Tepat di pukul setengah empat subuh Athar dan Alaya terbangun dari tidurnya. Mereka segera mandi lalu tahajjud, setelah itu mereka mengaji dan berdoa agar diberikan keselamatan untuk sampai ke tanah suci.
"Nakaaa, ayaaaa ayo turun nakk." Panggil Asnah. Mereka berdua pun turun lalu sarapan.
Setelah sarapan mereka langsung menuju ke bandara disana sudah ada Haziq yang menunggu. Setelah semuanya siap lalu mereka melakukan penerbangan. Saat di perjalanan.Di perjalanan Alaya menyenderkan kepalanya di bahu Athar.
"Mass, makasih ya udah sayang sama aku." Athar langsung memeluk Alaya.
"Seharusnya mas yang berterima kasih sama kamu ay, terimakasih sudah bisa menerima mas yang tidak sesempurna orang lain." Athar menitihkan air mata.
"Mass, jangan ngomong begitu, maaf dulu Aya pernah bilang seperti itu sama mas, tapi sekarang mas benar-benar sempurna di mata ay." Alaya menghapus air mata Athar.
🍊
Athar sampai menangis sesegukan saat Alaya mengatakan bahwa dirinya sangat sempurna.
"Terimakasih sayang." Lirih Athar.
"Tidak usah berterimakasih mas, Aya juga terimakasih sudah mau menerima Aya, dan membimbing Aya dengan baik." Athar mengangguk.
Lalu Athar menarik Alaya kedalam pelukannya. Di peluk nya dengan erat tubuh kecil istrinya menandakan bahwa dirinya sangat bahagia di sana. Singkat cerita mereka sudah berada di Makkah mereka langsung memakai pakaian ihram dan membaca niat. Rangkaian ibadah umroh pun dimulai.
Alaya berada di samping Athar, mereka pun mengelilingi Ka'bah. Setelah tawaf mereka pun melakukan sa'i ke bukit Shafa dan Marwah. Selesai itu mereka pun melakukan tahalul.
"Alhamdulillah mas, akhirnya kita bisa menyelesaikan ibadah kita. makasih ya mas sudah bawa ay kesini." Alaya langsung memeluk Athar.
"Sama-sama ya zaujati, lihat sungguh indah Ka'bah itu yang selalu membuat kita rindu untuk kembali datang kesini." Alaya melihat kearah Ka'bah itu.
"Iya mas, masyaallah." Alaya tidak melepaskan tangannya dari Athar.
"Kita balik ke hotel yuk" Alaya mengangguk seraya tersenyum.
"Tapi beli makanan dulu boleh nggak Aya laper." Ujar perempuan itu merayu Athar.
"Boleh cinta kuuuu, ayo kita cari makan dulu." Jawab Athar. Haziq yang sedari tadi di samping mereka hanya menatap malas.
"Puntennn mas mbak, ada saya disini saya bukan obat nyamuk." Ujar Haziq yang kesal.
"Cepat cari istri sana kalau nggak mau jadi obat nyamuk." Ledek Athar. Tiba-tiba Haziq langsung berdoa.
"Ya Allah mau istri yang Sholehah dan paket lengkap ya Allah. Hamba capek jadi obat nyamuk terussssss." Ujar haziq yang membuat Athar dan Alaya terkekeh.
Setelah itu mereka bertujuh mencari makan terlebih dahulu lalu makan dan istirahat. Tepat pada pukul setengah empat pagi mereka terbangun dari tidurnya Mereka pun segera mengambil wudhu untuk segera melaksanakan salat tahajud bersama. Selesai tahajud Athar membaringkan kepalanya di pangkuan Alaya.
"Kapan ada dedek di sini ya?" Tanya Athar sambil mengelus perut Alaya yang masih datar.
"Insyaallah nanti pasti ada kok mas, mas yang sabar ya nunggu dedek nya ada disini." Athar mengangguk.
Kemudian laki-laki itu memegang perut Alaya dan membacakan doa agar mereka secepatnya dikaruniai seorang anak. Alaya pun mengaminkan doa Athar.
"Mas yakin mau punya dedek, mas kan juga masih dedek?" Tanya Alaya sengaja menjahili Athar.
"Aaaa, mas udah besar mas bukan bayi mas lebih tua dari kamuuu." Rengek Athar.
"Tapi mas itu masih kayak baby dimana ay." Alaya membubuhi wajah Athar dengan ciuman karena gemas sehingga rasa kesal Athar perlahan menghilang.
"Sekarang kita siap-siap yuk untuk ke Madinah dan shalat subuh di masjid sekaligus tawaf wada' ya." Alaya mengangguk merekapun mulai packing.
Selesai shalat subuh mereka sarapan dan setelah sarapan mereka melakukan tawaf wada'. Athar menggandeng tangan Alaya dan mencoba untuk mendekat kearah Ka'bah.
"Ya Allah, izinkan saya dan istri saya mencium Ka'bah dan batu suci itu ya Allah." Batin Athar berdoa saat berjuang mendekat kearah Ka'bah.
"Ay, kamu di depan mas aja ya, mas nggak mau kamu kena orang lain." Ujar Athar.
"Iya mas." Jawab Alaya.
Athar memposisikan Alaya di depan dirinya lalu melindungi tubuh Alaya dari banyaknya jamaah. Setelah beberapa saat mereka berhasil mencium Ka'bah dan mencium hajar Aswad. Athar di sana berdoa segala kebaikan untuk Alaya, orangtuanya dan juga rumah tangganya, serta meminta untuk segera di anugerah kan seorang anak yang Sholeh Sholeha. Setelah beberapa saat mereka pun selesai. Dan istirahat terlebih dahulu.
"Mas, Aya mau baso." Seketika Athar kaget.
"Emangnya disini ada baso ya?" Tanya Athar kepada Haziq.
"Sebentar gue search dulu." Jawab Haziq.
"Kamu kangen baso ya?" Tanya Athar sambil mengusap puncak kepala Alaya.
"Iya mas, Ay kurang suka sama makanan khas sini." Jawab Alaya.
"Yaudah tunggu sebentar ya semoga ada baso di sini." Alaya mengangguk seraya tersenyum.
Tidak lama Haziq mendapatkan informasi mengenai sebuah restoran yang menyediakan menu baso di sana.
"Thar, ini ada restoran yang jual baso yuk ikut gua."
"Baik terimakasih, ay baso nya udah ketemu ayo kita ke sana." Seketika Alaya menjadi senang.
"Yeiiiii maaciii masss cinta."
"Sama-sama sayang." Jawab Athar sambil mengecup kening Alaya.
"Thar, ada gue di sini gue gulung juga ni bumi." Ujar haziq yang kesal. Athar dan Alaya pun tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tulus Athar Untuk Alaya
RomanceTidak ada satupun orang tua yang ingin melihat anaknya terjerumus ke dalam maksiat. Hal itulah yang dialami Rangga dan Riana. Putri semata wayang mereka telah berada di jalan yang salah. Sebagai orang tua mereka mencari solusi untuk putri mereka aga...