Meninggalkan Jennie yang tertidur lelap dalam keadaan tubuh telanjang di tertutup oleh selimut, Lisa memakai baju seadanya.
Malam terlalu larut. Tapi selelah apapun tubuhnya dan senyaman apapun tempat tidurnya saat ini, Lisa tidak bisa memejamkan mata sama sekali.
Bayang-bayang orang yang mengintai membuat Lisa gelisah. Keinginannya untuk menjaga Jennie dan orang tuanya begitu besar. Lisa terlalu khawatir jika dia tidur, dia akan melewatkan sesuatu.
Insting pengawal Lisa bangkit secara tidak sadar hingga dia lupa jika dia memiliki pengawal sendiri di rumahnya. Dia merasa lebih aman untuk menjaga Jennie sendiri, daripada mempercayai para pengawalnya.
"Nyonya Lisa. Oh, baguslah kau bangun."
Salah satu pengawal bertubuh besar berlari ke arahnya saat Lisa baru saja keluar dari rumah untuk mencari udara segar.
"Apa yang terjadi?" Tanya Lisa.
"Seseorang mengintai rumahmu. Frans merasakan adanya orang yang memperhatikan kamarmu dan mengejarnya. Sayangnya, pria itu berlari terlalu cepat hingga dia tidak tertangkap. Tapi, kami mendapatkan videonya dari CCTV rumahmu."
Black, itulah nama lelaki itu menunjukkan layar ponselnya. Lisa memperhatikan dengan cermat untuk melihat siapa orang yang sebenarnya tengah mengamatinya itu.
"Tidak bisa di perjelas lagi?" Tanya Lisa, sedikit kesal. Karena jangankan wajah, postur tubuhnya saja tidak terlihat begitu jelas.
"Dia memakai penutup wajah, nyonya."
"Dasar pengecut." Umpat Lisa. "Perketat keamanan sekitar dan pastikan jangan buat suasana rumah tegang, oke? Aku tidak ingin Jennie menyadari ada sesuatu yang salah disini."
"Baik, nyonya. Haruskah aku menambah pengawal lagi untuk berjaga-jaga?"
"Tambah dua pengawal untuk mengantar Jennie ke kantor." Kata Lisa.
Black hanya mengangguk setelah itu, Lisa menyuruh lelaki itu pergi. Tubuh Lisa rasanya semakin tegang karena sial, dia ingin sekali menemukan orang yang mengintainya secara langsung.
Chaeyoung.
Hanya nama itu yang muncul di benaknya. Lisa mempercayai jika Chaeyoung menemukan tempat persembunyiannya dan sekarang, dia menyuruh seseorang untuk mengintai Lisa.
"Pengecut. Benar-benar pengecut." Lisa menggerutu dengan kasar.
Lisa gugup? Ya, tentu saja.
Bukan untuk dirinya karena sial, dia tidak pernah takut menghadapi bahaya apapun. Dia menjual narkoba pada mafia tertentu tapi dia tidak pernah gugup dan takut.
Tapi disini, ada orang lain yang dia pertaruhkan. Bukan hanya satu, tapi tiga nyawa yang harus dia lindungi.
Bagaimana jika dia tidak bisa melindungi mereka?
Tidak, tidak. Lalisa Manoban harus percaya diri. Dia selalu seperti itu.
Tapi... Lalisa Manoban sebelumnya tidak pernah sepeduli itu pada Chaeyoung meski selama ini, dia selalu menjaga Chaeyoung dari bahaya.
Sekarang berbeda. Lisa terlalu was-was. Bahaya yang mengintai di sekelilingnya, Lisa khawatir tidak bisa menghadapinya. Dan, tidak. Dia tidak bisa memperlihatkan ketakutannya pada musuhnya.
Karena musuh akan selalu menggunakan kelemahan dia untuk menyerangnya.
Pelukan lembut dan hangat di rasakan dari belakang dan Lisa merasa tegang. Aroma akrab tercium olehnya dan Lisa perlahan rileks saat menyadari siapa yang memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENLISA - HOLD MY HEART (GIP) ✔️
Fanfiction(21+) "Kamu adalah pasangan yang Tuhan kirimkan untukku. Jangan pernah meragukan itu, Jennie..." "Tapi apa yang terjadi denganmu nanti jika kita memaksa untuk bersama, Lisa?" Lisa menutup pembicaraan itu dengan ciuman bergairah. Keduanya menutup m...