Ada sesuatu yang terasa menyenangkan, lembab dan hangat menyelinap di antara kedua kakinya.
Jennie enggan membuka mata karena rasanya terlalu nikmat untuk menjadi kenyataan. Pahanya sontak menjepit sesuatu yang membuatnya nikmat itu.
Kemudian, Jennie tersadar akan adanya rengekan pelan yang terdengar di antara kedua kakinya, membuat Jennie perlahan membuka mata.
Dia menyingkirkan selimut dan barulah dia tersadar dengan apa yang sedang terjadi.
“Lisa?” Panggil Jennie, menatap Lisa yang tersenyum lebar, tengah berada di antara kedua kakinya.
Celananya telah menghilang, begitu juga dengan celana dalamnya dan Jennie menatap sekeliling, menyadari celana itu sekarang ada di lantai.
Mereka berada di apartemen Lisa. Tempat yang sebenarnya sangat jarang di tempati oleh Lisa sendiri. Tapi sudah dua hari dan Jennie enggan pulang ke rumah Chaeyoung. Jadi, mereka memutuskan untuk lebih baik mereka berada di apartemen Lisa selama dua hari ini.
“Pagi, Jennie.” Sapa Lisa.
“Apa yang kau lakukan dengan... itu?” Tanya Jennie bingung. Sedikit bingung dengan apa dia harus mengatakannya.
“Menikmati sarapanku lebih awal?” Respon Lisa sambil terkekeh. “Mmmm, disini lezat sekali dan aku merasa lapar.”
“Lisa, kau konyol. Kemarilah...” Jennie meminta Lisa menjauh dari area sensitifnya. “Dan bagaimana bisa kau melepaskan celanaku tanpa aku menyadarinya?”
“Bukan salahku jika kau tidak sadar.” Lisa terkekeh sebelum mencium paha Jennie dan menggigitnya dengan lembut.
“Lisa...” Jennie menghela nafas panjang saat kenikmatan di rasakan.
Rasa ini sangat akrab, menyenangkan dan rasanya, mereka tidak bisa berhenti melalukan sesuatu yang jelas salah. Jennie tidak peduli pada dunia lain, selagi Lisa melakukan apapun pada tubuhnya.
Tampaknya, begitulah cara dia akhirnya pasrah membiarkan Lisa melanjutkan apa yang sudah wanita itu mulai.
Jennie meraih kepala Lisa, mengangkat kedua kakinya untuk bersandar di bahu Lisa.
Lisa menyadari bahwa Jennie sudah menginginkannya. Dia pun mulai membelai vagina Jennie dengan lidahnya, membuat tubuh Jennie melengkung penuh kenikmatan.
Sesaat, belaian itu terasa sangat lembut. Nikmat, namun tetap menenangkan. Lisa menjentikkan lidahnya ke klitoris Jennie, memulai gerakan memutar yang sangat di sukainya.
“Kau selalu tahu apa yang aku sukai.” Desis Jennie, pinggulnya mulai bergetar.
Jilatan Lisa kembali turun ke lubang vaginanya dan Jennie mencoba melihat bagaimana Lisa dengan rakus menjilati cairannya.
Lidahnya berusaha melesak masuk ke dalam dirinya. Jennie yakin jika Lisa dapat merasakan denyutan di dinding vaginanya saat ini.
“Mmmmmm, lezat sekali.” Lisa bergumam dan menjilatinya dengan lebih liar.
Ibu jarinya menggosok klitoris Jennie, membuat Jennie tidak dapat menahannya lebih lama lagi. Dia tahu, dia hampir orgasme tapi dia ingin bertahan lebih lama.
Dia ingin merasakan lidah Lisa di sekitar vaginanya, menjilatinya, menghisapnya dan bahkan menggigitnya. Dia ingin terus merasakan ini selama berjam-jam.
Tapi tak mungkin.
Karena Lisa terlalu pandai memberi sentuhan pada setiap inci vaginanya. Tubuhnya melengkung sementara tangan Jennie menekan kepala Lisa lebih dekat ke vaginanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENLISA - HOLD MY HEART (GIP) ✔️
Fanfiction(21+) "Kamu adalah pasangan yang Tuhan kirimkan untukku. Jangan pernah meragukan itu, Jennie..." "Tapi apa yang terjadi denganmu nanti jika kita memaksa untuk bersama, Lisa?" Lisa menutup pembicaraan itu dengan ciuman bergairah. Keduanya menutup m...