3. Oh?

390 136 55
                                    

---

"Harusnya lo jangan langsung nendang, lo maen serang aja sih."

"Iya tapi gue curiga dia mau nyuri mobil lo, Rose"

"Nyatanya? Dia cuma mau nutup pintu mobil gue dan lo gak jelas tiba-tiba nendang anu-nya dia. Astaga Claire, gue kalo liat kejadian itu bakal ketawa ngakak"

"Au ah, kok lu jadi mojokin gue sih. Gue kan gak tau dia itu-"

"Yaudahlah lo harus minta maaf sama dia nanti"

"Gue gak kenal siapa dia"

"Feeling gue sih kita bakal ketemu cowok itu lagi"

"Sotoy lo Rose"

Lihat! Rosalie sejak tadi tertawa sambil memojokkanku seperti ini. Dia terus-terusan mengatai aku ini 'bodoh' lalu tertawa seperti tante-tante girang. Ugh sialan sekali sahabatku itu. Jika saja dia ada di posisiku saat itu, aku yakin Rosalie bisa bertindak lebih extreme lagi, seperti melempar pria aneh itu ke laut di seberang jalan, maybe. Aku pun hanya memajukan bibir bawahku tanda sebal dengan ledekan Rosalie.

"Hai, Claire"

Aku menoleh. Itu Rasqal. Dia berjalan menghampiri meja kami yang terletak di dekat jendela. Well, aku dan Rosalie sedang berada di kantin. Ini jam istirahat. Rasqal ikut menimbrung, ia duduk di kursi sebelahku, tepat berhadapan dengan Rosalie.

"Umm, gue juga ada disini. Masa cuma Claire yang disapa" Ucap Rosalie jengkel. Aku tertawa kecil.

"Ups Sorry. Okey, Hai Rosalie adikku tersayang termanis tercantik"

Uek.

"Udah ah geli gue dengernya" Ucap Rosalie. Ia memalingkan wajahnya dari kakaknya yang agak gila itu. Oh ya kami bertiga memang gila.

"Tadi minta disapa" Kata Rasqal ketus.

"Umm jadi nanti kita pergi ke tempat kemarin Rose?" Tanyaku mengalihkan pembicaraan.

"Kalo lo mau ayo ayo aja sih" Sahut Rosalie lalu menyeruput segelas Lemon Tea di hadapannya.

"Gue mau"

"Oke yaudah"

"Lo berdua ngomongin apa sih? Gue gak ngerti elah" Ucap Rasqal dengan wajah bingungnya. Oh iya dia kan tidak tahu kejadian kemarin. Aku mengisyaratkan kepada Rosalie dengan menaruh telunjukku di depan bibir, seakan berkata 'jangan dikasih tau'. Rosalie mengerti, ia mengangguk lalu mengedipkan sebelah matanya.

"Oh jadi main rahasiaan nih sama gue" Ucap Rasqal sambil mendengus sebal. Aku dan Rosalie terkekeh.

"Ini privasi"

"Urusan perempuan"

"Lo laki-laki kan? Jadi gak perlu tau"

"Iya tuh bener"

Rasqal hanya memutar bola matanya mendengar ocehanku dengan Rosalie. Tiba-tiba seseorang menepuk pundak Rasqal. Itu salah satu rekan satu tim basket, namanya Demian. Rasqal segera bangkit dari kursi dan hendak mengikuti Demian.

"Gue mau latihan dulu. Well nanti gue bakalan maksa ikut lo berdua" Ucap Rasqal dengan nada sedikit mengancam. Memangnya siapa dia? Sembarangan berkata layaknya dia seorang boss. Aku dan Rosalie tak menghiraukan ucapan Rasqal. Anak itu pun sudah menghilang dari pandangan kami.

"Kakak lo nyebelin banget" Kataku sebal.

"Sahabat lo tuh" Sahut Rosalie.

"Whatever" Aku pun terdiam sejenak lalu berpikir.

UNLESS (hiatus)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin