BAB 9

3.1K 381 49
                                    

“Sekarang, silahkan kau cium istrimu.”

Ketika akhirnya pendeta mengumumkan hal yang biasanya si tunggu-tunggu oleh sepasang pengantin, itu hanya membuat Jennie merasa gugup.

Upacara pernikahan ini tidak terasa khidmat. Sebaliknya, dia sering kali gugup terutama ketika pendeta mengucap janji-janji yang dia dan Chaeyoung sepakati.

Meski Jennie tahu bahwa mereka tidak serius menyepakati janji itu, meski mereka mengucap hal itu di depan pendeta dan Tuhan.

Sering kali, Jennie melirik pada Lisa yang tampak tegang di tempat duduknya, tepat di samping seorang wanita yang beberapa kali berbisik pada Lisa.

Jennie tidak mengenal siapa wanita itu namun ada sesuatu yang mengganggunya, membuat perutnya terasa melilit ketika wanita itu berusaha melingkarkan tangan di lengan Lisa, berbicara banyak hal sambil berbisik.

Namun gangguan yang di lakukan wanita asing itu tampaknya di abaikan oleh Lisa. Karena, mata Lisa tertuju pada matanya.

Mereka bertatapan, cukup sering. Sekarang, pendeta menyuruh Chaeyoung untuk menciumnya dan Jennie merasa panik.

Karena dia mungkin saja rela melakukan janji palsu di hadapan Tuhan. Tetapi, dia tidak rela jika Chaeyoung menghapus jejak ciuman Lisa.

Tapi, Chaeyoung meraih pinggulnya, menariknya mendekat dan dia bisa merasakan nafas Chaeyoung di pipinya, merasakan kedekatan ini membuat Jennie ingin mendorong Chaeyoung untuk menjauh.

Sebelum Jennie melakukannya, bibir Chaeyoung menempel di bibir Jennie dan semua orang bersorak.

Hampir semua orang. Kecuali dari sudut mata Jennie, ada Lisa yang tetap duduk. Tidak berdiri seperti yang lain, matanya tetap tertuju pada Chaeyoung yang mencium Jennie.

Itu hanyalah momen singkat, namun rasanya berlangsung begitu lama. Sebuah beban menekan dadanya ketika Jennie menyadari bahwa Chaeyoung berhasil menghapus ciuman dari Lisa.

Dan, Lisa berdiri hanya untuk pergi setelah akhirnya ciuman itu berakhir.

Wanita asing mengikutinya dari belakang.

***

Upacara pernikahan selesai dan Jennie mengganti gaunnya untuk pesta pernikahan. Selama itu, dia berdiri di samping Chaeyoung namun mereka tidak terlibat dalam percakapan sedikit pun.

Sebaliknya, dia berusaha mencari Lisa yang tidak di temukan dimana pun hingga dia merasa mulai cemas.

Chaeyoung pergi menemui rekan kerjanya dan Jennie mengambil kesempatan ini untuk menemui ibunya, satu-satunya orang yang jelas tahu ada sesuatu yang tersembunyi antara dia dan Lisa.

“Hei, nak. Kau cantik sekali.” Kata ibunya, basa-basi. Jennie tahu itu.

“Bu,” Kata Jennie.

“Oke, oke. Aku tidak tahu apa yang kau harapkan karena aku juga belum melihat Lisa sejak dia pergi, sayang.” Kata ibunya menjelaskan.

“Kemana sebenarnya dia pergi?” Tanya Jennie, cemas. Ada sesuatu yang mengganggunya. Cara Lisa menatapnya ketika Chaeyoung menciumnya membuat Jennie ingin mencari Lisa, untuk kembali mencium wanita itu.

“Nak, kenapa kau melakukan ini? Jika kau menyukai pengawalnya, mengapa kau malah menikahi miss Park?” Tanya Hana.

“Bu, percayalah. Aku juga tidak mengerti dengan perasaanku sendiri. Aku menyukai miss Park, aku tidak bohong padamu tentang itu.” Kata Jennie, mengingat saat-saat dia sering kali secara diam-diam menatap wanita itu. “Tapi aku rasa, segalanya mulai berubah. Aku mulai lebih menyukai Lisa di bandingkan... Chaeyoung.”

JENLISA - HOLD MY HEART (GIP) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang