BAB 26

3.1K 379 32
                                    

Perceraian. Mungkin bagi sebagian orang, kata itu terdengar menakutkan. Tapi bagi seseorang yang ingin terbebas, mencapai bahagia dengan caranya sendiri, Jennie tidak takut dengan kata itu.

Memang benar jika dia dulu sekali, berharap bahwa dia memiliki pernikahan sekali seumur hidup. Tapi apa yang dia harapkan? Kebetulan, Jennie menyukai orang yang salah, memutuskan terlalu cepat hanya karena perasaan suka dan akhirnya, menyadari bahwa keputusan itu adalah keputusan terburuk dalam hidupnya.

Kepala Jennie rasanya mau meledak. Dia sama sekali tidak mengerti. Kemarin, dia baru saja melayangkan gugatan cerai tapi kemudian, secepat itu hari ini Jennie mendapatkan kabar bahwa gugatan itu tidak di terima di pengadilan.

Jennie pergi ke kantor untuk mencari pengacara tapi tidak ada satu orang pun yang bersedia menjadi pengacaranya. Ini tidak adil dan Jennie benar-benar marah.

“Chaeyoung brengsek!” Desis Jennie, terlalu marah. “Inikah yang kau lakukan pada pernikahanmu? Pergi karena aku belum hamil dan sekarang begitu aku siap melayangkan gugatan cerai, kau menggunakan nama besarmu agar aku tidak bisa melakukan apapun?!”

“Apa yang terjadi?” Lisa bertanya, memasuki kamar dimana Jennie berada.

“Dimana Chaeyoung?!” Bentak Jennie. “Dimana dia?!”

“Aku tidak tahu. Kenapa?”

Ketenangan Lisa saat ini membuat Jennie semakin marah.

“Bohong! Aku yakin kau menyembunyikan Chaeyoung dariku, kan?! Katakan, Lisa! Dimana dia?!”

Mata Lisa sedikit melebar karena tuduhan itu. Tapi, wanita itu adalah definisi ketenangan yang sesungguhnya karena dia tidak balas membentak dan memutuskan untuk melangkah, lalu meraih tangan Jennie.

Akan tetapi, Jennie sedang marah besar hingga dia tidak suka di sentuh oleh siapapun, termasuk Lisa.

“Aku tanya dimana dia, Lisa?” Desis Jennie. “Jika kau berani berbohong padaku, aku bersumpah aku tidak mau mengenalmu lagi. Selamanya.”

“Hentikan, Jennie. Aku tidak tahu dimana dia. Apa sih yang sedang terjadi? Kenapa kau melampiaskan kemarahanmu padaku. Bukan salahku jika dia pergi begitu saja.” Kata Lisa. Sedikit kesal, dia mengerutkan kening saat berbicara.

Jennie mendorong dada Lisa dan Lisa bersumpah jika itu orang lain yang berusaha bersikap kasar padanya, Lisa akan langsung menariknya, dia akan duduk di dadanya, lalu dengan begitu, dia akan menghajarnya hingga babak belur, atau kalau perlu, hingga mati.

Pikiran Lisa terus mengingat bahwa ini Jennie yang dia cintai. Dia tidak bisa bersikap kasar pada orang-orang terdekat, terutama pada orang yang menunjukkan kasih sayang padanya.

Jadi ketika Jennie berbalik, lalu melempar berkas ke dada Lisa dengan kasar, Lisa tetap diam. Menatap mata Jennie yang berkobar karena kemarahan.

“Ini, lihatlah yang sahabatmu lakukan padaku.” Kata Jennie, mendengus. Lisa benar-benar tidak senang dengan nada bicara Jennie saat ini.

Tapi, Lisa hanya membuka berkas itu. Dia sama sekali tidak terkejut dengan apa yang dia baca. Chaeyoung akan melakukan apa saja demi kegilaannya.

Termasuk, mencari wanita lain diluar sana sementara dia tidak mau menceraikan istri sahnya saat ini.

“Aku benar-benar tidak tahu dimana dia, Jennie. Aku bersumpah. Dia memang pernah meneleponku tapi setiap aku bertanya dimana dia, dia akan langsung mematikan teleponnya.” Kata Lisa, menjatuhkan berkas itu ke tempat tidur.

“Kenapa dia melakukan ini? Maksudku, dia sudah dewasa. Kenapa dia tidak bisa bertindak sewajarnya daripada harus menghilang begitu saja?” Tanya Jennie, frustasi.

JENLISA - HOLD MY HEART (GIP) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang