Bab 014

1.2K 120 12
                                    

Disekolahan........

Rion duduk sebentar, menghadap kearah jendela dan melihat lapangan luas yang ada disana.

"Sistem" -Rion.

[Ada apa tuan]

"Bisakah kau bantu aku mencari sesuatu?" -Rion.

[Apa itu?]

"Bantu aku unt......sudahlah lupakan" ujar Rion yang lalu menghentikan niatnya untuk berbicara lagi.

POV Rion

Entah kenapa dari pagi tadi ada rasa yang mengganjal dihatiku. Aku bahkan sempat bermimpi tentang sesuatu yang aneh.

Aku bermimpi, tentang seseorang misterius yang malah membakar seluruh kota hanya untuk bertemu denganku.

Gilanya lagi, ia bahkan berteriak hanya untuk memberi perintah padaku untuk memanggil namanya.

Sial bukan?

Niat hati ingin damai, tapi kenapa aku malah teringat dengan kata-kata itu.

"Aku ingin kau memanggil namaku, Rion!"

Hal itulah yang terus terngiang dikepalaku, kata-kata yang menurutku sedikit menekan dan juga seperti memberikanku perintah.

Aku berpikir.......
Siapa dia?
Orang sialan mana yang berani memberi perintah padaku?

Bahkan kaisarpun belum tentu berani memberiku perintah, kecuali jika itu keadaan darurat.

Karna aku melakukannya bukan untuknya, aku melakukan itu karna takdir yang berkata.

"Siapa dia?" Tanyaku yang terus terngiang dengan suaranya dan wujudnya.

Seseorang yang misterius, tak menampakkan wujudnya, terlihat sekilas dia seperti iblis gelap yang selalu muncul dibenak manusia biasa.

Ah sialan......

Aku tak tau apa itu......

POV author

Rion yang sedang dalam kondisi kacau hanya bisa mengusap kasar rambutnya dan itu terlihat jelas dipandangan beberapa orang yang ada didekatnya.

"Kenapa dengannya?" Bathin seseorang dari jauh.

Sedangkan Rion sendiri, ia seperti tak peduli apapun dan memilih untuk merebahkan kepalanya diatas meja.

Menutup matanya dan berniat akan tidur dikelas.......

"Semoga mimpiku tak seburuk pagi tadi" bathin Rion yang berdoa.

Rion bersiap mengarungi mimpi, baru saja memulai tiba-tiba saja ia sudah kembali berada dalam kegelapan tanpa cahaya.

Rion, ah tidak, saat dimimpi ini ia selalu berwujud dirinya yang lama atau lebih tepatnya dia berada dalam wujud Yun Jing. membuka matanya, tak bisa melihat, nafasnya sedikit terengah-engah saat itu, seakan-akan ia sedang berada didalam air.

Tangan yang meraih permukaan air, namun tak sampai, kakinya terus bergerak. Berenang mencari tepi namun tak berhasil.

Malahan ia merasa lelah dan lalu nafasnya hampir habis. Ia hanya menatap dalamnya air ini, perlahan tak sadarkan diri dan malah jatuh kedalam, semakin dalam hingga dirinya tak tau apa-apa lagi.

"Siapapun itu, biarkan aku melihat cahaya" bathin Yun Jing.......

Degh

Jantung Rion sesaat berhenti berdetak, ia segera bangun dari tidurnya, langsung mengambil nafas sedalam-dalamnya.

Ia menatap sana sini, melihat kelas yang sekarang mulai terisi oleh para murid.

MY HAREM LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang