Prologue

744 178 80
                                    

"Claiireeee...!"

Aku diam sambil menahan tertawa.

"Claiiireeeeeeeee....!!!!'

Aku masih menahan tawa dengan susah payah. Aku merasakan kekesalan Brian yang semakin menjadi-jadi.

"CLAIRYNE THENEVA FALNER!"

Waduh nama lengkapku sudah disebut, sudah pasti inilah puncak kemarahan Brian. Oke kali ini aku mengalah. Aku keluar dari lemari baju lalu berjalan pelan menghampiri Brian yang kini matanya sudah melotot. Bukannya mengerikan, bagiku matanya itu seperti akan menetes keluar. Aku langsung tertawa cengengesan membayangkannya.

"Kenapa?" Tanyaku berusaha sesantai mungkin. Brian masih melotot padaku.

"Lo liat gue udah melotot kayak gini dan lo masih nanya 'kenapa'?!" Serang Brian dengan nada tinggi. Okey aku tidak terima.

"Apa salah gue?"

Brian berusaha menahan kesabarannya. Ia mengambil secarik kertas panjang berisi skenario drama dari meja lalu menunjukkannya tepat di depan mataku dengan kesal.

"Lo harus tanggung jawab!" Ancamnya garang. Aku menaikkan sebelah alisku heran.

"Tanggung jawab buat apa?"

"Gue tau ini pasti lo yang acak-acak skenario drama yang ada di laptop gue, terus lo print jadi kayak gini."

Mampus dia marah beneran sekarang. Padahal gue kan cuma bercanda. Biar aja cepet keriput. Huh.

"Lo harus ketik ulang dan harus persis kayak awal!" Perintah Brian galak.

"Kok lo nuduh gue-"

"Lo pikir gue bego? Gue tau ini kerjaan lo!"

Yaelah galak banget si bang ama cewek..

"Tau darimana?"

Brian menunjukkan tulisan bagian bawah kertas berisi skenario itu dan disana tertera dengan jelas tulisan "All the fucking love as always, ClrynTF."

Bodoh! Tolol! Dongo! Bego! Ah apalagi ya? Intinya gue goblok astaga. Kenapa gue harus cantumin tulisan itu astaga Claire bodoh.

"Itu bukan gue!"

Brian kembali menajamkan kedua matanya ke manik mataku. Kini aku menunduk. Kenapa aku harus nulis kayak gitu sih, kan jadi malu. Sekarang Brian marah, padahal aku hanya berniat usil padanya.

"Tatap mata orang yang lagi ngajak ngomong, jangan nunduk! Gak sopan tolol."

Dag.

Dig.

Dug.

Bledor!

Sial, Hatiku melambung mendengar ucapannya itu. Terasa laksana serbuk bunga yang ditiup angin dan melayang ke udara. Apakah ada yang salah? Brian hanya menyuruhku menatap matanya jika ia berbicara, tidak lebih. Ayolah Claire dia sedang memarahimu, kenapa kau malah merasa aneh seperti ini? Bodoh!

--------

MULMED : CLAIRYNE & BRIAN

BTW INI ABIS GUE EDIT LAGI, maap kalo ada perubahan yaaa. Thnks😊

UNLESS (hiatus)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin