Curhatan Rangga

228 4 0
                                    

"heh mas, kami tau ya kalau sebenarnya mas yang salah. Jangan fitnah mas, dan mbak nya jangan ngehina gitu dong." Ujar salah satu dari pria itu.

Devan dan Alaya yang panik langsung pergi begitu saja tanpa meminta maaf kepada Athar. Warga sempat ingin mengejar namun Athar melarang.

"Sudah pak, nggak usah di kejar." Ujar Athar sambil menahan rasa sakit akibat pukulan Devan.

"Ya Allah mas, tapi itu wajah masnya lebam loh, kita kerumah sakit dulu ya." Mereka benar-benar khawatir dengan kondisi Athar namun Athar tetap menolak.

"Nggak usah pak terimakasih, saya sudah tidak apa-apa kok." Athar tersenyum ramah kepada mereka semua.

"Tapi maaf mas, kenapa nggak di tangkep aja orang nya, mereka bisa di proses jalur hukum Loh mas." Athar menggelengkan kepalanya seraya tersenyum.

"Nggak apa-apa lah pak, biarin aja semoga Allah mengampuni mereka." Mereka semua langsung mengucapkan kalimat tasbih mereka semua kagum dengan kerendahan hati Athar.

🍊🍊🍊🍊

"Assalamualaikum Amieh Abieh Naka pulanggg." Athar meletakkan kardus tersebut di atas sebuah kursi, lalu dia masuk ke rumah.

"Wa Alaikum salam sayangg." Jawab Asnah dan Ahdad.

Athar langsung masuk. Saat ingin mencium tangan kedua orangtuanya tiba-tiba Asnah menangkup wajah Athar.

"Ya Allah, nak wajah kamu kenapa sayang?" Athar langsung memegang tangan Asnah yang menangkup wajahnya.

"Iya nak, kamu kenapa?" Ahdad sama khawatir nya dengan Asnah saat melihat wajah Athar yang lembam.

"Amiehh, abiehh, jangan khawatir ya. Ini lebam dikit doang kok." Asnah dan Ahdad tidak terima dengan jawaban Athar.

"Naka, yang Abieh tanya itu penyebabnya nak." Athar mulai takut lalu menceritakan semuanya dengan jujur.

"Jadi begitu ceritanya bieh mieh." Asnah langsung memeluk Athar sedangkan Ahdad mengusap rambut putranya itu.

"Jangan di masukin hati ya nak perkataan mereka, kamu sempurna di mata Abieh Amieh nak." Ujar Ahdad yang sebenarnya sakit hati saat mendengar penjelasan Athar bahwa dia sempat di bilang tuli.

"Iya bieh, Naka nggak masukin hati kok, di masukin perut aja biar diolah jadi pup." Athar masih sempat bercanda di saat seperti ini.

"Kamu ya bercanda terus, sini Amieh obatin dulu lebam nya." Ujar Asnah.

Athar menurut, Asnah mulai mengambil air hangat dan sebuah handuk kecil lalu mengompres luka Athar.

🍊🍊🍊🍊

Singkat cerita malam pun tiba. Acara tasyakuran ulang tahun pesantren mulai diadakan. Ada beberapa penampilan dari santri-santri pondok An-nawawi itu.

Setelah melewati berbagai rangkaian acara tibalah di acara terakhir yaitu makan bersama. Rangga yang merupakan sahabat Ahdad pun turut hadir dalam acara ini. Ahdad pun melihat sepertinya Rangga sedang tidak baik-baik saja.

"Kamu kenapa menung ngga, di makan dong sate nya." Ujar Ahdad sembari duduk di sebelah sahabatnya itu.

"Aku kepikiran sama putri ku, semakin hari kelakuan nya semakin menjadi-jadi dad." Mereka berteman semenjak di bangku SMP sehingga Rangga berterus terang kepada Ahdad.

Ini bukanlah kali pertamanya Rangga menceritakan tentang kelakuan putrinya kepada Ahdad. Ahdad pun turut khawatir dengan Alaya.

"Rasanya aku ingin mencarikan seorang laki-laki yang bisa membimbing anak ku dad. Aku ingin meminta sesuatu kepada mu, tapi aku malu." Ujar Rangga dengan pandangan tertunduk. Perlahan Ahdad mengusap pundak Rangga.

