisa dilihat sedikit.

"Gayanya cukup aneh" bathin pria itu.

Rion kembali sadar, menatap tajam dan akhirnya membuka suara juga.

"Dimana tempatku?" Tanya Rion.

Pria itu menundukkan dan berkata......."ikuti saya pak" ujarnya.

Rionpun mengikuti jalannya, pergi keruangan yang ingin ia kunjungi.

Sampai sudah diruangan yang dimaksud Rion, masuk kedalam dan melihat seluruh dalam ruangan ini.

Cukup luas dan terlihat nyaman, Rion bergegas duduk disofa dan memberi perintah.

"Kau" panggil Rion.

Pria itu segera merespon dan bertanya......"ada apa pak?" Tanyanya.

"Siapa namamu?" Tanya balik Rion dengan nada dingin.

"Nama?, Oh.....nama saya Vion Bramasta pak" jawab pria ini yang menyebut namanya Vion.

Rion mengangguk kepala dan segera mengode untuk mengusirnya keluar dari ruangan ini.

Vion mengerti dan bergegas pergi, meninggalkan Rion yang kini duduk diruangan tersebut dan menatap seluruh tempat ini.

"Sistem, katakan padaku, kenapa Vion bisa menjadi asistenku?" -Rion.

[Ah itu...... pemimpin sendiri yang memilihnya untukmu]

"Pemimpin?, Sebenarnya siapa dia?" -Rion.

[I......itu..... saya tak bisa memberitahu]

Rion hanya menatap sinis sebentar, segera membuang wajahnya dan lalu berdiri dari duduknya.

Berjalan dan mengawasi seluruh proses pekerjaan mereka hingga akhirnya ia merasa sudah saatnya ia pergi.

Rion segera memberi perintah pada Vion.

"Vion, awasi semuanya baik-baik, kalau ada masalah langsung laporkan padaku" ujar Rion yang lalu bergegas jalan ketempat parkiran.

Iapun segera pergi dari sana........

Brum.......

Ditempat lain......

Seorang wanita tua yang sempat ditolong sebentar oleh Rion, kini berjalan santai disebuah halaman belakang rumahnya.

Duduk disalah satu kursi dan disaat ini ada satu orang lagi yang duduk disana.

"Marcel, mommy mau cerita sama kamu" ujar wanita tua itu yang kita sebut saja namanya Lydia Audya Anggara.

Orang yang duduk tidak jauh dari Lydia, kini menatap penasaran dengan cerita mommynya ini.

"Cerita apa mom?" Tanyanya.

"Marcel, mommy ingin punya mantu" ujar Lydia yang sontak mengagetkan seorang pria yang bernama Marcel ini.

Walau terlihat muda, tapi usianya sudah hampir mencapai 30 tahun.

"Mom, jangan bercanda" ujar pria yang bernama Marcel ini.

"Mommy nggak bercanda nak, mommy beneran ingin kamu nikah. Apalagi kalau sama dia" ujar Lydia yang kembali membuat Marcel terdiam.

MY HAREM LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang