Boneka Bebek

209 6 2
                                    

Untuk kali ini Athar mengizinkan Alaya untuk memanggil dirinya dengan sebutan itu. Perlahan nanti Athar akan mengajarkan Alaya untuk memanggil dirinya dengan sebutan yang lebih sopan.

Seharian ini mereka di berdua hanya di rumah. Seharian full pula Athar menjadi Alaya dan hari ini perempuan itu benar-benar manja dengan Athar melebihi seorang bayi. Setelah shalat isya Athar berbaring di pangkuan Alaya.

"Besok kalau saya kerja kamu di rumah mama yaa, saya nggak mau kamu di rumah sendirian." Ujar Athar.

"Lu nggak kerepotan antar jemput gue?" Tanya Alaya tidak enak hati.

"Tidak apa-apa jangan dipikirkan, sekalian kita berkunjung ke rumah mama, papa." Alaya teringat bahwa mereka belum pernah ke rumah orang tua Athar.

"Tapi habis dari sana kita ke rumah Amieh Abieh yuk, kita belum pernah kesana."

"Kamu mau ke sana? Kita nginap disana yuk beberapa hari aja." Alaya pun menyetujuinya. Setelah pembicaraan itu mereka packing untuk persiapan menginap di pesantren.

Setelah itu merekapun tidur di kamar yang sama. Lagi-lagi Alaya memeluk Athar. Athar sudah menjadi pengganti guling untuknya.

🍊🍊🍊🍊

Pagi ini Athar tahajjud bersama Alaya untuk yang pertama kalinya. Athar benar-benar mengungkapkan semua rasa syukur nya di dalam sujud. Selesai shalat alaya melihat Athar yang sudah berlinangan air mata.

"Thar, Lo kenapa nangis." Tanya Alaya dengan khawatir.

"Nggak apa-apa." Jawab Athar sambil menghapus air matanya.

"Ihhh, jawabbb nggak mungkin Lo nangis nggak ada sebab." Athar pun akhirnya menjawab.

"Saya hanya bersyukur udah nggak tahajjud sendirian lagi." Alaya langsung memeluk Athar.

"Maaf ya kemarin-kemarin gue nggak mau Lo ajak tahajjud." Athar tersenyum.

"Tidak apa-apa cintakuu." Seketika wajah Alaya memerah.

🍊🍊🍊🍊

Pagi ini mereka berdua sarapan dengan roti bakar buatan Athar. Setelah sarapan Athar menghantarkan Alaya menuju ke rumah Riana dan Rangga. Setelah itu Athar pamit untuk berangkat kerja.

"Ziq ini ada sedikit bingkisan untuk kamu." Ujar Athar sambil menyodorkan bungkusan besar kepada Haziq.

"Wihh, dalam rangka apa ni? Perasaan ulang tahun gue atau lu masih jauh dah." Jawab Haziq kebingungan.

"Alhamdulillah Alaya sudah mulai menerima saya." Seketika Haziq mengucapkan hamdalah.

"Alhamdulillahhh, akhirnya istri lu sadar. Jangan lupa bikin ponakan untuk gua yaa." Goda Haziq yang seketika membuat pipi Athar memerah.

🍊🍊🍊🍊

Sepulang dari kantor, Athar singgah sebentar di mall untuk membeli suprise untuk Alaya dan juga makanan untuk mertuanya. Setelah makanan selesai di beli Athar salah fokus pada sebuah mainan.

"Iiiii, kok mainan ini mirip sama Aya sih, beli ini aja kali ya,." Ujar Athar yang gemas dengan mainan yang menurutnya sangat mirip dengan Alaya.

Setelah itu Athar membayar lalu kembali ke rumah.

🍊🍊🍊🍊

"Assalamualaikum pah, mah, Aya." Salam dari Athar di jawab secara serempak oleh tiga orang itu.

"Atharrrrrrrrr." Alaya langsung berlari kearah Athar lalu salim dan memeluk suaminya itu. Athar pun langsung membalas pelukan Alaya.

"Bawa jajan nggak?" Tanya Alaya tiba-tiba.

"Kamu ya, udah nggak sopan manggil suami kamu, udah gitu langsung minta jajan lagi." Sewot Rangga.

"Nggak apa-apa pah, kebetulan Athar bawa makanan untuk kita." Jawab Athar sembari mengusap puncak kepala Alaya.

"Tuh kan Athar aja nggak sewot, papa mah sewot mulu sama Aya." Ujar Alaya meledek ayahnya itu.

"Masih untung Athar sabar sama kamu nak." Ujar Riana pula.

"Cuami aku kan is the best." Athar terkekeh mendengar ucapan Alaya.

"Mah, pah ini jajan nya Athar mandi dulu yaa."

"Iya, nak terimakasih banyak ya, habis Maghrib turun ya kita makan bareng." Ujar Riana.

"Iya mah." Jawab laki-laki itu.

"Untuk gue mana?" Tanya Alaya dengan tatapan sendu.

"Ini untuk kamu sayang." Seketika Riana dan Rangga salting mendengar panggilan Athar untuk Nara.

🍊🍊🍊🍊

S

etelah itu mereka berdua masuk ke kamar. Alaya senantiasa menunggu Athar mandi. Setelah laki-laki itu selesai mandi dan berpakaian rapi Athar memberikan mainan yang di belinya tadi.

"Sayanggg, lihat saya punya apa?" Ujar Athar sembari melihatkan sebuah kotak mainan itu kepada Alaya.

"Aaaaa, ini kan blind box yang lagi viral itu, makasihh saus tartar nya akuuuuuuuuuuuuuuuuu." Alaya kembali memeluk Athar.

"Alhamdulillah kamu suka, yuk kita unboxing." Alaya pun mengangguk setuju.

Athar mulai membuka box mainan tersebut lalu membuka plastik nya dan terlihatlah sebuah bebek lucu dengan muka yang cukup membuat sebal.

Athar mulai membuka box mainan tersebut lalu membuka plastik nya dan terlihatlah sebuah bebek lucu dengan muka yang cukup membuat sebal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aaaaaaa kita dapet yang rare, bebek nya wucuuuu buangetttttt, maaciii atharr." Ujar Alaya yang tampak begitu senang.

"Sama-sama sayangg, saya belikan ini untuk kamu karena mirip wajahnya sama kamu kalau lagi ngambek." Seketika Alaya melirik ke wajah mainan itu.

"Iiiiiii, masak gue di samain sama bebek." Alaya langsung membelakangi Athar.

"Waduh salah ngomong saya" batin Athar.

"Kan bebek nya lucuu, kamu kan selalu lucu ay." Alaya langsung salah tingkah saat mendengar perkataan Athar.

"Beneran?" Tanya Alaya.

"Saya nggak bohong kok, kamu itu selalu membuat saya gemas." Ujar Athar.

"Makasih." Ujar Alaya malu-malu.

"Sama-sama istriku." Athar menarik Alaya kedalam pelukannya kemudian mengecup dahi istrinya itu.

Cinta Tulus Athar Untuk AlayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang