Rencana Honeymoon

181 5 1
                                    

Athar dan alaya baru saja selesai melaksanakan shalat Maghrib berjamaah. Biasanya Alaya yang akan bermanjaan dengan Athar tapi tidak tau kenapa Athar tiba-tiba menunjukkan jati dirinya.

"Kenapa Lo tiba-tiba jadi manja sih." Ujar Alaya sembari mengelus rambut Athar yang sedang berbaring di pangkuan nya.

"Kamu nggak suka?" Tanya Athar.

"Nggak gitu maksudnya atharrr, gue lucu aja liat Lo tiba-tiba manja giniiii" Alaya mencubit gemas pipi Athar.

"Kan kemarin kita belum ambil foto prewedding ya, kamu mau nggak besok kita foto ulang?" Alaya kemudian berfikir sejenak.

"Mau mau, kita ambil foto dimana?" Tanya Alaya terlihat antusias.

"Nanti saya cari referensi dulu yaa."

"Owkayyy." Jawab Alaya.

Tiba-tiba terdengar suara Rangga memanggil Athar dan alaya untuk segera makan.

"Atharrr, ayaaa ayo turun nak, makan duluuuu." Athar pun menyaut.

"Iya pah, sebentarr." Kemudian merekapun turun untuk makan malam.

Alaya pun langsung mengambilkan nasi lengkap dengan lauknya untuk Athar. Rangga dan Riana sama-sama mengucapkan rasa syukur melihat Alaya yang sudah mulai berubah menjadi lebih baik. Selesai makan Alaya berbicara kepada Rangga dan Riana.

"Mah, pah habis ini Aya sama Athar mau ke rumah Amieh Abieh yaa?"

"Kalian belum pernah kesana nak?" Tanya Riana.

"Belum mah, soalnya kemarin Aya sakit." Jawab Alaya.

"Kamu sakit apa nak, kok nggak bilang-bilang sama mama papa." Ujar Rangga terkejut.

"Sakit perut doang kok pah, tapi udah sembuh kok Aya kemarin seharian full di jagain Athar."pandangan Rangga beralih kepada Athar.

"Makasih yaa nak, udah jagain Aya." Ujar Riana pula.

"Tidak apa-apa mah, itu sudah menjadi kewajiban Athar." Kemudian Rangga mengusap punggung Athar.

🍊🍊🍊🍊

"Mah, pah Aya sama Athar pamit dulu yaa, besok-besok kami kesini lagii" ujar Alaya yang baru saja selesai mencium tangan kedua orangtuanya.

"Iya nak, kalian hati-hati di jalan ya sayang." Pesan Rangga.

"Iya pah, kalau gitu kami pamit dulu assalamualaikum." Ujar Athar pula.

"Waalaikumsalam." Jawab Rangga dan Riana.

Merekapun langsung memulai berjalan ke pesantren dengan waktu tempuh kira-kira sepuluh menit. Singkat cerita mereka sudah sampai di sana.

"Assalamualaikum Amieh Abieh Naka pulanggg." Seketika Asnah dan Ahdad terkejut saat mendengar suara Athar dari luar ndalem.

"Waalaikumsalam." Jawab mereka berdua sambil berlari ke depan pintu untuk menyambut anak dan menantunya itu.

"Ya Allah Naka, Aya kirain Amieh Abieh kalian nggak jadi kesini." Ujar Ahdad sambil memeluk Athar. Sedangkan Asnah memeluk Alaya.

"Maaf ya bieh, mieh tadi Naka ke rumah papa mama dulu." Jawab Athar.

Bergantian Asnah yang memeluk Athar. Rasa rindunya benar-benar pecah seketika karena kurang lebih seminggu dia tidak bertemu dengan putranya itu. Sampai-sampai Asnah mencium pipi putranya itu.

"Ayo nak kita masuk dulu, Amieh udah masakin ikan gurame goreng kesukaan kamu." Ujar Asnah sambil menarik pelan tangan menantu dan putranya.

Mereka pun makan bersama meskipun tadi sudah makan, Athar dan Alaya tetap menghargai masakan Amieh nya itu.

Selesai makan seekor kucing berwarna kuning datang kearah Athar seperti mengisyaratkan bahwa dia juga rindu dengan Athar. Kucing itu terlihat mendusel-dusel di badan Athar.

"Miu, kamu manja buangetttttt sih udah kayak kakak itu." Athar menunjuk kearah Alaya.

"Hah? Kenapa jadi gue." Ujar Alaya yang sebenarnya malu kepada kedua orang tua Athar.

"Kan kamu juga manja seperti dia." Seketika Asnah dan Ahdad tertawa mendengar perkataan Athar. Alya langsung mencubit pinggang Athar.

"Atharrrr, gue malu sama Amieh Abieh looo."

"Kenapa malu, kita kan sudah sah." Goda Athar.

"Au ahhhhhh, Amieh liat tuh anaknya, jail banget sihhhhh." Alaya berpindah duduk ke sebelah Asnah.

"Kamu belum sepenuhnya kenal sama Naka ya? Dia itu sebenarnya jahil. Sama Amieh Abieh nya aja jail."

"Ih, amiehhhhh, kenapa jadi belaian Aya sih." Bergantian Athar yang merajuk.

Asnah pun menarik tangan Athar lalu memeluk putranya itu dan juga Alaya secara bersamaan.

"Naka, Aya, kalian berdua itu anak Amieh Abieh semua. Amieh Abieh sayang sama kalian berdua." Akhirnya Athar mau mengerti. Alaya sedikit terkejut melihat sikap Athar saat berada di ndalem.

Akhirnya mereka berempat saling mengobrol ringan dan saling melepas rindu. Saat jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam Athar dan Alaya di suruh untuk segera masuk kamar. Saat di dalam kamar Athar bertanya sesuatu kepada Alaya.

"Sayangg, setelah foto shoot besok, kamu mau honeymoon kemana?" Tanya Athar dengan lembut.

"Ke Makkah." Jawab Alaya mengasal.

"Ide yang bagus, besok saya pesanin tiketnya dulu sekalian." Seketika mata Alaya membulat sempurna.

"Gue bercanda thar, kesana itu mahallll, belum lagi Lo bawa orang tua gue." Jawab nya dengan panik.

"Insyaallah saya punya tabungan yang cukup." Jawab Athar.

"Uang dari mana tharrr?"

"Dari hasil perusahaan saya." Seketika Alaya ternganga.

"Jadi selama ini perusahaan mewah itu punya Lo??"

"Alhamdulillah, iya." Mulut Alaya semakin terbuka lebar.

"Jadi selama ini suami gue sultann, tapi kenapa Lo berpenampilan sederhana banget?" Tanya Alaya kembali.

"Rasulullah mengajarkan kita untuk selalu hidup dalam kesederhanaan, dan jangan hidup dengan berlebihan." Jawab laki-laki itu.

"Masyaallah, gue jadi makin sayang sama Lo." Alaya langsung memeluk Athar.

"Saya juga sayang sama kamu." Athar membalas pelukan Alaya.

Cinta Tulus Athar Untuk AlayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang