Hinaan Alaya Kepada Athar

184 3 2
                                    

Assalamualaikum, hai guys makasih udah baca, kalau ada masukan silahkan komen yaa, kalau suka jangan lupa votee, Syukron 🥰
________________________________________

"pah yang bener aja, Aya nggak cinta sama dia pah, ini bukan zaman dulu lagi main jodoh-jodohin." Alaya masih tidak terima dengan keputusan Rangga.

"Papa nggak mau tau, kamu harus benar-benar menerima perjodohan ini dan putuskan laki-laki brengsek itu." Alaya mendengus kesal, kemudian pandangannya beralih kepada Athar yang masih menundukkan pandangan nya.

"Laki-laki alim begini papa jodohin sama Aya, lihat tuh orang lagi bicara pandangan nya nunduk Mulu, udah nggak sopan culun lagi." Terang-terangan Alaya menghina Athar di depan semua orang. Kemudian Athar mengangkat pandangannya.

"M-maaf m-bak, saya hanya menjaga diri." Alaya terkejut saat menyadari bahwa Athar adalah laki-laki yang dia hina semalam. Begitu juga dengan Athar.

"Oh jadi elo, cowok tuli yang nabrak cowok gue kemarin. Dasar tulii." Sejujurnya Athar dan kedua orangtuanya merasa tersinggung dengan perkataan Alya namun mereka mencoba berlapang dada.

"PLAK" sebuah tamparan mendarat sempurna di pipi kanan Alaya.

"Alaya tolong sopan, papa nggak pernah mengajari kamu berbicara seperti itu. Dan ternyata pacar kamu yang membuat wajah Athar kemarin lebam." Rangga sudah mengetahui hal itu karena kemarin dia sempat bertanya tentang wajah Athar.

Namun Athar juga tidak tau ternyata Alaya adalah perempuan yang sempat mencacinya kemarin. Kemudian Alaya langsung pergi dari hadapan mereka semua.

"Athar, maafkan Alaya ya nak." Rangga sampai menangis dihadapan Athar. Athar menarik nafasnya.

"Tidak apa-apa om, jangan menangis. Mungkin Alaya belum bisa menerima Athar." Rangga langsung memeluk tubuh Athar.

Rangga dan Riana turut meminta maaf kepada Athar dan juga kedua orangtuanya. Setelah itu mereka bermusyawarah dan akhirnya perjodohan ini di lanjutkan.

🍊🍊🍊🍊

"Alaya kenapa tadi kamu menghina Athar sampai segitunya?" Tanya Riana.

"Aya nggak suka sama dia mah, Aya nggak mau nikah sama dia, dia itu alim dan jadul udah gitu dia tuli lagi." Ujar Alaya sambil menangis.

"Athar tidak seburuk yang kamu bayangkan, sekarang papa kasih kamu dua pilihan, menikah dengan Athar atau pergi dari rumah ini dengan tangan kosong." Sebenarnya Rangga tidak tega berucap seperti itu. Namun hanya inilah cara agar Alaya menurut.

"Terserah." Jawab Alaya dengan ketus.

🍊🍊🍊🍊

"Thar, lu nggak bercanda kan?" Tanya Haziq yang terkejut saat Athar menyampaikan kabar bahwa dia di jodohkan.

"Saya nggak bercanda, saya kasian melihat om Rangga dan tante Riana. Tapi saya juga takut gagal dalam mendidik Alaya." Haziq melihat tidak ada raut wajah bercanda dari sahabatnya itu.

"Gua salut sama niat baik lu thar, Gus yakin Allah pasti memudahkan semuanya. Semangat ya thar, gua yakin niat lu akan di kabulkan sama Allah. Tapi kalau lu udah nikah jangan lupa sama gua ya." Athar langsung memeluk sahabatnya itu.

"Saya nggak bakal lupain kamu kok." Ujar Athar kepada Haziq.

🍊🍊🍊🍊

"Kamu kenapa kayak menghindar sih dari aku?" Tanya Devan yang melihat tingkah laku Alaya yang sedikit berubah.

"Nggak apa-apa kok, aku lagi capek aja." Jawab Alaya. Kemudian devan langsung memeluk Alaya.

"Yang, kamu mau nggak nikahin aku?" Tanya Alaya tiba-tiba. Pertanyaan itu membuat Devan terdiam.

"Nanti ya sayang, aku belum siap." Ujar Devan. Akhirnya Alaya pun hanya diam.

🍊🍊🍊🍊

"Assalamualaikum Amieh Abieh Naka pulanggg." Seperti biasa salam Athar di jawab oleh Asnah dan Ahdad.

"Wa Alaikum salam anak Sholeh, sini nak." Athar pun mendekat lalu mencium tangan kedua orangtuanya.

"Gimana hari ini nak?" Tanya Asnah sembari mengusap rambut Athar yang sudah basah karena keringat.

"Alhamdulillah hari ini lancar mieh." Jawab Athar seraya tersenyum.

"Sana, mandi gih bau asem." ujar Ahdad membercandai putranya.

"Naka masih wangi tau."

"Wangi sih tapi wangi kabel kebakar." Ujar Ahdad yang membuat Asnah tertawa.

Setelah sekitar sepuluh menit Athar mandi, laki-laki itu kembali turun kebawah untuk makan. Saat Athar makan Ahdad membicarakan masalah akad.

"Nak, beberapa perlengkapan untuk akad besok sudah mulai siap, Abieh juga mohon persiapkan diri kamu dengan baik ya nak." Ujar Ahdad sambil mengusap punggung putranya.

"Insyaallah bieh mieh, doain ya semoga Athar bisa bimbing Alaya." Kemudian Asnah menjawab.

"Doa Amieh dan Abieh insyaallah selalu menyertai mu nak." Athar langsung memeluk Amieh dan Abieh nya.

"Mieh abis ini tolong bikinin susu ya." Pinta Athar tiba-tiba.

"Siappp bayi kuu." Jawab Asnah.

Cinta Tulus Athar Untuk AlayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang