Bab 020

945 95 4
                                    

POV Rion

[tuan, berhati-hatilah saat menyelesaikan misi tersembunyi kali ini]

Peringatan sistem tiba-tiba saja terdengar, aku yang saat itu sedang fokus jalan seketika terhenti dan menatap layar hologram yang ada didepanku ini.

"Maksud?" Tanyaku penasaran

[Tuan, ingatlah selama melakukan tugas ini, anda tak boleh sampai melakukan kesalahan. Jika salah sedikit saja karna ulah kejahilan konyol sang target, anda akan dihukum sesuai dengan yang ditulis saat itu]

Kata-kata itu membuatku kembali teringat, akupun cukup cemas karna hukuman gila yang jauh lebih gila daripada misi ini.

Akupun menghela nafas dan mengangguk sebagai balasan dari ucapan sistem yang nampaknya khawatir aku akan ceroboh.

POV author

Hari begitu cerah, gadis manja dengan paras cantik itu tiba-tiba mengaitkan tangannya kelengan seorang pria yang terlihat cukup tinggi.

Wajahnya datar, sedatar lantai. Ia menatap tajam dan risih saat melihat tangan sialan itu memeluk lengannya.

"Lepaskan!" Ujarnya penuh penekanan.

Bukannya cepat melepaskan, ia semakin erat dan malah bersikap manja. Bahkan siswa-siswi yang melihat itu menatap jijik melihatnya.

"Cih dasar pick me" cibir siswi A.

"Nggak tau tuh, nggak malu banget" balas cibir siswa A.

Kali ini bukan hanya siswi, bahkan siswapun malah jijik melihat tingkah lakunya yang benar-benar menyebalkan.

Dari arah jauh, seseorang tiba-tiba muncul, pemuda manis dengan wajah tampan namun cantik itu benar-benar membuat siapapun menyukainya.

Hanya saja......

"Wajah cantik dan tampan itu tidak cocok sekali dengan sifat dingin dan wajah datarnya itu" ujar siswi A yang melihatnya.

"Kau benar, tapi itu malah memberikan ia ciri khas yang sangat kuat" balas siswi B.

"Benar, apalagi saat aku tahu dia rupanya memiliki kemampuan berkelahi yang cukup baik, aku benar-benar ingin menjadikannya idola" balas siswa A.

"Aaawww kau benar sekali, aku benar-benar menyukainya" balas siswi A.

Sedangkan pemuda yang dibicarakan hanya terdiam dan tak memberi ekspresi, melewati dua orang yang sepertinya tak asing baginya.

Apalagi pria yang tangannya kini dipeluk oleh seorang gadis yang terlihat tak asing baginya.

"Dia....." Bathin orang tersebut terhenti, saat tiba-tiba saja.....

"Woy lonte, jangak sok caper lu kesini!" Ujar seorang gadis yang tiba-tiba ingin menampar pemuda manis itu.

Namun pemuda itu malah membalas dengan tatapan tajam dan sengit.

Orang-orang yang ada disana hanya diam, mereka menganggap ini sebagai tontonan yang cukup menarik.

"Lonte?, Lalu kau apa?, Jalang?, Wanita rendahan?, Atau pelacur yang suka bermain dengan om-om?" Ujar pemuda itu dengan tatapan yang menyiratkan dengan sindiran keras.

Pemuda itu atau bisa kita panggil Rion, ia semakin menatap tajam wajah gadis yang membuatnya tak suka itu.

Gadis itu mengepalkan tangannya, bersiap untuk menampar, namun.....

Plak

Lebih dulu tangan lain melakukannya, Rion terkejut saat melihat itu. Apalagi saat melihat tamparan keras itu membuat gadis ini tersungkur kelantai.

MY HAREM LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang