18. Back to Normal

114 18 40
                                    

Dedicated to abelaprams

Author's pov

Sudah empat hari setelah kepulangan Claire ke rumah asalnya di pinggiran kota California, kembali menjalani ritual sehari-harinya di rumah bersama Dylan, Mom Alice, Rose, Rasqal dan seluruh temannya di sekolah. Hal yang lumayan menyusahkan sebenarnya adalah karena mau tidak mau Claire harus beradaptasi lagi dengan habitatnya sendiri setelah seminggu nyasar di asrama mewah pusat kota California. Namun meski begitu Claire tetaplah Claire seperti yang kita kenal, gadis bodoh yang ceria- um ralat, gadis kurang cerdas yang ceria.

Namun suatu hal telah mengganggu pikiran gadis tersebut membuat dirinya sedikit kehilangan semangat hidup, hal yang selalu dibantah habis-habisan gadis itu sendiri.

"IH ENGGAK! Gue gak kangen sama tuh iblis gendeng, Rose! Serius! Lo gak percaya sama muka gue apa?!" Siapapun yang berada di kelas lantas menoleh ke asal suara cempreng sekaligus melengking barusan. Claire tidak peduli, ia mengalihkan wajahnya yang mulai memerah karena sejak tadi digoda oleh Rose.

Sayangnya Rose yang baru saja dibentak malah memperlihatkan senyum menjijikan khas Dijah Oranye -maaf karena warna kuning sudah tidak populer- ke arah Claire. Deretan giginya seolah-olah dipamerkan pada semua orang. Rose mungkin tidak sadar masih ada sisa daging dari hamburger yang tadi dimakannya terselip di antara gigi depannya.

"Maaf soal tadi siang, tadi itu sepupu gue Gisella." Rose menahan tawanya. "Maafin gue, Clay. Bales, sayang. I LOVE YOU HAHAHAHA!"

Wajah Claire semakin merah padam. Ia mengusap-usap dadanya menahan sabar. Tenang Clay.., Claire mencoba diam tanpa membalas ejekan Rose.

"Kalo gue jadi lo bakal gue bales 'Iya sayang ailopyutu' Ah sialan sweet banget gila,"

Kali ini mata Claire melotot.

"IH APAAN LAGI AILOPYUTU NAJIS!"

"Tapi emang dia ngirim pesan kayak gitu ke elo, Clay! Lo kudunya bahagia dong akhirnya ada yang mau, cogan lagi." Rose terkekeh. "Yaa walau otak tuh cogan kok rada gendeng kenapa mau sama orang bahlul macem lo."

"IH ITU TULISANNYA ILY BUKAN AILOPYU!"

"Ily itu singkatan ailopyu goblok!"

"GAUSAH SOTOY DEH ROSE!"

"ET GAK PERCAYAAN BANGET SIH?"

"Woy bang, mpok, sabar woy jangan perang disini." Andrew menghampiri dan mencoba melerai kedua gadis cempreng tersebut. "Eh by the way, emang siapa yang ngirim pesan kayak gitu ke lo, Clay?"

Goblok, niat melerai malah nanya ke inti permasalahan.

"Brian!"

Sontak Ricky, Jack, Viona, Clara, dan hampir semua siswa di kelas buru-buru menghampiri Claire dan Rose setelah mendengar nama yang baru saja disebut Rose.

"Brian? Siapa tuh?"

"Anjrit Clay udah ada yang mau!"

"Ganteng gak orangnya?"

Komentar yang dilontarkan mereka semua membuat telinga Claire semakin memanas. Entah kenapa ia harus memiliki sahabat yang mulutnya ember seperti Rose, tapi mau bagaimana lagi? Sahabat harus saling menerima kekurangan, right?

UNLESS (hiatus)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin