Kepala Lisa berdenyut sakit ketika dia membuka mata. Kegelapan adalah hal yang dia rasakan pada saat itu. Lisa mendengus bahkan saat dia baru saja membuka matanya.
“Chaeyoung Park! Jangan bercanda denganku! Lepas penutup mataku!” Teriak Lisa sekeras mungkin.
Tenggorokannya sakit karena dia tidak minum selama— entah berapa lama dia berada disini. Sial, Lisa bahkan tidak tahu dimana dia berada.
“Aku bersumpah jika aku berhasil terlepas dari ini semua, aku akan membunuhmu, Chaeyoung Park!” Lisa berteriak lagi, tidak tahu apakah ada orang yang mendengarnya atau tidak.
Sebuah kecupan kecil di bibirnya membuat Lisa tersentak mundur. Kepalanya bergerak kesana kemari namun tawa cekikikan yang menggelikan terdengar sebelum rahangnya di tahan dan ciuman itu kembali berlangsung selama beberapa saat.
Lidah itu membelai lembut namun bagi Lisa, itu adalah hal paling menjijikkan yang pernah dia rasakan. Sebisa mungkin, Lisa melepaskan diri dari ciuman itu.
“Sekarang, kau lemah atau kau memang sudah menyerah akan ciumanku, Lisa?” Tanya Chaeyoung. Dari suaranya, jelas sekali jika dia tersenyum puas.
“Hentikan kegilaan ini!” Teriak Lisa lagi.
“Sssttt, jangan teriak seperti itu. Yang ada, tenggorokanmu sakit, sayang.” Bisik Chaeyoung sambil menciumi tenggorokan Lisa.
Tubuh Lisa di dorong ke belakang dan Lisa baru menyadari bahwa ternyata dia berada di tempat tidur. Dia mulai merasa panik, memberontak lebih keras lagi.
Seperti ikan terkapar di daratan, tubuhnya tidak berhenti bergerak. Sekarang, bukan hanya pergelangan kaki dan pergelangan tangan yang terikat, namun seluruh tubuhnya yang membuat Lisa terlalu sulit untuk bergerak.
“Jangan macam-macam! Berhenti menyentuhku! Ya Tuhan, apa yang terjadi pada otakmu?!” Bentak Lisa. Jika matanya terbuka, dia jelas tahu bahwa matanya melotot ke arah Chaeyoung sekarang.
“Aku mulai bosan. Ayo kita bersenang-senang selama berjalanan ini, hmm?” Tanya Chaeyoung, tangannya membelai sisi tubuh Lisa.
“Berhenti! Ya Tuhan, hentikan ini semua! Berhenti menyentuhku!”
Chaeyoung tertawa. Tidak mendengarkan, justru Lisa mulai merasakan tangan Chaeyoung menyentuh perutnya dan meski pergerakannya terbatas, Lisa memastikan bahwa Chaeyoung tidak akan pernah mendapatkan apa yang wanita itu inginkan.
“Kau cantik sekali, Lisa. Aku selalu tahu kau cantik tapi semakin dewasa, kau tumbuh menjadi wanita yang seksi. Ya ampun... aku tidak tahan melihatmu di sekitarku. Tahukah kau seberapa sering aku menahan diri untuk tidak mencium bibirmu selama ini?” Chaeyoung menghela nafas puas dan Lisa bisa merasakan ketegangan saat tangan wanita itu semakin membelai ke atas tubuhnya.
Tidak, tidak! Chaeyoung tidak boleh menyentuhnya. Wanita itu tidak boleh— terlambat! Chaeyoung berhasil menyentuh payudaranya dan wanita itu semakin puas, mulai menciumi lehernya.
“Jika akhirnya salah satu pengawalku berhasil menemukanku, kau adalah orang pertama yang akan aku bunuh, Chaeyoung. Aku bersumpah.” Desis Lisa di penuhi perasaan jijik terhadap wanita itu.
“Sayangnya, kita sudah terlalu jauh, Lisa. Mereka tidak akan pernah menemukan kita.” Chaeyoung terkekeh. Tangannya mulai membelai puting Lisa, membuat Lisa bergerak sebisa mungkin untuk menjauhi sentuhannya.
Chaeyoung yang kesal, merangkak ke atas Lisa dan duduk di atas perut Lisa dan Lisa mengerutkan kening saat merasakan kulit wanita itu.
Apakah Chaeyoung tidak memakai sehelai benang pun? Chaeyoung telanjang?
KAMU SEDANG MEMBACA
JENLISA - HOLD MY HEART (GIP) ✔️
Fanfiction(21+) "Kamu adalah pasangan yang Tuhan kirimkan untukku. Jangan pernah meragukan itu, Jennie..." "Tapi apa yang terjadi denganmu nanti jika kita memaksa untuk bersama, Lisa?" Lisa menutup pembicaraan itu dengan ciuman bergairah. Keduanya menutup m...