Kegugupan Jennie yang kendati tidak ingin di perlihatkan secara umum, tampak terlihat jelas.
Karena ayolah, dia duduk di samping bosnya, seorang CEO, milyader boleh di katakan dan bukan itu saja. Wanita di sampingnya ini adalah calon istrinya dan saat ini, mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah calon istrinya untuk membicarakan pernikahan.
Chaeyoung duduk dengan kaku, rahangnya tampak mengeras sepanjang perjalanan. Yang membuat Jennie pada dasarnya ingin bertanya apakah dia baik-baik saja.
Tetapi pada akhirnya, dia tutup mulut sampai Lisa membelokkan mobilnya ke sebuah rumah dengan pagar yang terbuka secara otomatis hingga mobil masuk ke halaman rumah yang begitu luas.
“Oke,” Lisa menghentikan mobilnya. “Disini. Kita tiba.”
Mobil akhirnya berhenti sepenuhnya dan Lisa membuka pintu mobil disisi Chaeyoung, tampak menyeringai ketika Chaeyoung melewatinya.
Lisa tersenyum pada Jennie yang juga keluar dari mobil setelah Chaeyoung.
“Nah, kalau begitu kalian berdua, selamat menikmati waktu kalian.” Kata Lisa.
“Dan kau?” Tanya Chaeyoung dan ini adalah kali pertama Jennie mendengar suaranya hari ini.
“Aku? Jangan pikirkan. Aku bisa bersenang-senang sendirian.” Kata Lisa sambil melambaikan tangan dengan santai.
Jennie memperhatikan di tempatnya berdiri. Melihat antara Chaeyoung dan Lisa yang memiliki perawakan tubuh yang sama, namun dengan sikap yang sangat jauh berbeda.
Seolah mereka terlahir kembar dengan wajah dan sikap yang berbeda.
“Bersenang-senang?” Chaeyoung menyipitkan mata pada Lisa, seolah mencurigai sesuatu. “Tidak. Lebih baik kau ikut makan malam denganku.”
“Apa? Tidak, tidak, tidak. Jangan begitu. Aku tidak ingin mengganggu kalian.” Kata Lisa sambil menggelengkan kepalanya. “Aku bisa meminta beberapa makanan dari Dara untuk makan malam tapi tidak akan mengganggu kalian.”
Terdengar helaan nafas kasar dari Chaeyoung sebelum wanita itu menoleh pada Jennie yang sontak merasa gugup ketika Chaeyoung menatapnya.
“Apakah kau keberatan Lisa bergabung?” Tanya Chaeyoung. Ekspresinya tetap datar, begitu juga nadanya.
Jika boleh jujur?
Jennie berharap dia bisa memiliki waktu berduaan dengan Chaeyoung. Karena bagaimana pun, dia dan Chaeyoung yang menjalani hubungan. Tidak seharusnya Chaeyoung selalu melibatkan pengawalnya itu, kan?
Oke, Jennie mengerti jika Lisa adalah orang terpercaya Chaeyoung. Tetapi tetap saja, ini hubungan antara dia dan Chaeyoung kan?
“Sejujurnya... bolehkah kita...”
“Apakah kau keberatan...” Tanya Chaeyoung. Ada nada yang lebih dingin yang sejujurnya, agak membuat Jennie takut. “Jika Lisa bergabung?”
“Chaeyoung, jangan kasar.” Tegur Lisa. Tetapi, Chaeyoung hanya mengabaikannya.
“Tidak.” Jawab Jennie sambil menunduk. “Tidak, baiklah. Lisa boleh bergabung dengan kami.”
“Bagus.” Chaeyoung menjawab singkat. “Kalau begitu, tidak ada masalah. Ayo masuk.”
Setelah mengatakan itu, Chaeyoung berjalan lebih dulu, meninggalkan Jennie berduaan bersama Lisa.
Beberapa saat berada dalam keheningan, Jennie lantas merasakan tepukan pelan di pundaknya yang akhirnya membuat Jennie mengangkat pandangannya lagi.
“Maafkan tingkah Chaeyoung. Aku harap kau kedepannya akan terbiasa dengan sikapnya. Ayo, masuk.” Ajak Lisa.
Jennie menatap Lisa selama sepersekian detik dan dia menepis pemikiran serta harapan kecil seandainya saja Chaeyoung bisa bersikap ramah dan lembut seperti Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENLISA - HOLD MY HEART (GIP) ✔️
Fiksi Penggemar(21+) "Kamu adalah pasangan yang Tuhan kirimkan untukku. Jangan pernah meragukan itu, Jennie..." "Tapi apa yang terjadi denganmu nanti jika kita memaksa untuk bersama, Lisa?" Lisa menutup pembicaraan itu dengan ciuman bergairah. Keduanya menutup m...