Bab 028

527 46 16
                                    

Hari Kamis.......

Hari yang ditunggu-tunggu oleh para muridpun tiba, kini mereka dengan pakaian sederhana tanpa seragam sekolah, masuk kedalam mobil bus sekolah yang akan membawa mereka ketempat tujuan.

Para murid membawa ransel besar yang berisikan peralatan pribadi milik mereka.

"Sistem, menurutmu makanan apa yang cocok untuk dikemah?" -Rion.

[Saranku BBQ]

"Ah boleh juga ide itu" -Rion.

Setelah berbicara sebentar dengan sistem, Rion mulai masuk kedalam bus dan duduk diujung bersama dengan......

"Ck sialan!" Umpat Rion saat melihat ada 4 wajah asing yang duduk ditempat yang sudah menjadi tempat yang ia inginkan.

Melihat itu, ia berbalik dan mencari tempat lain, namun.....

"Bolehkah aku duduk bersamamu?" Tanya Rion lembut pada seorang siswi yang entah berasal dari kelas mana.

"Maaf, tapi ada temanku yang duduk disini" jawab siswi itu dengan takut-takut.

Rionpun menghela nafas dan lalu pergi, mencoba bertanya kepada salah satu siswi ataupun siswa yang tempat duduk dibangkunya masih kosong.

Namun hasilnya tetap sama, mereka membuat alasan seakan-akan tidak memberi izin untuk Rion.

Mendengar itu Rion agak sedikit frustasi, awalnya ia ingin duduk disana, namun......

"Duduklah bersama denganku" ajak Bima yang tiba-tiba menarik tangan Rion dan membawanya duduk disamping.

Rionpun terpaksa terikut dan akhirnya ikut duduk disamping Bima dengan sedikit berdekatan.

"Terimakasih sudah memberi tempat untukku" ujar Rion yang kembali tenang.

Iapun segera menyamankan posisi duduknya dan lalu mengambil earphone yang ada disakunya.

Ia memasangkannya dan lalu memutarkan sebuah lagu yang cukup slow untuknya.

Iapun menutup matanya secara perlahan, membiarkan angin masuk dari jendela yang ia buka, membiarkan rambutnya bergoyang lembut hingga menutupi matanya.

Ia merasa nyaman dengan posisi ini, tapi sepertinya Bima yang duduk disampingnya malah menatap lekat pada Rion yang seperti itu.

Rasanya ia benar-benar ingin menyentuh dan lalu memeluknya, kenapa perasaan ini bisa muncul didalam dirinya.

Apalagi saat melihat senyuman mekar yang indah dibibirnya, membuat Bima merasa menyukai senyuman itu.

Ia diam-diam mencuri pandang sambil memperhatikan agar Rion tak kenapa-kenapa, hingga.....

Zzzzzzzzz

Suara dengkuran halus terdengar dari Rion, Bima diam-diam tersenyum tipis dan lalu menyingkap sedikit rambut Rion yang menutupi matanya.

Menarik pelan kepala itu untuk menyenderkannya dibahunya. Iapun diam-diam tersenyum puas melihat pemandangan ini.

Mengambil satu earphone yang ada ditelinga Rion, memasukkannya kedalam telinga dan lalu ikut mendengarkannya.

Iapun perlahan mulai tidur dan mulai memasuki dunia mimpi indahnya dengan sedikit memeluk Rion disisinya.

"Eh liat tuh sipak Bima, lancar banget ya PDKTnya" bisik siswi A yang berada dibelakang tempat mereka berdua duduk.

"Ehh iya loh, mereka dari manapun kok terlihat serasi ya" jawab siswi B yang duduk disamping siswi A.

MY HAREM LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang