"Miss Park?”
Hana, ibunda Jennie begitu semangat membuka pintu setelah mendengar putrinya akan berkencan dengan orang yang di sukainya hingga dia pun tampak senang ketika ada seorang wanita membuka pintu untuknya.
“Eh, bukan. Maaf, aku Lalisa Manoban. Aku pengawal Miss Park. Yah, malam ini aku diutus untuk mengawal Jennie juga.” Lisa membalas dengan tawa kecil.
“Oh, baiklah pengawal Manoban. Mau masuk?” Tanya Hana dengan nada ramah.
“Tentu, terima kasih.” Kata Lisa sambil tersenyum, mengikuti langkah Hana memasuki rumah.
“Maaf, rumahku seadanya. Kau ingin minum sesuatu selagi menunggu Jennie bersiap?” Tanya Hana, menatap Lisa yang tetap berdiri di tengah ruangan. “Ayo, duduk sebentar.”
Hana menarik lembut tangan Lisa hingga wanita dengan poni di dahi itu duduk di sofa. Lisa tampak melirik arlojinya sebelum menatap anak tangga, seolah tahu Jennie akan muncul dari sana.
“Kalau begitu, dimana miss Park?” Tanya Hana, membuat Lisa menoleh padanya.
“Dia sudah berada di restoran.”
Hana mengerutkan kening. Jadi, miss Park yang di sukai Jennie itu tipikal wanita yang menyuruh pengawalnya dan tidak melakukan sesuatu sendirian? Pikir Hana.
Tidak mengherankan, karena itu tipikal para orang-orang kaya yang suka memerintah, Hana kembali berpikir.
“Maaf, tapi apakah Jennie sudah selesai? Ini hampir jam 7 dan—”
“Aku di sini!” Jennie muncul, menuruni anak tangga.
Hana memperhatikan Jennie yang mengenakan gaun berwarna biru gelap. Bagian lengannya seharusnya terbuka, tapi tertutup oleh mantel.
Tapi Hana jelas tahu, putrinya begitu mempesona dan mengenakan pakaian yang terbuka pada gaun yang dia gunakan itu.
Ada stoking hitam tipis yang Jennie pakai untuk melengkapi penampilannya. Riasannya yang tipis, tidak terlalu mencolok membuat penampilan Jennie tampak lebih sempurna.
“Bagaimana, bu? Penampilanku tidak berlebihan, kan?” Tanya Jennie tampak cemas.
“Tentu saja, sayang. Aku yakin miss Park akan menyukai penampilanmu.” Hana menoleh pada Lisa yang juga memperhatikan penampilan Jennie. “Iya kan, Lisa?”
Lisa menganggukkan kepalanya. Pengawal itu tetap memperhatikan penampilan Jennie dari atas hingga bawah dan berdehem.
“Ya, miss Park pasti akan menyukainya. Jadi, siap untuk pergi?” Tanya Lisa, tersenyum cerah seperti biasa.
“Tidak. Sejujurnya aku sangat cemas.” Ujar Jennie sambil berjalan ke arah Lisa yang menunggu.
“Kenapa?” Tanya Lisa.
“Karena ayolah, dia miss Park, bos kita. Tiba-tiba saja, dia ingin mengajakku kencan. Seperti, serius? Aku sangat gugup dan takut melakukan kesalahan.”
Lisa menyeringai mendengar jawaban itu. Mereka berjalan keluar rumah Jennie dan Lisa menunggu dengan sabar ketika Jennie memakai sepatu haknya.
“Aku mengerti. Semua orang takut melakukan kesalahan di depan miss Park.” Lisa berujar. “Tapi, jangan gugup. Ini hanya makan malam dan ini juga malam ulang tahunmu. Jadi, nikmatilah.”
“Lisa benar.” Hana menyambar dari belakang. “Berbahagialah. Beri tahu aku jika ada kabar bagus.”
Hana menyeringai dan Jennie menoleh, matanya melebar sebelum dia menatap Lisa yang juga menyeringai, tampak siap untuk menggoda.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENLISA - HOLD MY HEART (GIP) ✔️
Fanfiction(21+) "Kamu adalah pasangan yang Tuhan kirimkan untukku. Jangan pernah meragukan itu, Jennie..." "Tapi apa yang terjadi denganmu nanti jika kita memaksa untuk bersama, Lisa?" Lisa menutup pembicaraan itu dengan ciuman bergairah. Keduanya menutup m...