Clairyn's POV
Ini dimana? Kok sepertinya aku belum pernah kesini? Ini mimpi?
Aku mengucek mataku lalu terduduk di sebuah kasur. Hem, kamar siapa ini ya? Kamarku di rumah bukan seperti ini. Aku menguap dan menatap sekitar. Astaga aku dimana sih? Aku amnesia? Aku berdiri dan merilekskan otot-ototku di pagi hari- eh bukan, jam menunjukkan pukul 10:23 am. Sudah siang? Ckck aku terlelap sepertinya. Aku mulai berpikir. Ah ya! Aku pergi ke asrama, dan memiliki kamar disini. Tapi hei, seingatku kasur kamarku ada di sebelah lemari, bukan dekat pintu kamar mandi. Loh? Jadi ini kamar siapa dong? Ah sudahlah. Lebih baik aku mencuci muka dan kumur-kumur dengan pembersih mulut di kamar mandi yang berada di kamar ini.
Aku menatap diriku di cermin kamar mandi. Ugh tampangku kusut sekali. Aku mengamati sekitar tubuhku lalu menemukan bahwa aku mengenakan jaket berwarna hitam. Ini jaket siapa? Aku tidak pernah punya jaket bermodel laki-laki seperti ini. Eh laki-laki? ASTAGA!
SHIT.
FUCK.
ASSHOLE.
SIAPA YANG BERANI NGELAKUIN HAL-DAMN! Aku sendiri tidak ingin membahasnya.
Aku berlari keluar kamar, membuka pintunya lalu nampak jelas di hadapanku suasana kamar yang lumayan kuingat. Sepertinya semalam aku kesini, entahlah. Yang membuat mataku hampir mental keluar, aku melihat pria tidur di sofa ruang depan. Oh tuhan siapa itu?
Aku menghampirinya.
Sial. Sepertinya aku kenal siapa dia.
ASDFGHJKL ITU BRIAN SHIT!
Sontak aku menjerit sambil melempar bantal kearahnya.
"MOM! DYLAN! SIAPAPUN TOLONG ADA PERAMPOK!"
Eh? Kayaknya aku salah. Ini kamarnya Brian kan?
"EH SALAH, MAKSUDNYA TOLONG ADA COWOK MESUM ASTAGA!"
Brian membuka matanya dan begitu ia melihatku melemparinya dengan bantal tanpa ampun, ia langsung terkejut lalu duduk di sofa.
"Apa-apaan sih lo?!" Omelnya kesal.
"Lo gila?! Lo ngapain bawa gue ke kamar lo? Astaga Mom.. Dylan.. Huhu" Ucapku lalu entah mengapa aku ingin menangis saja rasanya. Brian menatapku aneh.
"Maksud lo apa sih?" Tanyanya heran melihatku marah-marah hingga hampir menangis seperti kucing janda ditinggal sang suami.
"Lo semalem ngapain gue sialan?!"
"Apa sih?"
"JAWAB!"
"Dih kenapa lo jadi marah gitu? Lo gila?"
"Fuck you asshole! Gak usah belagak tolol! Lo apain gue semalem, hah?!"
Bukannya menjawab pertanyaanku, Brian justru mengacak rambutnya frustasi, yang justru menambah kekesalanku bertingkat.
"JAWAB GUE TOLOL! LO BUDEK?!"
"SEMALEM GUE NOLONGIN LO DONGO! PUAS?"
"TAPI KENAPA MALAH BAWA GUE KE KAMAR LO?!"
"GUE ENGGAK MACEM-MACEM SAMA LO TAI"
"TAPI INI APA?" Tuduhku sambil menunjuk jaket hitam yang sudah kulepas tadi. Brian kembali mengacak rambutnya lagi dengan kesal dan entah mengapa itu membuatnya terlihat semakin hot. Eh?
"Semalem dingin, makanya gue lepas jaket gue trus pakein ke badan lo" Ucap Brian. Nada bicaranya sudah kembali normal. Aku mengangkat sebelah alisku dengan heran.
ŞİMDİ OKUDUĞUN
UNLESS (hiatus)
De TodoClairyne atau sering dipanggil 'Claire', gadis dengan kepintaran di bawah rata-rata, makan rakus, otak lemot, jomblo merana, ekonomi keluarga kurang memadai, namun ia selalu ceria dan enggak pernah jaim sama siapapun. Beruntung, Claire jago akting...