BAB 29

2.4K 303 18
                                    

Kebingungan kerap kali terjadi di hidupmu, bukan?

Kadang kala, kau hanya bingung untuk menentukan apa yang ingin kau makan hari ini. Atau hal sederhana lainnya, seperti... apa yang ingin kau lakukan hari ini.

Ada juga tentang orang-orang yang merasa kebingungan, merasa tersesat dengan apa yang akan terjadi di kehidupan masa depannya saat kau melihat kehidupanmu saat ini.

Jennie mengalami masa-masa kebingungan dalam hidupnya saat ini. Keresahan akan masa depan yang terjadi. Apakah Jennie akan terus seperti ini selama hidupnya? Karena, tidak. Tentu saja bukan ini hidup yang Jennie inginkan.

Bukan terpaku bersama orang yang tidak dicintai, lalu berselingkuh seumur hidup dengan orang yang dicintainya.

Apakah ada orang yang menjalani kehidupan seperti itu? Rasanya, jika memang ada, Jennie akan menganggap orang itu gila.

Karena Jennie sendiri berpikir bahwa hidup yang sekarang tengah dia jalani itu gila. Statusnya saat ini adalah sebagai istri dari Chaeyoung, dan dia memiliki selingkuhan, Lisa.

Jika hal itu saja sudah terlihat gila, Jennie memiliki kehidupan yang jauh lebih gila.

Dia berselingkuh atas izin dari istrinya. Baiklah, Chaeyoung tidak mungkin segila itu mengizinkan Jennie untuk berselingkuh. Namun tetap saja. Chaeyoung mengetahui apa yang terjadi antara Jennie dan Lisa namun sampai sekarang, Chaeyoung tetap diam.

Jadi katakan, apakah itu secara langsung dia mengizinkan atau tidak?

Jennie menghela nafas, menatap gelembung busa yang memenuhi tubuhnya. Berendam dengan air hangat rasanya rileks dan Jennie bisa berjam-jam berada di sana, menunggu air dingin sambil memikirkan apa yang sedang terjadi dalam hidupnya.

Kecupan-kecupan ringan di bahunya dan sentuhan di antara kedua kakinya membuat Jennie semakin rileks.

Dia mendorong tubuhnya ke belakang, pada orang yang memeluknya. Ya, siapa lagi kalau bukan Lisa. Tentu saja dia tidak mungkin bisa melakukan hal seintim ini dengan orang lain. 

“Kenapa kau diam saja? Ada sesuatu yang sedang kau pikirkan?” Tanya Lisa.

“Mmmm, tidak ada. Aku hanya merasa nyaman disini.” Balas Jennie.

“Kau suka karena berendam air hangat atau suka karena aku menyentuhmu?”

“Keduanya.” Jennie tersenyum, memiringkan kepalanya ketika Lisa mencium lehernya. “Enak sekali, Lisa...”

“Jangan keluarkan kalimat dan nada seperti itu.” Peringat Lisa, menggeram.

“Kenapa? Karena sekarang kau terangsang?” Jennie terkekeh. Alih-alih berhenti seperti yang Lisa peringatkan, dia membuka kedua kakinya lebih lebar dan menarik tangan Lisa lebih dalam hingga jarinya menyentuh bibir kemaluannya.

“Jennie...” Jari-jari Lisa terasa bergetar saat menyentuhnya.

“Kenapa sejak Chaeyoung pulang, kau sepertinya menahan diri setiap kita seperti ini?” Tanya Jennie, menoleh untuk melihat Lisa yang kini menghela nafas, memasang ekspresi frustasi di wajahnya.

“Bukan seperti itu. Hanya saja...”

“Kau merasa bahwa hubungan kita ini salah, bukan? Kita mencoba berpikir bahwa ini baik-baik saja dan normal. Tapi, ini sama sekali tidak normal, bukan?” Tanya Jennie.

Lisa terdiam, wanita itu sama sekali tidak menjawab seolah Jennie baru saja menembakkan kata-kata yang tepat jauh ke lubuk hati Lisa.

Helaan nafas berat terdengar dari Lisa yang saat itu menekan dahinya ke kening Jennie. Hidung mereka bersentuhan dan Jennie menahan diri untuk tidak mencium bibir Lisa saat itu juga.

JENLISA - HOLD MY HEART (GIP) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang