"Maafin Mom karena Mom jarang ada buat kamu Clay, Mom cuma bisa marah-marah. Mom gak pernah bantu kamu belajar, Mom bahkan jarang di rumah. Mom gak marah sama kamu. Mungkin Clay lemah di bidang pelajaran tapi Mom yakin bakat Clay ada di akting. I trust you Claire" Ucap Mom lembut kemudian mencium keningku. Aku melongo. Astaga makhluk apa yang merasuki Mom hingga berkelakuan sangat lembut padaku. Hih.
"Thanks Mom" Jawabku sembari tersenyum lebar.
Daripada gue bilang 'Mom serius kesambet ya?' Bisa disuruh tidur di aspal nanti. Cari aman ajalah.
Mom menjauhiku lalu menoleh ke arah Dylan yang melongo sama sepertiku.
"Dan untuk Dylan, makasih udah bantu Mom selama ini. Mom bangga punya anak laki-laki pandai kayak kamu" Mom menghampiri Dylan lalu mencium kening Dylan juga. Dylan tersenyum.
"Thanks Mom"
"Kamu jagain Claire baik-baik, jangan kasar"
"Iya Mom"
Aku kurang suka dengan dialog itu. Mom dan Dylan menganggapku seperti bocah.
"Yaudah Mom mau istirahat. Kalian juga harus tidur. Night" Ucap Mom lalu masuk ke kamarnya.
Aku dan Dylan saling berpandangan kebingungan dengan sikap Mom yang aneh itu. Bagus memang jika setiap hari Mom bersikap lembut terhadap kami, namun apa alasan Mom mengatakan hal tersebut pada kami? Ugh aku bukannya kurang ajar. Aku tahu bahwa Mom selalu berbicara dengan galak setiap hari dan anehnya malam ini Mom bertingkah lembut seperti kerasukan makhluk berhati baik.
"Mom otaknya um- geser ya?" Tanyaku pada Dylan.
"Gak tau tuh. Harusnya bersyukur lo gak diomelin" Jawabnya. Ia membuka pintu kamarnya lalu memasuki kamar. Adek songong gak tau diri.
"Night Clay"
"Night." Jawabku cuek.
Aku juga masuk ke dalam kamar lalu menutup pintu. Aku menghempaskan diri ke kasur lalu berusaha memejamkan mata untuk melanjutkan tidurku yang terganggu. Setelah 15 menit berusaha menghitung jerapah meloncat pagar, aku tertidur dan memasuki dunia mimpi.
----
"C'mon Clay lo pasti bisa!"
"Lo kan calon actress! Ayo Clay semangat"
"Clay you can do it!"
"CLAIRYN LO PASTI BISA!"
Astaga seluruh teman-teman sekelasku berisik sekali ketika giliranku maju ke depan kelas untuk menampilkan drama pendek. Aku maju bersama keempat teman kelompokku, yaitu Viona, Jack, Ricky, dan Clara. Rencananya kami akan menampilkan drama pendek karangan kelompok kami di depan kelas selama 10 menit. Ini bukanlah kegiatan club melainkan pelajaran sastra. Aku lumayan suka pelajaran ini karena dapat mengambil kesempatan untuk menunjukkan bakat aktingku pada Mrs.Julie. Riuh support dan tepuk tangan dari teman-temanku mulai mereda ketika Mrs.Julie menjentikan jari tanda drama akan dimulai. Keempat temanku merasa gugup sedangkan aku tenang dan percaya diri. Oh ayolah aku sudah terbiasa dengan acting saat kegiatan club dan telah menghafal skenarionya sejak lama. Dalam drama kisah cinta aneh ini, aku berperan sebagai Kiela yang merupakan gadis primadona di sebuah pedesaan. Sebenarnya aku sendiri kurang suka dengan cerita ini, namun apa daya aku dipaksa mereka untuk setuju.
Viona pun bersiap membacakan naskah, Jack dan Ricky berperan sebagai Anthony dan Robert, rival yang memperebutkanku. Dan terakhir Clara berperan menjadi Melly. Oke kurasa inilah saatnya.
ŞİMDİ OKUDUĞUN
UNLESS (hiatus)
RandomClairyne atau sering dipanggil 'Claire', gadis dengan kepintaran di bawah rata-rata, makan rakus, otak lemot, jomblo merana, ekonomi keluarga kurang memadai, namun ia selalu ceria dan enggak pernah jaim sama siapapun. Beruntung, Claire jago akting...