"Kamu kayak sama siapa aja, kita udah temenan lama ngga, insyaallah selagi aku mampu aku akan membantu." Ujar Ahdad.

Rangga benar-benar sudah tidak bisa menyembunyikan ini semua. Perlahan pria itu memberanikan diri untuk mengucapkan sesuatu yang sudah di rencanakan nya sejak lama.

"Aku rasanya nggak pantas bicara seperti ini dad, tapi aku sudah putus asa mencari jalan keluarnya. Bolehkah aku meminta putra mu untuk menjadi suami anakku?" Ahdad bingung harus menjawab apa karena ini menyangkut Athar.

"Aku coba bicarakan dengan Athar dulu ya ngga, semoga saja Athar mau. Tapi kamu tau sendiri kan kalau putraku sudah tidak lagi sempurna." Di satu sisi Ahdad takut kekurangan Athar akan membuat mereka tidak nyaman dengan Athar.

"Di mata ku putra mu sempurna dad, bahkan dia sangat sempurna. Aku sangat berharap Alaya bisa berubah berkat bimbingan Athar." Akhirnya Ahdad menyetujuinya.

Rangga sampai hampir bersujud di hadapan Ahdad karena sangking bersyukur nya. Namun Ahdad segera memeluk sahabatnya itu.

🍊🍊🍊🍊

S

ingkat cerita tepat jam sepuluh malam acara ulang tahun pesantren selesai. Dilanjutkan lagi besok dengan berbagai perlombaan dan games yang bisa di ikuti oleh seluruh santri.

"Amieh, tadi Rangga curhat sama Abieh tentang Alaya, Rangga juga sempat meminta tolong agar Naka menjadi suami bagi Alaya. Bagaimana apakah Amieh setuju?" Ahdad menanyakan persetujuan dari istrinya mengenai permintaan Rangga.

"Tadi Riana juga sempat curhat tentang Alaya sama Amieh, bieh. Amieh jadi nggak tega ngeliat Riana dan Rangga jadi seperti itu. Kita panggil saja dulu Naka nya bieh." Ahdad menyetujuinya pendapat istrinya.

"Biar Abieh aja yang panggil Naka mieh." Ahdad pun segera berdiri dan mencari keberadaan putranya.

Setelah beberapa saat berkeliling Ahdad tidak menemukan Athar. Kemudian Ahdad bertanya kepada salah satu santri.

"Assalamualaikum nak, kamu liat Athar nggak?" Kemudian santri itu menjawab.

"Wa Alaikum salam kiai, mas Athar lagi makan di sana bareng teman-teman yang lain kiai" jawab anak itu dengan sopan.

"Syukron ya nak, kiai pamit dulu ya assalamualaikum." Anak tersebut meraih tangan Ahdad lalu mencium nya.

"Afwan yai, waalaikumsalam."

Setelah itu Ahdad berjalan menuju ke sekumpulan para santriwan yang sedang makan dengan alas daun pisang dan disana juga terlihat Athar yang sedang makan sambil bercanda dengan santri-santri itu.

"Naka, masih lama makanya nak?" Tanya Ahdad sembari mengusap rambut Athar.

"Sedikit lagi bieh, tapi Naka masih mau main-main di sini." Ahdad mencoba memberi pengertian.

"Habis makan pulang dulu ya nak, ada sesuatu yang pingin Abieh sampaikan. Kalau udah selesai kamu balik lagi ke sini." Akhirnya Athar menurut.

"Baik bieh." Jawab laki-laki itu.

Selesai makan Athar langsung membasuh tangan nya lalu berpamitan dan pulang ke ndalem.

"Guys saya pulang dulu ya sebentar, nanti saya balik lagi sambil bawa PS. Assalamualaikum" Ujar Athar kepada santriwan yang ada disana.

"Siappp mas, wa Alaikum salam." Jawab mereka semua.

Fyi Athar lebih suka di panggil dengan sebutan "mas" daripada "Gus" dan itu dia sendiri yang meminta.

Cinta Tulus Athar Untuk AlayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang