BAB 36

2K 317 17
                                    

Perjalanan yang Jennie dan Lisa tempuh dari mulai Korea hingga Philipina, hingga penerbangan dari Philipina ke San Diego terpantau lancar.

Dan menurut Jennie, itu terlalu lancar hingga sejujurnya, itu membuat Jennie merasa takut bahwa ada sesuatu yang akan terjadi mengintai mereka.

Mungkin ini hanya kecemasannya yang berlebihan. Tapi, apapun itu, Jennie merasa takut dan cemas di balik kegembirannya. Sudah satu jam berada di pesawat, Jennie seolah menunggu ada sesuatu yang buruk akan terjadi.

Bukan mengharapkan. Hanya saja... ini terlalu lancar bagi hidupnya yang sudah berulang kali di terpa banyak masalah.

"Hei," Lisa menyapa Jennie pada saat itu dan mengecup tangan Jennie dengan lembut. "Kau melamun, sayang."

"Aku khawatir, Lisa." Kata Jennie, tidak bisa menyembunyikan keresahannya.

"Tentang apa?"

"Bukankah terlalu aneh melihat perjalanan kita selancar ini?" Tanya Jennie.

Lisa jelas menyadari apa maksudnya dan tersenyum lembut pada Jennie. Kedua orang tua Jennie jelas menikmati perjalanan hingga tertidur pada jam pertama penerbangan. Namun sampai sekarang, Jennie belum juga bisa rileks.

"Jennie, kau khawatir Chaeyoung akan melacak keberadaan kita?" Tanya Lisa.

"Ya. Kau... menelepon Dara, Lisa. Bukankah dia bisa kapan saja melacak kita?"

Lisa terkekeh dan Jennie sedikit kesal melihat santainya Lisa menanggapi hal itu. Namun, tubuhnya di tarik ke pelukan Lisa dan Jennie membiarkan hal itu. Dia tidak bisa memungkiri bahwa dia membutuhkan sandaran saat itu.

"Pernahkah kau mendengar suatu hal tentang Chaeyoung yang tidak pernah lebih pintar daripada aku?" Tanya Lisa.

"Apa?"

"Pada tahun-tahun pertama kami belajar tentang dunia bisnis, Chaeyoung lebih sering mengandalkan aku. Dia hampir tidak mengerti tentang apapun. Adapun tentang rencana menemui klien, dia selalu membutuhkanku untuk menghadapi mereka karena apa?"

"Karena dia tidak terlalu cerdas?"

Lisa mengangguk.

"Keamanan di rumah Chaeyoung pada mulanya sangat ceroboh. Aku beberapa kali ingat, bahwa telepon Chaeyoung sering di retas klien yang berbahaya. Rumah wanita itu di datangi oleh banyak orang dan akulah yang melindungi Chaeyoung."

Jennie mencerna apa yang Lisa katakan. Pantas saja, Lisa selalu berada di samping Chaeyoung setiap saat. Sebelum dia dan Chaeyoung menikah, Jennie pernah bertanya-tanya dengan heran mengapa seorang pengawal seperti Lisa selalu berada di kantor Chaeyoung sepanjang waktu.

Jadi, itu alasannya?

"Dan seperti yang aku bilang, Jennie... aku memiliki rencana yang sangat matang untuk ini. Aku telah meretas ponsel kita berdua agar tidak bisa terlacak oleh siapapun." Kata Lisa.

"Sungguh?"

"Ya. Untuk keamanan, aku juga melakukan hal yang sama dengan ponsel kedua orang tuamu."

"Lisa..."

"Kecuali kau memberitahu Chaeyoung dimana kita berada, wanita itu tidak akan pernah dengan mudah menemukan kita."

"Ya Tuhan, aku bodoh jika aku harus memberitahu Chaeyoung dimana kita berada." Gerutu Jennie dan Lisa terkekeh. "Terima kasih, Lisa. Itu membantuku untuk tenang."

Lisa mengangguk dan mengusap punggung Jennie dari balik kaos yang Jennie pakai. Jennie pada mulanya membiarkan. Sampai kemudian, dia merasakan jari-jari panjang Lisa mulai menyentuh sisi payudaranya.

JENLISA - HOLD MY HEART (GIP) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang