Kenakalan Alaya

162 4 1
                                    

"Alhamdulillah selesai." Ujar Athar yang baru saja siap mengangkat beberapa koper miliknya dan juga Alaya ke dalam mobil.

"Ayok berangkat." Ujar Alaya kepada Athar yang masih mengatur nafas.

"Astaghfirullah Aya, kasih suami kamu waktu buat istirahat sebentar dulu dong." Rangga menjitak pelan kepala Alaya.

"Iya pah, maap." Alaya memutar bola matanya malas. Riana memberikan segelas air kepada Athar.

"Terimakasih mah." Riana tersenyum.

"Sama-sama nakk." Kemudian Athar menenggak air itu.

Setelah beberapa saat merekapun berpamitan dan mulai masuk kedalam mobil dan Athar langsung melajukan mobilnya menuju ke rumah yang sudah dibelinya dari beberapa bulan yang lalu. Saat diperjalanan Alaya berkata.

"Selama di rumah baru, kita tidur misah. Lo nggak boleh tidur sama gue, ngerti?" Athar mencoba untuk membela dirinya.

"Tapi saya suami kamu."

"Emangnya gue pernah ngangep Lo suami gue? Jangan mimpi, bahkan gue berharap kita segera pisah." Hati Athar terasa sakit saat mendengar perkataan Alaya.

Rasanya air mata ingin menetes namun tidak mungkin, bisa-bisa Alaya akan meledeknya kembali. Setelah beberapa saat mereka sudah sampai di rumah milik Athar.

"Bawain koper gue ya saus tartar." Athar pun hanya menanggapi nya dengan senyuman dan anggukkan kecil.

Setelah beberapa saat Athar selesai mengangkat koper-koper itu. Sedangkan Alaya sudah rebahan di salah satu kamar. Athar pun masuk ke dalam kamar yang berbeda. Athar duduk di pinggir kasur nya, tidak terasa air mata mulai membasahi pipi.

"Ya Allah bukakanlah pintu hati istri saya supaya dia bisa menerima hamba." Alaya melihat Athar yang menangis di pinggir kasurnya.

"Dia kenapa nangis ya, apa karna perkataan gue tadi?" Entah mengapa hati Alaya tiba-tiba merasa bersalah.
Alaya mengetuk pintu kamar Athar yang sedikit terbuka itu.

"Athar." Panggil Alaya dengan nada rendah. Athar pun cepat-cepat menghapus air matanya.

"Iya, ada yang bisa saya bantu?" Jawab Athar sembari berjalan menuju Alaya.

"Athar gue laper." Athar teringat bahwa di rumah ini belum ada bahan makanan.

"Maaf saya lupa, sebentar saya pesan dulu, kamu mau makan apa?" Tanya Athar dengan suara lembut.

"Gue mau ayam bakar." Athar pun mengangguk.

"Baiklah tunggu sebentar ya." Alaya mengangguk lalu kembali ke kamarnya.

Lena my besti
____________________

Ay, jadi nggak Lo malem ini ke club?

Jadi dong, tapi jemput gue di alamat yang nanti gue kirimin ya, gue udah beli rumah baru

Wedewww, Lo kok nggak bilang-bilang sih, gue susul ke sana ya gue pengen lihat rumah Lo.

Nanti malem aja, gue masih di ndalem

Yaudah lah, nanti malem gue jemput yaa

Okee sipp

Singkat cerita makanan yang dipesan Athar pun sudah sampai. Athar turun untuk mengambil pesanan tersebut lalu
menyiapkan makanan itu kedalam piring dan mengisi sebuah gelas dengan air mineral dan menaruh semua itu di nampan. Lalu Athar naik dan memanggil Aya.

"Tok tok tok..."

"Aya, ini makanan nya sudah datang ayo makan." Alaya pun membuka pintu kamarnya.

Alaya melihat Athar yang sudah memegang sebuah nampan yang makanan dan juga minuman.

"Ini makanan nya." Alaya pun menerima nampan itu.

"Makasih." Ujar Alaya.

"Iya sama-samaa." Jawab Athar. Kemudian Alaya masuk ke kamarnya.

Singkat cerita waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Athar yang kelelahan sudah tertidur sedangkan Alaya diam-diam keluar karena di depan sudah ditunggu oleh Lena. Setelah berhasil keluar Alaya masuk kedalam mobil Lena.

"Lo kenapa ngendap-ngendap kayak maling sih?" Tanya Lena.

"Nggak kok." Jawab Alaya menghindar.

"Ini rumah lo, mewah banget coyyy."

"Iya ini rumah gue. Udah yuk berangkat." Alaya tidak ingin Lena membahas tentang rumah itu lebih jauh.

"Sippp." Jawab Lena. Setelah di club mereka langsung menikmati suasana dan minuman haram yang ada di tempat itu.

🍊🍊🍊🍊

Athar terbangun dari tidurnya karena merasa ingin buang air kecil. Athar bangkit dari kasurnya lalu segera ke kamar mandi. Setelah selesai Athar merasa perasaan nya tidak enak dia merasa khawatir dengan Alaya. Athar pun mengetuk pintu kamar Alaya.

"Aya, kamu didalam kan?" Tidak ada sahutan dari dalam sana. Athar tidak peduli kalau Alaya akan mengomel padanya.

"Aya, plis buka pintunya." Tidak juga ada jawaban.

Akhirnya Athar mencoba membuka pintu kamar itu namun Alya tidak ada di dalam sana. Athar semakin panik, Athar mencoba menelpon Alaya namun tidak bisa.

"Ya Allah, dimana istri saya." Lirih Athar yang sudah kalut.

🍊🍊🍊🍊

"Ya ampun ni bocah minum nya kebanyakan lagi." Ujar Lena sambil melihat kearah Alaya yang sudah mabuk berat dan meracau.

Karena sudah pukul satu malam, Lena memutuskan untuk membawa Alaya untuk segera pulang. Lena pun memapah sahabatnya itu menuju mobil.

"ATHARRRRRRRR, GUE NGGAK MAU JADI ISTRI LOOOO, LOOOO TERLALU BAIK UNTUK GUEEE." teriak Alaya yang meracau tidak jelas.

Lena kebingungan dengan nama yang disebutkan oleh sahabatnya itu. Nama yang terdengar sangat asing. Singkat cerita mereka sudah sampai di depan rumah. Athar yang melihat ada sebuah mobil Langsung menghampiri nya.

"Astaghfirullah ada apa ini?" Tanya laki-laki itu. Dia terlihat sangat panik. Athar langsung menggendong tubuh Alaya untuk masuk.

"Ni cowok siapa nya Alaya ya? Cakep banget sih." Gumam Lena sambil melihat kearah laki-laki dengan kemeja lengan pendek coklat dan juga sarung berwarna putih.

"Aya, kamu kenapa seperti ini." Terlihat Athar sudah menitihkan air mata melihat keadaan istrinya yang seperti itu.

"Maaf lo siapanya Alaya?" Tanya Lena kepada Athar.

"Saya suami nya Alaya." Mata Lena membelalak sempurna saat mendengar pernyataan Athar.

"Lo serius? Kalian kapan menikah nya?" Tanya Lena beruntun.

"Saya serius, kami baru menikah dihari Jumat kemarin." Lena pun semakin tercengang.

"Maaf gue nggak tau kalau kalian sudah menikah, kalau gitu gue pamit dulu." Athar pun hanya diam, dia masih fokus kepada Alaya.

Cinta Tulus Athar Untuk AlayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang