Bab 022

636 71 2
                                    

Pemberitahuan....

Kali ini lagi ada mood nulis, jadinya update 3 bab sekaligus mwhehehehehe 😺


POV Rion

Hari ini adalah hari Minggu, tapi tak kusangka dihari libur seperti ini aku harus disibukkan dengan meeting diperusahaan.

Iya meeting?

Aku benar-benar lelah sekarang, sudah dituntut untuk bersekolah, selalu sibuk dengan kedua abang Rion yang sedikit aneh selama beberapa hari ini.

Aku benar-benar stres dibuat oleh dunia ini, aku suka sekali ketenangan saat masih dalam wujud asliku.

Aku rindu tempat tinggal sederhanaku yang ada dipertengahan antara 4 alam.

Aku rindu akan anak-anak yang kurawat saat masih ada ditubuh lamaku, ah.... Memikirkan mereka aku jadi rindu akan masa hangat itu.

Sudahlah lupakan....

Lebih baik aku percepat saja urusan ini dan lalu pergi mencari hiburan diluaran sana.

POV author

Rion saat ini sedang berjalan disebuah perusahaan besar, ia memakai pakaian santainya dengan topeng yang selalu ia kenakan untuk menutupi identitasnya.

Kali ini ia baru berjalan dilorong yang membawanya ketempat meeting, namun saat diperjalanan, ia tak sengaja......

Bruk

"Aww...sakitch" aduhnya dengan suara yang dibuat seimut mungkin.

Rion dan ya sistemnya saat ini menatap datar tingkah bodohnya yang tak begitu jauh dengan......

"Mirip sekali kelakuannya dengan Lexa?" Bathin Rion yang mengaju pada nama gadis yang ada dikelasnya alias sang target misinya ini.

Alexandra Queenera, nama gadis itu.

(Maap lupa kasih nama karna males🙂🤌)

Iapun menatap datar, hingga akhirnya mendongak menatap seorang pemuda dengan pakaian santai dan juga bertopeng itu.

"Cih muka jelek" ejeknya yang membuat Rion menyadari siapa orang ini.

Dia benar-benar adalah Lexa, gadis itu sendiri. Dan lebih parahnya lagi, sepertinya ia disini untuk mencari drama.

Tapi.....

Kenapa dia ada disini?

Hingga...

"Baby, are you okay?" Tanya seorang pria yang terlihat cukup tinggi dari Rion dan juga dia terlihat khawatir.

Rion mengernyitkan dahinya, ia menatap aneh pada kedua orang ini.

[Tuan, wah ini gila sekali. Tuan, jadikan ini sebagai kesempatanmu]

Mendengar itu Rion menggeleng, ia menolak dan hanya sekedar menatap saja sambil menjelaskan.

"Belum saatnya, aku ingin ini menjadi rahasia, hingga akhirnya tiba saatnya rahasia itu terbongkar hingga menuju kejurang bagi keduanya. Tapi.....tidak dengan pekerjaannya!" Balas Rion didalam hati dengan sedikit memotong pembicaraannya.

Sistem hanya terdiam, ia bingung dengan maksud tuannya ini, hingga.....

Plak

Suara tamparan keras terdengar, saking kuatnya suara itu terdengar hingga kedalam ruangan meeting yang dipenuhi oleh orang-orang yang terlihat cukup mapan.

MY HAREM LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang